Hitstat

04 May 2016

1 Petrus - Minggu 9 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:4-8
Doa baca: 1 Ptr. 2:4
Datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Allah.


Batu hidup (ay. 4) tidak hanya memiliki hayat, tetapi juga bisa bertumbuh dalam hayat. Batu hidup ini adalah Kristus bagi pembangunan Allah. Di sini Petrus mengubah perkataan kiasannya dari benih yang termasuk hayat nabati (1:23-24) kepada batu yang termasuk mineral. Benih adalah untuk penanaman hayat; batu adalah untuk pembangunan (2:5). Pemikiran Petrus terus maju dari penanaman hayat kepada pembangunan Allah. Untuk menjadi hayat kita, Kristus adalah benih, untuk pembangunan Allah, Dia adalah batu. Setelah menerima Dia sebagai benih hayat, kita perlu bertumbuh agar kita dapat mengalami Dia sebagai batu yang hidup di dalam kita. Karena itu, Dia juga akan membuat kita menjadi batu hidup, diubah dengan sifat batu-Nya, supaya kita dapat terbangun bersama orang lain menjadi rumah rohani di atas diri-Nya sebagai dasar dan batu penjuru (Yes. 28:16).

Dalam ayat 4 Petrus membuat suatu loncatan dari susu firman ke batu yang hidup. Sepertinya tidak ada hubungan atau keterkaitan antara susu dengan batu. Mula-mula, Petrus menunjukkan bahwa Tuhan adalah susu dan firman untuk perawatan. Kemudian dia melanjutkan membicarakan Dia sebagai batu hidup.

Menurut ayat 4, kita perlu datang kepada Kristus sebagai batu yang hidup. Tetapi apakah jalan untuk datang kepada Dia? Kita datang kepada Tuhan melalui minum susu firman. Pernahkah Anda menyadari bahwa ketika Anda meminum susu firman, itu berarti Anda datang kepada Tuhan? Apakah susu dalam firman? Susu itu adalah Tuhan sendiri. Karena itu, ketika kita minum susu, kita datang kepada Tuhan. Apakah Anda memiliki cara yang lain untuk datang kepada makanan yang Anda makan? Bagaimana cara Anda datang kepada makanan? Tidakkah Anda datang melalui memakannya? Kita semua datang kepada makanan melalui memakannya. Demikian pula datang kepada Kristus sebagai batu yang hidup. Dalam ayat 4 kata "datang" sama dengan minum. Karena itu, ketika kita meminum susu, kita datang kepada Tuhan.

Kita telah menunjukkan bahwa Petrus seolah-olah meloncat dari "Kristus-susu" kepada "Kristus-batu". Hal ini menyiratkan bahwa susu menjadi batu. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Bagi kita, ini mustahil, tetapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, karena Dia almuhit. Sebagai Sang Almuhit, Kristus adalah susu, dan Dia juga batu. Kita tidak mampu menjelaskan semua aspek Kristus. Dia adalah susu, Dia adalah roti, dan sekarang kita nampak Dia adalah batu. Menurut 2:6-8, Kristus bukan hanya batu bagi bangunan, tetapi juga batu sandungan dan batu gilingan. Bahkan sebagai batu Kristus almuhit: Dia dapat membangun kita, atau Dia dapat menyebabkan kita tersandung, dan bahkan menggiling kita.

Kita perlu lebih banyak pengalaman atas Kristus sebagai susu dan batu. Di pagi hari kita seharusnya minum Kristus sebagai susu firman. Kemudian selama siang hari proses transformasi akan terjadi di dalam kita. Sore hari kita seharusnya menghadiri sidang-sidang gereja dan bersekutu dengan kaum saleh. Inilah pembangunan. Di sini kita nampak bahwa di pagi hari Kristus adalah susu, dan di sore hari Dia menjadi batu. Sepanjang hari susu melakukan pekerjaan transformasi di dalam kita untuk menghasilkan batu.

Terlebih dulu Tuhan adalah susu untuk merawat kita. Melalui perawatan dalam susu firman, transformasi terjadi. Kemudian kita memiliki bangunan, di mana Tuhan sendiri adalah batu. Ini adalah alasan bahwa dalam pasal 2 kita mula-mula memiliki susu, kemudian batu.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 16

No comments: