Hitstat

01 July 2015

Ibrani - Minggu 6 Rabu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 2:11-12; Rm. 8:29-30


Sekarang kita dapat memahami mengapa Putra tunggal Allah tidak dapat menguduskan kita dan mengapa Putra sulung dapat. Putra sulung dapat menguduskan kita ka­rena Dia memiliki dua sifat seperti kita, dan kita memiliki dua sifat seperti Dia. Yang menguduskan kita ini bukan Putra tunggal Allah saja, Ia pun Putra sulung Allah yang memiliki sifat ilahi dan insani. Berhubung Ia memiliki dua sifat seperti yang kita miliki, Ia dapat menguduskan kita. Setelah Ia terlahir sebagai Putra sulung, lalu Ia dapat me­nunaikan tugas‑Nya sebagai Yang menguduskan. Ini ber­arti Ia harus mengalami proses inkarnasi, penyaliban, ke­bangkitan, pemuliaan, dan pengagungan. Setelah melewati proses‑proses itu, barulah Ia menjadi Putra sulung Allah. Dengan perkataan lain, telah dilahirkan menjadi Putra sulung Allah. Dialah yang menguduskan kita. Ia layak men­jadi yang menguduskan kita dan kita pun layak menjadi orang‑orang yang dikuduskan.

Pengudusan berarti dipisahkan bagi Allah (Rm. 6:19, 22). Walaupun ketika kita dilahirkan kembali kita telah dilahirkan oleh Allah, namun itu belum berarti telah dipi­sahkan sepenuhnya bagi Allah. Dalam pengudusan peker­jaan itu terus dilanjutkan.

Kedua, dalam proses pengudusan, apa adanya kita di­ubah (2 Kor. 3:18). Pengubahan ini bukannya pada aspek kedudukan, melainkan sepenuhnya pada aspek sifat. Dalam pengubahan kita diubah secara metabolis oleh unsur hayat. Hal ini sama sekali bukan perbaikan atau koreksi luaran, melainkan suatu perubahan metabolis batiniah, perubahan organik oleh unsur hayat.

Hasil pengubahan itu, kita diserupakan dengan gam­bar‑Nya (Rm. 8:29). Pengubahan berarti mengubah sifat Adam kita menjadi sifat Kristus. Sedang penyerupaan ber­arti menyerupakan putra‑putra Allah kepada gambar Putra sulung Allah. Hal ini juga merupakan bagian dari proses pengudusan.

Pekerjaan penyerupaan yang berdasar pada pekerjaan pengubahan akan menghasilkan pemuliaan (Rm. 8:30; Kol. 3:4). Dalam proses pengudusan, kita akan kemuliaan de­ngan kemuliaan Allah. Masalah ini telah kita bahas selu­ruhnya dalam berita yang lalu yang berjudul "Pemimpin Keselamatan".

Sekarang kita telah nampak apa sebenarnya pengu­dusan itu. Pengudusan ialah memisahkan putra‑putra Allah yang dilahirkan kembali bagi Allah, dan dengan unsur ha­yat ilahi mengubah mereka secara metabolis dan organik, menyerupakan mereka dengan gambar‑Nya, akhirnya me­muliakan mereka dengan kemuliaan Allah. Inilah pengu­dusan sifat yang sempurna.

Kita telah melihat bahwa yang menguduskan dan me­reka yang dikuduskan, semuanya berasal dari satu. Berarti mereka semua berasal dari seorang Bapa. Yang mengudus­kan dan mereka yang dikuduskan adalah putra‑putra yang dilahirkan oleh Bapa yang sama. Karena Dia dan kita dila­hirkan dari Bapa yang sama, kita adalah saudara‑saudara­Nya. Kita dengan Dia berasal dari satu sumber, dan meng­ambil bagian dalam hayat dan sifat yang sama. Dalam hayat dan sifat ini kita sedang di bawah pekerjaan pengudusan­Nya untuk mengubah kita dari sifat alamiah serta menye­rupakan kita dengan gambar‑Nya, sehingga pada akhirnya kita kemuliaan dengan kemuliaan Allah. Inilah pengudusan!


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 11

No comments: