Hitstat

16 February 2012

2 Korintus - Minggu 21 Kamis

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 6:12-13


Jika kita ingin didamaikan sepenuhnya dengan Allah, diselamatkan sepenuhnya, kita memerlukan hati yang diperluas. Paulus memohon kepada orang-orang Korintus untuk membuka hati mereka lebar-lebar: "Bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu. Karena itu, sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku -- Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!" (2 Kor. 6:12-13). Seperti yang telah kita tunjukkan, untuk diperluas perlu aspek dari hayat yang serba sesuai yang dibahas dalam 2 Korintus 6:3-10. Ini memerlukan delapan belas butir yang dimulai dengan "dalam": dalam menahan dengan penuh kesabaran, dalam penderitaan, dalam kesusahan, dalam kesukaran, dalam menanggung pukulan, dalam penjara, dalam kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga, dalam berpuasa, dalam kemurnian hati, dalam pengetahuan, dalam kesabaran, dalam kemurahan hati, dalam roh yang kudus, dalam kasih yang tulus ikhlas, dalam pemberitaan kebenaran, dan dalam kekuasaan Allah. Ini juga memerlukan tiga pasangan yang dimulai dengan "ketika": ketika menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang atau membela, ketika dihormati dan ketika dihina, ketika diumpat dan ketika dipuji. Akhirnya, ini memerlukan tujuh pasang yang dimulai dengan "sebagai": sebagai penipu-penipu, namun ternyata benar; sebagai orang-orang yang tak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, namun sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tetap hidup; sebagai orang yang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin namun memperkaya banyak orang, sebagai orang tak bermilik namun memiliki segala sesuatu. Jika kita memiliki semua karakteristik dari hayat yang serba sesuai ini, yaitu semua butir dengan "dalam", "ketika", dan "sebagai", maka kita benar-benar telah diperluas.

Kita perlu tegas dan lurus. Namun, kita harus tegas terhadap diri kita sendiri, bukan terhadap orang lain. Untuk menjadi tegas terhadap diri sendiri bukan terhadap orang lain, kita perlu diperluas. Orang-orang yang sangat lurus biasanya juga sempit. Hati mereka perlu diperluas.

Ketika hati kita diperluas, kita tidak boleh kendur. Sebaliknya kita harus tetap tegas dan lurus terhadap diri sendiri, tetapi kita tidak boleh menerapkan prinsip ini kepada orang lain. Jika Tuhan telah melakukan pekerjaan demikian di dalam kita, maka kita telah diperluas.

Saya ingin meminta Anda untuk melihat sekali lagi semua perkara yang telah dipaparkan oleh Paulus dalam 2 Korintus 6:3-10. Jika kita memiliki semua karakteristik dan syarat-syarat ini, kita akan memiliki satu hati yang luas. Secara luaran kita mungkin sangat kecil, tetapi hati kita akan menjadi seperti samudra. Tetapi jika kita tidak memiliki syarat-syarat ini, kita akan memiliki satu hati yang sangat picik. Kita mungkin besar dalam pandangan kita, namun hati kita sangat sempit. Misalnya, jika ada orang yang membuat satu kesalahan, mungkin kita tidak akan menghiraukan dia jika ia tidak bertobat. Itu adalah tanda hati yang sempit. Itu juga merupakan satu petunjuk bahwa kita tidak dapat mendamaikan orang lain kepada Allah, karena diri kita sendiri belum sepenuhnya didamaikan dengan Dia. Sempitnya hati kita adalah satu petunjuk yang kuat bahwa kita baru didamaikan sebagian saja dengan Allah dan bahwa persentasi keselamatan kita itu sangat rendah. Berapa luasnya hati kita itu tergantung kepada tingkat pendamaian kita dengan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 42

No comments: