Hitstat

21 July 2015

Ibrani - Minggu 9 Selasa



Pembacaan Alkitab: Ibr. 4:1-6


Dari seluruh wahyu firman Allah, kita dapat nampak bahwa dalam kekekalan yang lampau Allah telah berencana hendak mengekspresikan diri‑Nya. Kehendak Allah yang kekal ialah mengekspresikan diri‑Nya secara riil dan konkret melalui satu kelompok manusia. Untuk mencapai tujuan ini, Ia menciptakan langit dan bumi.

Iblis, seteru Allah, datang dan merusak ciptaan Allah, khususnya bumi. Karena itu, bumi dihukum oleh Allah dengan air (Kej. 1:2). Seluruh bumi terbenam di bawah air, yaitu berarti ditutupi oleh maut. Kemudian Allah datang mengadakan pemulihan. Pada hari ketiga, Allah menyuruh tanah atau bumi yang ditutupi air maut itu muncul kembali. Bumi atau tanah yang muncul pada hari ketiga ialah lambang Kristus yang bangkit, dan dari sanalah terbit segala kehidupan. Dari tanah itu pula Allah menciptakan manusia menurut gambar‑Nya sendiri, untuk mengekspresikan‑Nya dan mewakili‑Nya. Pada waktu itu, pada diri Adam kita dapat nampak tanah, sebab Adam terbuat dari debu tanah. Kita pun dapat nampak Kristus, karena Adam diciptakan menurut gambar Kristus. Kejadian 1:26 mengatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah, dan Kolose 1:15 mengatakan bahwa Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Bila Anda melihat Adam, Anda pun akan nampak gambar Kristus. Pada diri Adam terdapat debu tanah, juga terdapat gambar Kristus. Dengan demikian, dari diri Adam kita dapat nampak tanah, Kristus, dan manusia, dan ketiganya itu bergabung menjadi ekspresi Allah dan Kerajaan Allah. Inilah suatu miniatur yang ingin didapatkan oleh Allah.

Iblis mengetahui inti pikiran Allah ini, maka ia datang dan merusak manusia. Setelah Adam dirusak, pada akhirnya manusia merosot menjadi daging (Kej. 6:3). Allah lalu datang menghukum daging, bersamaan dengan itu Allah juga menghukum bumi, sebab daging, yakni manusia tidak dapat dipisahkan dengan bumi (Kej. 6:12‑13). Dalam pandangan Allah dan menurut konsepsi Allah, manusia selalu berhubungan dengan tanah atau bumi. Ketika Ia menghukum manusia, bumi pun turut dihukum, dan ketika bumi dihukum, manusia pun dihukum. Allah selalu menindak keduanya sekaligus. Dengan air bah, Allah sekaligus menghukum daging dan bumi.

Setelah air bah berlalu, bahtera terdampar di puncak Gunung Ararat pada bulan ketujuh, dan hari itu tepat sekali dengan hari dan bulan ketika Tuhan Yesus bangkit dari kematian, yakni hari ketujuh belas. Tuhan tersalib pada hari Paskah, hari keempat belas, dan tiga hari kemudian, hari ketujuh belas, Ia bangkit dari kematian. Begitu pula bahtera, telah bangkit dari air maut pada hari ketujuh belas bulan itu. Dengan perkataan lain, kebangkitan Tuhan Yesus dan berhentinya bahtera di puncak Gunung Ararat terjadi pada bulan dan hari yang sama. Setelah Nuh beserta tujuh orang lainnya keluar dari bahtera, mereka hidup di bumi baru. Kaum yang telah bangkit ini hidup di bumi baru. Dan sekali lagi, bumi baru ini melambangkan Kristus yang telah bangkit. Nuh beserta tujuh orang hidup di bumi baru, berarti mereka hidup di dalam Kristus. Pada hari ini kita semua hidup di dalam Kristus.

Keadaan yang indah ini tidak dapat bertahan lama, sebab Iblis datang lagi merusak dan mencemari manusia. Kejadian 10 mewahyukan, Iblis telah memperalat ayah Nimrod, yakni Kusy untuk membangun Babel. Dirusak dan dicemarinya Kusy dan Nimrod, berarti Iblis sekali lagi merusak umat manusia. Dalam pandangan Allah, manusia yang telah dirusak bersatu dengan Ur‑Kasdim.

Allah lalu datang memanggil Abraham keluar dari Ur‑Kasdim yang rusak itu. Hal itu berarti Allah memanggilnya keluar dari umat manusia yang rusak. Allah hendak membawanya meninggalkan tanah itu untuk memasuki tanah yang tinggi, yakni tanah permai Kanaan. Secara geografis Tanah Kanaan memang merupakan sebidang tanah yang dikelilingi air, yaitu Laut Tengah, Laut Mati, dan Sungai Yordan. Itu berarti tanah ini adalah tanah yang muncul dari dalam air kematian dan yang melampaui air kematian. Tanah ini melambangkan Kristus dengan umat Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 17

No comments: