Hitstat

11 July 2014

Kolose - Minggu 15 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 4:2-4


Jika kita ingin mengekspresikan Kristus dalam kehidupan insani kita dan menjaga anugerah yang telah kita terima dari Tuhan, kita perlu bertekun dalam doa. Jika kita memakai waktu untuk merenungkan wahyu Kristus yang almuhit dalam Kitab Kolose, kita pasti akan menerima anugerah dari Tuhan. Akhirnya, kita akan nampak bahwa kita dengan Kristus adalah satu, sehingga damai sejahtera- Nya menjadi juri di batin kita, dan perkataan-Nya memenuhi kita. Kemudian kita akan mampu memperhidupkan dan mengekspresikan Dia. Akan tetapi, tidak peduli berapa banyaknya anugerah yang kita terima dari Tuhan, ia akan bocor keluar jika kita gagal bertekun dalam doa. Hanya doalah yang dapat memelihara anugerah yang kita terima. Hanya melalui doalah baru anugerah ini menjadi hidup dan berkhasiat dalam pengalaman kita. Sudah pasti, kehidupan Kristen adalah kehidupan yang menerima anugerah, tetapi kehidupan ini perlu ditopang dengan doa.

Masalah yang terpenting dalam memelihara hayat jasmani kita ialah bernapas. Bernapas bahkan lebih penting daripada makan dan minum. Kita dapat hidup berhari-hari tanpa makan dan minum, tetapi hanya dapat hidup beberapa menit tanpa bernafas. Doa adalah nafas rohani. Berdoa berarti bernafas.

Dalam Kolose 4:2 Paulus menyuruh kita bertekun dalam doa. Ini berarti kita tidak boleh hanya terus-menerus dalam doa, tetapi kita harus berjuang atau berusaha keras untuk meneruskan doa kita. Dalam lingkungan kita hampir setiap hal bertentangan dengan doa. Untuk dapat berdoa, kita perlu melawan arus lingkungan kita. Jika kita gagal berdoa, kita akan terhanyut ke hilir. Sebab itu, kita perlu bertekun dalam doa, berdoa terus-menerus.

Dari hari ke hari kita perlu melatih diri kita untuk berdoa. Kita bahkan setiap hari harus menyisihkan waktuwaktu tertentu untuk berdoa. Janganlah memaafkan diri Anda dengan berkata bahwa Anda tidak ada beban untuk berdoa. Berdoalah sekalipun Anda seolah-olah tidak ada beban, atau ketika nampaknya Anda tidak ada sesuatu yang harus dikatakan kepada Tuhan. Anda mempunyai banyak perkataan untuk dibicarakan kepada orang lain. Mengapa tidak pergi kepada Tuhan dan memberi tahu Dia setiap hal yang Anda katakan kepada mereka? Jika Anda tidak tahu harus berkata apa kepada Tuhan, berdoalah seperti ini: “Tuhan, aku datang kepada-Mu, tetapi aku tidak tahu apa yang harus aku katakan, dan aku tidak tahu bagaimana harus berdoa. Tuhan, ajarlah aku berdoa, dan katakanlah apa yang harus aku katakan. Tuhan, dalam hal ini aku perlu belas kasih-Mu. ” Jika Anda berbuat demikian, Anda akan nampak bahwa sering kali ketika Anda berdoa demikian, maka akan keluarlah doa-doa yang sejati. Ketika Anda merasa berbeban untuk berdoa, mungkin doa Anda malah tidak sejati. Namun, ketika Anda pergi kepada Tuhan dengan doa yang tanpa beban, mengatakan kepada-Nya bahwa Anda tidak ada sesuatu yang harus diucapkan, Anda akan nampak Anda sendiri disegarkan di dalam Tuhan dan dapat berdoa dengan sejati. Bila kita membuka diri kepada Tuhan dan mengakui kita tidak tahu apa yang harus diucapkan kepada-Nya, maka kita akan menghirup udara rohani yang segar, dan kita akan terlindung di dalam anugerah Tuhan.

Paulus juga menganjuri kita untuk berjaga-jaga dalam doa. Kita perlu berwaspada terhadap musuh. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada beberapa menit yang akan datang. Kita perlu berjaga-jaga karena kehidupan kristiani adalah kehidupan peperangan, kehidupan pertempuran.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 30

No comments: