Hitstat

17 June 2014

Kolose - Minggu 12 Selasa



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:13-15, 20-22


Kita telah menunjukkan bahwa pada waktu Kristus disalibkan, Allah telah melucuti atau menanggalkan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa. Ketika Kristus disalibkan, pemimpin malaikat-malaikat jahat mencoba mengepung Allah. Tetapi Allah justru menggunakan salib untuk melucuti malaikat-malaikat tersebut. Inilah konsepsi Paulus dalam ayat-ayat ini.

Pada hakikatnya, salib Kristus adalah pusat alam semesta. Setelah Allah menciptakan langit, bumi, dan laksaan benda dalam alam semesta, satu penghulu malaikat memberontak, dan diikuti oleh banyak malaikat lainnya. Penghulu malaikat ini telah menjadi Iblis dan pengikutpengikutnya menjadi pemerintah-pemerintah, kuasa-kuasa, dan penguasa-penguasa jahat di udara. Pada akhirnya, manusia yang diciptakan Allah itu jatuh dan berdosa. Pemberontakan malaikat-malaikat dan kejatuhan manusia telah menempatkan Allah dalam situasi yang sulit. Cara Allah untuk menanggulangi kesulitan itu ialah salib. Pertama-tama, Allah menjadi manusia, dengan demikian Ia mengenakan sifat insani. Kemudian Kristus, Allah yang berinkarnasi, naik ke salib, dan disalibkan. Selama hidup-Nya di bumi tiga puluh tiga setengah tahun, Kristus telah berjalan dari palungan menuju salib. Sewaktu Ia disalibkan, banyak hal yang terjadi. Di atas salib Allah telah menghukum dosa dan manusia lama yang berdosa. Melalui salib, watak kita yang berdosa telah diakhiri. Pada waktu Allah menghukum dosa dan manusia yang berdosa, Ia pun memaku hukum Taurat di atas salib. Ketika Allah memaku hukum Taurat di atas salib, malaikat-malaikat jahat juga hadir dan sangat aktif. Tetapi berdasarkan ayat 15, Allah telah melucuti mereka melalui salib itu.

Kita telah menunjukkan bahwa menurut Kolose 2:15, Allah telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa. Dari apakah atau dari manakah Ia melucuti mereka? Jika kita ingin menjawab pertanyaan ini kita harus melihat bahwa ketika Kristus berada di atas salib, Allah terus bekerja. Pada waktu itu, salib adalah pusat alam semesta, Sang Juruselamat, dosa, Iblis, kita, dan Allah, semuanya hadir di sana. Di sana Allah menghukum dosa dan memaku hukum Taurat di atas salib. Sewaktu Ia melakukan hal ini, pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa mengepung Allah dan Kristus. Telah kita tunjukkan bahwa menurut tata bahasa subyek dari ayat 13 hingga 15 adalah Allah, maka kata “Nya” dalam ayat 15 ditujukan kepada Allah. Allah telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, memaku ketentuan-ketentuan di atas salib, melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, menjadikan mereka tontonan umum, dan menang atas mereka. Tidak dapat disangsikan, pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa itu mengerumuni Kristus ketika Ia disalibkan. Allah dan Kristus sama-sama bekerja. Pekerjaan Kristus ialah penyaliban-Nya, sedangkan pekerjaan Allah ialah menghukum dosa dan segenap hal negatif, dan memaku hukum Taurat berikut ketentuan-ketentuannya di atas salib. Pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa yang berkumpul mengepung Allah dan Kristus bekerja pula. Jika mereka tidak mengerumuni dengan ketatnya, bagaimanakah Allah dapat melucuti mereka? Kata “melucuti” menunjukkan bahwa mereka sangat ketat, seketat pakaian kita dengan tubuh kita. Melalui melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, maka Allah telah menjadikan mereka tontonan umum. Dengan terang-terangan Ia mempermalukan mereka dan beroleh kemenangan atas mereka. Alangkah hebatnya peristiwa ini!


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 23

No comments: