Hitstat

06 May 2016

1 Petrus - Minggu 9 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:7-8
Doa baca: 1 Ptr. 2:8
Mereka tersandung pada-Nya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan mereka juga telah ditentukan untuk itu.


Kristus yang dipilih oleh Allah adalah batu penjuru yang berharga dalam pandangan Allah, berharga bagi orang yang percaya kepada-Nya; tetapi bagi orang yang tidak percaya, Dia adalah batu yang ditolak dan dibuang (ay. 7). Keberhargaan Kristus tidak hanya perkara kondisi, tetapi juga perkara posisi-Nya. Dia berharga berarti Dia dihormati, Dia memiliki posisi yang terhormat.

Dalam ayat 7 dikatakan bahwa tukang-tukang bangunan menolak Kristus sebagai batu yang hidup. Tukang-tukang bangunan ini mengacu kepada para pemimpin Yahudi dalam agama Yahudi, yang seharusnya membangun rumah Allah. Mereka menolak Kristus sampai pada puncaknya. Tuhan pernah menubuatkan bahwa mereka akan melakukan hal ini (Mat. 21:38-42). Namun, dalam kebangkitan, Kristus telah menjadi batu penjuru. Seperti telah kita lihat, dalam pemberitaannya pada masa awal, Petrus sudah menyampaikan hal ini kepada orang-orang Yahudi.

Bagi orang-orang yang tidak percaya, Kristus adalah batu yang ditolak oleh tukang-tukang bangunan. Namun, batu yang ditolak ini telah menjadi batu penjuru. Karena itu, Kristus adalah batu yang beraspek dua. Dia adalah batu untuk pembangunan Allah, ada aspek kehormatan, juga ada aspek penolakan. Di satu pihak, Kristus ditolak; di pihak lain, Dia dihormati. Dia ditolak oleh tukang-tukang bangunan Yahudi, tetapi Dia dihormati oleh Allah. Bagaimana kita tahu bahwa Kristus telah ditolak oleh para pemimpin Yahudi? Kita mengetahuinya dari fakta bahwa mereka menyalibkan Kristus. Itulah penolakan mereka terhadap Kristus. Bagaimana kita tahu bahwa Kristus dihormati oleh Allah? Kita mengetahuinya dari hal Allah membangkitkan Dia dan meninggikan Dia. Karena itu, kebangkitan dan peninggian Kristus adalah tanda yang kuat bahwa Allah telah memilih Dia dan bahwa Dia dihormati oleh Allah.

Kristus bukan hanya batu yang ditolak dan batu yang dihormati; Dia juga adalah batu sandungan dan batu yang menjatuhkan (ay. 8). Karena ditolak, Kristus yang dapat dipercayai telah menjadi batu sandungan, yang menyandung penganut agama Yahudi yang menolak-Nya (Mat. 21:44a). Sebagai batu, Kristus berfungsi baik dalam hal yang positif maupun dalam hal yang negatif. Bagi kita, Dia adalah batu penjuru secara positif, tetapi bagi orang-orang Yahudi yang tidak percaya, Dia adalah batu sandungan dan batu karang yang menjatuhkan.

Sekarang kita perlu menanyakan apakah firman yang bisa menyandung orang. Tentunya bukan firman dengan susu yang murni yang disebutkan dalam 2:2. Sebaliknya, firman yang dikutip oleh Petrus dalam 6-8, perkataan mengenai batu yang terpilih, batu penjuru yang dihormati, yang diletakkan di Sion. Ini juga mengacu kepada firman mengenai batu yang ditolak oleh tukang bangunan yang menjadi batu penjuru (ayat 7). Selain itu, hal ini juga mencakup firman dalam ayat 8 mengenai batu ini adalah batu sandungan dan batu karang yang menjatuhkan. Ini adalah perkataan yang dengannya orang-orang tersandung.

Pernahkah Anda berpikir bahwa Kristus sengaja menjadi batu karang yang menjatuhkan? Kita perlu berhati-hati mengenai hal ini dan bertanya kepada diri sendiri apakah kita percaya kepada perkataan ini. Jika kita tidak mempercayainya, kita akan tersandung pada perkataan ini. Kemudian secara otomatis Tuhan akan menjadi batu sandungan bagi kita. Kita tersandung oleh perkataan yang demikian sebab dalam opini kita, hal itu terlalu sempit dan tegas.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 17

No comments: