Hitstat

07 June 2014

Kolose - Minggu 10 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:6-7; 1 Kor. 6:17; Gal. 5:16, 25


Kita harus memiliki kesan yang dalam bahwa tanah permai ini melambangkan Kristus yang almuhit. Kita telah menegaskan bahwa dalam Kolose 2:7, Paulus mengatakan bahwa kita telah berakar di dalam Kristus. Jika kita telah berakar di dalam Kristus, tentu Ia adalah tanah atau bumi kita. Pernahkah Anda menyadari bahwa Kristus adalah tanah yang di dalamnya Anda berakar, dan Anda adalah sebuah tanaman yang berakar di dalam Kristus sebagai tanah? Saya sungguh merasakan bahwa kebanyakan dari anak-anak Tuhan masih menetap di Mesir. Mereka hanya mengalami Tuhan sebagai Anak Domba Paskah. Ada orang yang sudah keluar dari Mesir dan menikmati Kristus sebagai manna mereka setiap hari ketika mereka mengembara di padang gurun. Tetapi sangat sedikit orang kudus yang mengalami Kristus sebagai alam lingkungan atau wilayah, ruang lingkup, tempat mereka berperilaku. Semoga Tuhan mencelikkan mata kita agar kita melihat bahwa Kristus adalah tanah permai kita dan kita harus berperilaku di dalam-Nya setiap hari!

Dalam Galatia 3:14 Paulus berkata, “Supaya di dalam Dia (Yesus Kristus) berkat Abraham sampai kepada bangsabangsa lain, sehingga melalui iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” Di sini Paulus menyinggung berkat Abraham dan Roh yang telah dijanjikan. Berkat ini ditujukan kepada tanah permai, dan penggenapan berkat ini bagi kita hari ini adalah Kristus sebagai Roh yang almuhit. Sebab itu, menurut konsepsi Paulus, berperilaku di dalam Kristus sebagai tanah permai berarti berperilaku di dalam Roh yang almuhit itu.

Dalam Kolose 2:6 Paulus menyuruh kita untuk berperilaku (hidup) di dalam Kristus, tetapi dalam Galatia 5:16 dia menyuruh kita hidup oleh Roh. Lagi pula, dalam Roma 8:4, dia membicarakan hidup menurut roh. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa tanah permai bagi kita hari ini adalah Roh yang almuhit yang berhuni di dalam roh kita. Roh yang almuhit ini adalah Kristus yang almuhit sebagai Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Setelah melalui proses, maka Allah Tritunggal adalah Kristus yang almuhit sebagai Roh yang almuhit bagi kita untuk kita alami. Hari ini Roh yang almuhit ini berhuni di dalam roh kita sebagai tanah permai kita.

Sejumlah kitab yang ditulis oleh Paulus, termasuk Kitab Roma, 1 dan 2 Korintus, Galatia, dan Filipi menunjukkan bahwa hari ini Kristus adalah Roh yang almuhit. Kristus adalah perwujudan Allah dan ekspresi Allah. Melalui inkarnasi, Dia menjadi Adam yang akhir, yang telah tersalib di kayu salib untuk menebus kita. Dalam kebangkitan, Adam yang akhir ini telah menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Sebab itu, dalam 2 Korintus 3:17 Paulus berkata, “Sebab Tuhan adalah Roh itu” (Tl.). Karena Kristus sebagai Roh pemberi-hayat berhuni di dalam roh kita, maka kita menjadi satu roh dengan Dia. Dalam 2 Timotius 4:22 Paulus berkata, “Tuhan menyertai rohmu,” dan dalam 1 Korintus 6:17, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan menjadi satu roh dengan Dia.” Jadi, Kristus sebagai tanah permai yang almuhit sekarang berada di dalam roh kita. Tentang hal ini, kita semua memerlukan kekayaan keyakinan yang penuh akan pengertian.

Setelah memiliki keyakinan yang penuh bahwa Roh yang almuhit berbaur dengan roh kita, maka kita harus mengarahkan pikiran kita di atas roh perbauran ini (Rm. 8:6). Demikian, dengan spontan kita akan mengarahkan pikiran kita kepada Kristus. Setelah itu kita harus terus berperilaku di dalam roh perbauran ini. Hal ini berarti kita harus menempuh hidup, bergerak, bertindak, dan membawa diri kita menurut roh ini. Dengan demikianlah kita akan mengalami Kristus dan menikmati Dia sebagai tanah permai. Dalam Perjanjian Baru tidak ada satu perkara yang lebih penting, lebih inti, dan lebih vital daripada berperilaku di dalam roh perbauran ini. Kristus sebagai Roh yang almuhit berhuni dalam roh kita menjadi hayat kita, persona kita, dan segala sesuatu kita. Keperluan kita hari ini ialah berpaling kepada-Nya, mengarahkan pikiran kita ke roh, dan berperilaku menurut roh ini. Inilah artinya berperilaku dalam Kristus sebagai rahasia Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 20

No comments: