Hitstat

17 February 2012

2 Korintus - Minggu 21 Jumat

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 6:14-16


Ayat 14 mengatakan, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apa yang terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap?" Firman tentang jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang ini dikatakan oleh rasul berdasarkan ayat 11, yakni mulutnya yang terbuka dan hatinya yang lapang terhadap kaum beriman. Setelah meneguhkan fakta bahwa pendamaian yang penuh adalah keselamatan yang penuh yang dihasilkan dari perluasan hati, Paulus menasihati kaum beriman Korintus untuk tidak menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya.

Kata tidak seimbang dalam ayat 14 ini berarti berlawanan; menyiratkan perbedaan dalam jenis. Ini mengacu kepada Ulangan 22:10, yang melarang menaruh bajak pada dua jenis binatang yang berbeda. Orang yang beriman berbeda dengan orang yang tidak beriman. Karena sifat ilahi dan kedudukan kudus orang-orang beriman, maka mereka tidak seharusnya memikul satu kuk yang sama dengan orang-orang yang tidak beriman. Ini seharusnya diterapkan pada semua hubungan akrab di antara orang-orang beriman dengan orang-orang yang tidak beriman, bukan hanya pada pernikahan dan perdagangan mereka.

Dalam ayat 14 Paulus berkata, "Sebab persamaan apa yang terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap?" Tidak seharusnya ada hubungan apa pun antara kebenaran dengan kedurhakaan. Tidak boleh ada hubungan, kesatuan, di antara mereka. Demikian pula, terang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan kegelapan. Keduanya tidak dapat memiliki persekutuan apa pun. Sebagai kaum beriman, kita berada dalam terang. Jika kita memiliki persekutuan, atau persahabatan yang intim dengan orang-orang yang tidak beriman, maka persahabatan itu adalah persekutuan antara terang dengan gelap. Bagi seorang beriman menikah dengan seorang yang tidak beriman itu berarti orang beriman itu menyatukan terang dengan gelap.

Dalam ayat 15 Paulus melanjutkan, "Persamaan apa yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apa bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?" Belial adalah nama lain untuk Satan, Iblis. Tidak mungkin ada persamaan antara Kristus dengan Iblis. Kita kaum beriman berasal dari Kristus, dan orang-orang yang tidak beriman berasal dari Satan. Jika kita memiliki persahabatan dengan orang-orang yang tidak beriman, itu berarti kita membuat persamaan antara Kristus dengan Satan. Seorang beriman tidak memiliki bagian apa pun dengan orang yang tidak beriman.

Dalam ayat 16 Paulus selanjutnya berkata, "Apa hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup seperti firman Allah ini, 'Aku akan tinggal bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.'" Di sini kita nampak bahwa tidak mungkin ada kesesuaian antara bait Allah dengan berhala. Orang-orang yang tidak beriman memiliki berhala, tetapi kita adalah bait Allah. Lalu bagaimana mungkin ada hubungan yang akrab antara orang-orang beriman dengan orang-orang yang tidak beriman?


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 43

No comments: