Hitstat

09 July 2015

Ibrani - Minggu 7 Kamis



Pembacaan Alkitab: Ibr. 3:1; 1:9; 2:11


Dalam berita ini kita sampai pada Ibrani 3, yang dimulai dengan kalimat, "Sebab itu, Saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan surgawi." Saya senang dengan kedua sebutan ini ‑ "saudara-saudara yang kudus" dan "yang mendapat bagian dalam pangilan surgawi" Tidak ada kitab lain dalam Perjanjian Baru yang menyebut kita saudara-saudara yang kudus. Sebutan ini menyiratkan dua butir utama, yakni kita ini kudus dan kita ini saudara-saudara. Kita bukan hanya saudara, tetapi juga saudara yang kudus. Entah Anda berani atau tidak mengatakan diri Anda demikian? Penulis Surat Ibrani tidak dapat menyebut kita saudara-saudara yang kudus, sebelum ia menerangkan sekian banyaknya kualifikasi mengenai Kristus maupun kita dalam dua pasal terdahulu. Ketika tiba pada pasal 3, barulah ia dapat menyebut kita saudara-saudara yang kudus. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus telah membuat kita menjadi saudara-saudara-Nya. Semula kita adalah orang-orang berdosa, penderita-penderita maut, tawanan-tawanan dan tahanan-tahanan. Terpujilah Dia, kematian-Nya telah menggenapkan pendamaian segala dosa kita, dan membebaskan kita dari perhambaan maut. Di dalam kebangkitan-Nya kita telah dilahirkan menjadi saudara-saudara-Nya. Demikianlah kini kita dapat disebut saudara-saudara yang kudus.

Jika Anda tahu bahwa Anda adalah saudara kudus yang sedemikian, apakah yang akan anda perbuat? Pantaskah Anda tetap menghisap rokok? Setiap kali saya melihat seorang saudara merokok, seluruh diri saya merasa seolah tenggelam. Saya berkata dalam batin, "Oh, saudaraku, engkau telah menjual hak kesulunganmu dengan harga yang lebih murah daripada yang dijual Esau." Apakah pantas seorang saudara yang kudus masih merokok? Meskipun kita tidak punya peraturan yang melarang orang merokok, namun kita mempunyai status yang terhormat. Kita tidak saja kudus, bahkan terhormat. Pikirkanlah kedudukan kita; sebagai saudara-saudara Putra sulung Allah, dan sebagai mitra-mitra Sang Terurap Allah. Ini bukanlah satu perkara yang kecil. Andaikata Anda saudara Presiden Amerika, Anda pasti sangat bangga dan pasti memiliki kehormatan. Namun, Anda kini saudara siapa? Anda adalah salah seorang saudara Putra sulung Allah, yang menggenapkan rencana Allah. Merokok sungguh memalukan Sang Terurap Allah. Memang Alkitab tidak pernah mengatakan Anda tidak boleh merokok, kitab Perjanjian Baru bukan sebuah kitab Taurat, melainkan kitab, saudara-saudara yang kudus. Tetapi saya yakin, bila Tuhan mencelikkan mata Anda dan memberi kesan pada Anda tentang perkara yang indah dalam Injil sepenuhnya ini, Anda pasti akan menjadi seorang yang berbeda. Anda akan lebih terbuka terhadap Imam Besar ini, sehingga Ia lebih banyak menyuplaikan diri-Nya ke dalam Anda. Hal ini akan merubah selera Anda, sehingga Anda tidak lagi gemar menghisap rokok.

Visi yang demikian bisa mengubah penginjilan kita. Penginjilan kita hari ini terlampau rendah. Ketika kita menginjil, jangan hanya memberi tahu orang dosa bahwa mereka telah dijatuhi hukuman dan kelak akan binasa. Kita harus memberitakan Injil dengan mutu yang lebih tinggi, yakni Allah sedang memanggil mereka untuk percaya kepada Putra sulung-Nya agar mereka dapat menjadi saudara-saudara-Nya, bahkan mitra-mitra-Nya guna menggenapkan rencana kekal‑Nya.

Inilah penginjilan yang kita perlukan dewasa ini. Saya mengharap kiranya ada saudara-saudara muda yang memiliki beban untuk memberitakan Injil semacam ini. Jangan sekali-kali menginjil dengan nada usang, yang mengatakan orang dosa harus binasa di dalam neraka. Itu bukan salah, tetapi terlampau rendah. Kita perlu menginjil dengan Ibrani 3:1 yang memberi tahu bahwa orang dosa harus bertobat dan diubah menjadi saudara-saudara yang kudus. Bila kaum remaja mau menginjil demikian, niscaya banyak teman sekolah mereka akan tertarik.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 14

No comments: