Hitstat

23 June 2014

Kolose - Minggu 13 Senin


Pembacaan Alkitab: Kol. 2:14-15





Menulis dari sudut pandang universal, Paulus memperlihatkan bahwa Kristus adalah bagian orang-orang kudus, gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dari segala yang diciptakan, Kepala Tubuh, yang pertama bangkit dari antara orang mati, persona yang di dalam-Nya berdiam seluruh kepenuhan Allah, rahasia ekonomi Allah, pengharapan akan kemuliaan yang berhuni di batin, rahasia Allah, dan yang di dalam-Nya tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Sebagai persona yang demikian, Kristus itu dalam, unggul, almuhit, dan universal. Namun, Ia berdiam di dalam kita menjadi pengharapan akan kemuliaan kita (1:27). Beralih dari sudut pandang universal ke sudut pandang kehidupan sehari-hari, Paulus memperlihatkan kepada kita bahwa Kristus adalah realitas segala hal positif bagi kehidupan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan kita. Sebab itu, Kristus bukan hanya almuhit secara universal, Ia pun terperinci secara riil.



Peralihan dari sudut pandang universal ke sudut pandang riil terjadi dalam Kolose 2:14-15. Dalam ayat-ayat ini Paulus menekankan dengan jelas bahwa dalam penyelamatan Allah, Allah tidak menginginkan adanya perkara apa pun di antara Dia dengan umat pilihan-Nya. Untuk membereskan jalan bagi menghidupkan umat pilihan-Nya, Ia telah memaku hukum Taurat di atas salib dan melucuti malaikat-malaikat. Walau untuk sementara waktu Allah memakai hukum Taurat dan menetapkan malaikat bagi pemerintahan-Nya, tetapi Ia tidak akan mengizinkan hukum Taurat atau malaikat-malaikat menghalang-halangi penyelamatan-Nya. Sekarang hukum Taurat dan malaikat-malaikat telah disingkirkan, Allah telah mempunyai satu atmosfer yang cerah dan lingkungan yang tanpa rintangan untuk berkontak dengan orang-orang pilihan-Nya dan menghidupkan mereka. Ia tidak saja menebus umat pilihan-Nya, tetapi juga menghidupkan mereka. Hari ini Allah Penebus dan pemberihayat dapat berkontak langsung dengan umat pilihan-Nya.



Setelah membuat peralihan dari sudut pandang universal ke sudut pandang riil dalam ayat-ayat ini, Paulus melanjutkan membicarakan hal-hal jasmani, yakni makanan dan minuman kita sehari-hari, dan hal-hal mengenai kehidupan mingguan, bulanan, dan tahunan kita. Dalam dua ayat ini saja dia membahas soal makan dan minum, hari Sabat, bulan baru, dan hari-hari raya. Dia menunjukkan bahwa hal-hal tersebut adalah bayangan, sedang Kristus adalah wujud, realitas, substansi. Ini berarti jika kita tidak memiliki Kristus, kita tidak memiliki realitas, hanya memiliki bayangan. Kristuslah realitas, wujud segala hal yang positif. Karena itu, dalam ekonomi Allah tidak ada perkara jasmani atau materi, yang ada hanya Kristus. Lagi pula, Kristus bukan hanya gambar Allah, yang sulung dari segala ciptaan, yang pertama bangkit dari antara orang mati, perwujudan kepenuhan Allah, rahasia ekonomi Allah dan rahasia Allah itu sendiri; Dia bahkan hukum Taurat, malaikat, makanan, minuman, bulan baru, hari Sabat, dan hari raya. Berdasarkan wahyu demikianlah, kita mempunyai keberanian dan keyakinan untuk menyatakan bahwa Kristus adalah segala sesuatu dan di dalam segala sesuatu. Ini bukan ajaran kita, melainkan suatu pengakuan tentang apa yang dikatakan Paulus dalam Kitab Kolose. Betapa kita dirahmati karena kita yang berada dalam pemulihan Tuhan dapat nampak Kristus dalam segala aspek-Nya ini! Dengan Kolose 1 dan 2 sebagai landasan kita, kita memiliki keyakinan untuk mengatakan bahwa sebagai persona yang adalah segala sesuatu dan di dalam segala sesuatu, Kristus kita adalah realitas setiap hal positif dalam alam semesta ini.





Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 25

No comments: