Hitstat

20 May 2016

1 Petrus - Minggu 11 Jumat



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 3:13
Doa baca: 2 Ptr. 3:13
Lagi pula, siapa yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik?


Kita telah menunjukkan bahwa frase "telah mati terhadap dosa-dosa" secara harfiah berarti dilepaskan dari dosa-dosa. Ketika Kristus memikul dosa-dosa kita di kayu salib dan mati, kematian itu merampungkan banyak hal. Kematian Kristus mengakhiri kita, dan pengakhiran ini dapat menjauhkan kita dari dosa-dosa. Cara yang paling baik bagi orang untuk dijauhkan dari perbuatan dosa atau sifat dosa ialah dimatikan. Tidak peduli betapa banyak dosa yang dilakukan seseorang, ketika dia mati, kematian memisahkan dia dari dosa-dosa. Petrus berbicara tentang dilepaskan atau dijauhkan dari dosa-dosa, Paulus berbicara tentang orang yang mati telah bebas dari dosa. Melalui kematian Kristus, kita bisa dijauhkan dari dosa-dosa agar kita dapat hidup untuk (terhadap) kebenaran. Tampaknya, dijauhkan dari dosa-dosa mengakhiri kita; sesungguhnya, hal itu menghidupkan kita sehingga kita dapat hidup terhadap kebenaran.

Ayat 24 menunjukkan bahwa sebagai manusia yang jatuh, kita mati dan penuh dengan dosa. Tetapi Kristus meletakkan dosa-dosa kita di atas diri-Nya sendiri dan memikulnya di kayu salib, di mana Ia menderita penghakiman keadilan Allah atas semua dosa kita. Kematian Kristus di kayu salib adalah semacam bilur, dan bilur itu, kematian itu, telah menyembuhkan kematian kita. Sekarang kita telah dihidupkan. Di satu pihak, bilur Kristus yang menyembuhkan kita menjauhkan kita dari dosa-dosa melalui kematian-Nya; di pihak lain, penyembuhan ini menghidupkan kita sehingga kita dapat hidup terhadap kebenaran.

Aspek subyektif dari salib berlanjut dalam pengalaman kita hari ini oleh Roh. Roh pemberi-hayat sedang bekerja di dalam kita secara terus-menerus untuk melaksanakan aspek subyektif dari salib Kristus di dalam diri kita. Setiap hari kita mengalami pekerjaan batini dari salib Kristus, dan setiap hari kita dihidupkan sehingga kita bisa hidup terhadap kebenaran. Karena itu, mengalahkan dosa tidaklah sulit, karena melalui kematian Kristus, kita telah dijauhkan dari dosa-dosa. Kematian-Nya telah membuat garis pemisah di antara kita dengan dosa-dosa. Karena dijauhkan dari dosa-dosa, sekarang kita dihidupkan. Kita tidak perlu berusaha atau mencoba menguatkan diri kita. Kita hidup saja secara sederhana, dan kehidupan ini selalu memiliki kecenderungan terhadap kebenaran. Inilah mengalami Juruselamat kita menyelamatkan kita setiap hari. Pemahaman sedemikian ini terhadap perkataan Petrus sesuai dengan pengalaman kita.

Sekarang kita perlu bertanya mengapa Petrus menggunakan ungkapan "hidup terhadap kebenaran". Hal ini berhubungan dengan memenuhi tuntutan pemerintahan Allah. Sesungguhnya, pemerintahan Allah hanya menuntut satu hal -- kebenaran. Inilah alasan 2 Petrus 3:13 mengatakan, "Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran." Dalam 1 Petrus 2:23 kita nampak bahwa Tuhan Yesus senantiasa menyerahkan segala sesuatu kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Kemudian dalam ayat 24 Petrus menunjukkan bahwa kita harus hidup terhadap kebenaran. Konsepsi Petrus di sini adalah kepemerintahan; kebenaran adalah masalah pemerintahan Allah. Kita diselamatkan supaya kita bisa hidup dengan benar di bawah pemerintahan Allah, yaitu menempuh kehidupan yang memenuhi tuntutan kebenaran pemerintahan-Nya.

Kita perlu menyadari bahwa Kristus Juruselamat kita telah memikul seluruh dosa kita di kayu salib dan mati di sana bagi kita. Sekarang kematian-Nya telah memisahkan kita dari dosa-dosa dan menghidupkan kita sehingga kita bisa hidup terhadap kebenaran. Secara spontan, kita berada di bawah pemerintahan Allah dan tidak ada masalah dengan pemerintahan-Nya, sebab kita hidup terhadap kebenaran.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 21

No comments: