Hitstat

16 May 2016

1 Petrus - Minggu 11 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:19-20
Doa baca: 1 Ptr. 2:19
Sebab adalah anugerah jika seseorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.


Dalam 2:13-20 kita memiliki beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita. Dalam ayat 19 Petrus berkata, "Adalah anugerah," dan pada akhir ayat 20, "Ini adalah anugerah." Anugerah di sini mengacu kepada dorongan hayat ilahi di dalam kita dan ekspresinya dalam kehidupan kita, agar perilaku kita merupakan hal yang indah dan diperkenan dalam pandangan manusia maupun Allah (ayat 20). Apakah anugerah dalam cara kehidupan kita? Itu adalah dorongan hayat ilahi yang kita terima pada waktu kita dilahirkan kembali secara batiniah dan ekspresi hayat ilahi secara lahiriah. Kemudian dorongan dan ekspresi ini membuat perilaku kita indah dan dapat diterima. Ketika orang lain melihat hal ini, mereka mungkin mengatakan bahwa ini adalah anugerah dalam kehidupan kita. Hari demi hari kita seharusnya menanamkan kesan bahwa anugerah menyertai kita. Ini berarti mereka seharusnya dapat melihat anugerah dalam kehidupan sehari-hari kita.

Anugerah adalah hayat ilahi menjadi kenikmatan kita. Pertama, anugerah adalah dorongan batiniah; kemudian anugerah terekspresikan secara lahiriah dalam kehidupan kita. Dorongan yang di dalam dan ekspresi yang di luar menjadi sesuatu yang manis, yang diperkenan, dapat diterima. Saya percaya bahwa ini adalah pengertian yang tepat dari perkataan Petrus mengenai anugerah dalam 2:19-20.

Ibrani 12:28 mengatakan, "Marilah kita menerima anugerah" (Tl.). Menerima anugerah berarti mendapatkan anugerah, mempergunakan anugerah, dan menerapkan anugerah. Anugerah telah datang dan sekarang beserta dengan kita. Apakah anugerah? Anugerah adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai Roh yang almuhit, pemberi-hayat, dan berhuni di dalam kita. Dalam segala keadaan dan situasi kita seharusnya mempergunakan anugerah dan menerapkannya.

Kita semua perlu belajar bagaimana menerima anugerah, yaitu bagaimana memakai anugerah. Jika kita melakukan ini, sesuatu yang ajaib, unggul, dan menyenangkan akan mendorong kita dari dalam. Kemudian kita akan mampu menanggung segala sesuatu, menahan segala sesuatu, dan mengerjakan segala sesuatu yang tidak dapat dikerjakan orang lain. Secara spontan, sebagai hasil dorongan yang ada di dalam kita, akan ada ekspresi tertentu pada diri kita. Ekspresi dan dorongan ini adalah Allah Tritunggal yang kita alami dan kita perhidupkan. Bagi orang lain, hal ini adalah sesuatu yang manis, dapat diperkenan, dapat diterima, dan patut disyukuri.

Saya mengapresiasi apa yang Petrus katakan mengenai anugerah dalam ayat 19-20. Paulus memiliki banyak perkataan mengenai anugerah, tetapi dia tidak pernah menulis perkataan seperti yang terdapat dalam 2:19-20. Perkataan Petrus di sini unik. Sebagaimana telah kita lihat, anugerah yang dibicarakan dalam ayat-ayat ini sesungguhnya adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses, yang sekarang adalah Roh yang almuhit, pemberi-hayat, dan berhuni bagi pengalaman dan kenikmatan kita. Secara batiniah Dia mendorong kita, dan secara lahiriah Dia adalah ekspresi pada diri kita. Sebagai Orang yang sedemikian ini, Dia manis, menyenangkan, penuh anugerah, dan dapat diterima. Ini adalah anugerah. Betapa besar hal ini!


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 20

No comments: