Hitstat

19 May 2016

1 Petrus - Minggu 11 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:21-24
Doa baca: 1 Ptr. 2:24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


Dalam ayat 23 Petrus melanjutkan perkataannya mengenai Tuhan, "Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan diri-Nya kepada Dia yang menghakimi dengan adil." Perkataan ini mengacu kepada semua penderitaan Tuhan. Tuhan menyerahkan semua penghinaan dan luka-luka yang diderita-Nya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil dalam pemerintahan-Nya, yaitu Allah yang adil, yang ditaati-Nya. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mengakui pemerintahan Allah ketika Dia menempuh hidup sebagai manusia di bumi.

Ketika Tuhan Yesus menderita di bumi, Dia selalu menyerahkan semuanya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Perkataan pendek ini menunjukkan tidak hanya Tuhan menempuh suatu kehidupan yang merupakan suatu model bagi kita, tetapi juga menunjukkan bahwa Dia menempuh suatu kehidupan yang mutlak di bawah pemerintahan Allah. Dia sendiri selalu berada di bawah pemerintahan Allah, dan Dia menyerahkan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya kepada penghakiman Allah.

Karena kedua Surat Kiriman ini menyinggung tentang pemerintahan Allah, maka penghakiman Allah dan Tuhan disebut berkali-kali (2:23; 4:5-6, 17; 2 Ptr. 2:3-4, 9; 3:7) sebagai salah satu dari hal utama. Penghakiman Allah dimulai dari malaikat-malaikat (2 Ptr. 2:3-4) dan berlangsung terus melewati angkatan demi angkatan manusia dalam Perjanjian Lama (2 Ptr. 2:5-9). Dalam zaman Perjanjian Baru, penghakiman Allah dimulai dari rumah Allah (1 Ptr. 1:17; 2:23; 4:6, 17) dan berlangsung sampai datangnya hari Tuhan (2 Ptr. 3:10), yang akan menjadi hari penghakiman atas orang Yahudi, orang beriman, dan orang kafir sebelum Kerajaan Seribu Tahun. Setelah Kerajaan Seribu Tahun, semua yang mati, termasuk manusia dan roh-roh, akan dihakimi dan binasa (1 Ptr. 4:5; 2 Ptr. 3:7), dan langit dan bumi akan dibakar habis (2 Ptr. 3:10, 12). Hasil dari berbagai penghakiman itu tidak sama. Ada penghakiman yang mengakibatkan penanggulangan disipliner, ada yang mengakibatkan penghukuman sezaman, dan ada yang mengakibatkan kebinasaan kekal. Bagaimanapun, Tuhan Allah akan membersihkan dan memurnikan alam semesta dengan semua panghakiman itu, agar Dia bisa memiliki langit baru dan bumi baru bagi yang menjadi alam semesta baru yang penuh dengan kebenaran-Nya (2 Ptr. 3:13) bagi perkenan-Nya.

Dalam 2:23 Petrus mengatakan bahwa Allah Bapa adalah Dia yang selalu menghakimi dengan adil. Ini berarti pemerintahan-Nya itu adil. Kristus berdasarkan dan percaya kepada Sang adil ini. Karena alasan ini, Petrus mengatakan bahwa ketika Kristus berada di bumi, Dia selalu menyerahkan semuanya kepada Allah Bapa, yang menghakimi dengan adil.

Ayat 24 mengatakan, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." Ayat ini berbicara tentang Kristus sebagai Juruselamat kita, Penebus kita. Sebagai Juruselamat kita, Kristus "memikul dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib." Secara harfiah, "telah mati bagi dosa" berarti dilepaskan dari dosa; karena itu, berarti telah mati terhadap dosa. Di dalam kematian Kristus, kita telah mati terhadap dosa-dosa (Rm. 6:8, 10-11, 18). Kita telah mati terhadap dosa sehingga kita dapat hidup untuk kebenaran. Hidup untuk kebenaran adalah hidup dalam kebangkitan Kristus (Ef. 2:6; Yoh. 14:19; 2 Tim. 2:11).

Kita telah disembuhkan oleh bilur-bilur Kristus. Ini adalah penyembuhan dari kematian. Kita dahulu mati (Ef. 2:1), tetapi penderitaan kematian Kristus telah menyembuhkan kematian kita sehingga kita dapat hidup dalam kebangkitan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 21

No comments: