Hitstat

06 February 2012

2 Korintus - Minggu 20 Senin

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 6:1-13


Dalam 2 Korintus 2:12--3:11 Paulus menyinggung tentang ministri dari perjanjian yang baru, dan dalam 2 Korintus 3:12-7:16, tentang para minister dari perjanjian yang baru. Bagian tentang para minister dari perjanjian yang baru dalam Surat Kiriman ini lebih panjang daripada bagian tentang ministri perjanjian yang baru. Alasannya adalah karena Allah jauh lebih memperhatikan para minister daripada ministri. Dengan kata lain, Allah lebih memperhatikan apa adanya kita daripada apa yang kita lakukan. Ini berarti bahwa apa adanya kita jauh lebih penting bagi-Nya daripada apa yang kita lakukan.

Kita perlu sangat terkesan dengan fakta bahwa Allah jauh lebih memperhatikan apa adanya kita daripada apa yang kita lakukan. Apa yang kita lakukan itu harus diukur dengan apa adanya kita. Selain itu, manusia kita ini harus sesuai dengan pekerjaan kita, yaitu, apa adanya kita harus sesuai dengan apa yang kita lakukan. Diri kita harus sesuai dengan perbuatan kita. Jadi, diri kita dan perbuatan kita berjalan seiring. Jika kita hanya memperhatikan apa yang kita lakukan dan tidak memperhatikan menjadi orang yang benar, maka apa yang kita lakukan itu tidak akan memiliki bobot. Perbuatan kita akan berbobot hanya bila perbuatan itu sesuai dengan apa adanya kita.

Dalam 2 Korintus 6:1 Paulus berkata, "Dan sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan menyia-nyiakan anugerah (kasih karunia) Allah yang telah kamu terima." "Dan" di sini menunjukkan suatu kelanjutan. Pada bagian terakhir dari pasal 5 (ayat 16-21) rasul memberi tahu kita bahwa mereka, para minister dari perjanjian yang baru, telah diberi amanat ministri pendamaian bagi ciptaan baru Tuhan. Mulai pasal 6:1 sampai akhir pasal 7, dia meneruskan memberi tahu kita bagaimana mereka bekerja. Mereka bekerja bersama Allah bersandarkan hayat (bukan karunia apa pun) yang serba kaya dan serba cukup, matang dalam segala, dapat menyesuaikan segala situasi, yaitu dapat menahan perlakuan macam apa pun, dapat menerima lingkungan macam apa pun, dapat bekerja dalam keadaan apa pun, dan dapat memegang kesempatan apa pun, untuk merampungkan ministri mereka.

Menjadi seorang minister dari perjanjian yang baru itu tidak tergantung kepada karunia atau kekuatan; melainkan tergantung kepada hayat yang dapat sesuai dalam situasi apa pun. Memang, dalam 2 Korintus 6:1-13 kata "serba sesuai" ini tidak dipakai. Tetapi jika Anda melihat apa yang terkandung dalam ayat-ayat ini, Anda dapat nampak bahwa ayat-ayat ini menggambarkan satu hayat yang benar-benar serba sesuai. Seperti yang akan kita lihat dalam berita selanjutnya, di sini Paulus menyinggung delapan belas syarat, tiga kelompok perkara, dan tujuh macam orang. Karena itu, Paulus layak menjadi seorang minister dari perjanjian yang baru dalam setiap aspek.

Dalam 2 Korintus 6:1 Paulus tidak mengatakan bahwa para rasul bekerja bersama satu sama lain. Tidak, ia mengatakan bahwa mereka bekerja bersama Allah. Para rasul ini bukan hanya diamanatkan oleh Allah dengan ministri mereka, mereka juga bekerja bersama Dia. Mereka adalah sekerja-sekerja Allah (1 Kor. 3:9). Paulus dan sekerja-sekerjanya bekerja bersama Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 39

No comments: