Hitstat

04 July 2016

1 Petrus - Minggu 18 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 5:6, 10
Doa baca: 1 Ptr. 5:12
Dengan perantaraan Silwanus yang kuanggap sebagai seorang saudara seiman yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu bahwa ini adalah anugerah yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya.


Kita telah melihat bahwa isi seluruh Kitab 1 Petrus adalah pemerintahan Allah, dan pemerintahan Allah itu diatur melalui penghakiman-Nya. Penghakiman Allah dilaksanakan di dalam lingkungan yang diatur menurut kedaulatan-Nya. Contohnya, dalam hal menghakimi generasi Nuh, Allah mengatur satu bencana alam yang besar, air bah. Hanya Allah yang dapat melakukan satu hal semacam ini. Air bah yang mengakhiri umat manusia pada zaman Nuh didatangkan oleh tangan Allah yang kuat. Dalam 5:6 tangan Allah yang kuat mengacu kepada tangan pengaturan Allah, khususnya yang nampak dalam penghakiman-Nya.

Tangan Allah lebih kuat dalam penghakiman-Nya daripada dalam penyelamatan-Nya. Tentu saja, dalam menyelamatkan kita, tangan Allah itu kuat. Tetapi kita lihat tangan-Nya jauh lebih kuat dalam penghakiman-Nya. Misalnya, seorang saudara telah lama beroleh selamat, tetapi masih terus menikmati hiburan-hiburan duniawi; meskipun dia benar-benar telah beroleh selamat, dia masih mengasihi dunia. Tetapi suatu hari dia mengalami kecelakaan, satu kecelakaan yang diatur oleh tangan Allah yang kuat, dan kecelakaan itu menyebabkan dia mencari Tuhan dengan jalan yang lebih dalam daripada yang pernah dia lakukan sebelumnya. Inilah sebuah ilustrasi tentang tangan Allah yang berperan dalam penghakiman.

Menurut perkataan Petrus dalam 5:6-8, kita perlu melakukan tiga hal yang berhubungan dengan pengalaman kita tentang tangan Allah yang kuat. Pertama, kita sendiri harus merendahkan diri di bawah tangan Allah yang kuat. Kedua, kita harus menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada-Nya. Ketiga, kita perlu sadar dan berjaga-jaga. Segala hal yang terjadi pada kita berada di bawah tangan Allah yang kuat. Tidak perlu kita khawatir atau gelisah. Kita harus dengan sederhana merendahkan diri kita di bawah tangan Allah yang kuat dan tidak melawannya. Lalu kita harus menyerahkan segala masalah yang menyebabkan kekhawatiran kita kepada Tuhan. Selanjutnya, kita perlu sadar dan berjaga-jaga. Jika kita menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Allah, kita akan mempunyai satu pikiran yang jernih, dan kita akan jelas tentang keadaan kita. Tidak hanya demikian, kita akan berjaga-jaga terhadap lawan kita, Iblis, yang mengendap-endap sebagai seekor singa yang mengaum-aum, mencari orang untuk ditelan. Jika kita berjaga-jaga, kita tidak akan ditipu bila Iblis menyatakan dirinya dalam bentuk kekhawatiran. Sebaliknya, musuh, singa yang mengaum-aum itu, akan kita kalahkan. Inilah pengertian yang tepat tentang bagian firman ini.

Dalam 5:10 Petrus selanjutnya berkata, "Tetapi Allah dari segala anugerah, yang telah memanggil kamu dalam Kristus Yesus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya." (Tl.) "Tetapi" di sini menunjukkan suatu kontras, mendatangkan penghiburan dan dorongan kepada kaum beriman yang menderita. Kontradiksi adalah antara penderitaan-penderitaan dalam ayat 9 dan Allah dari segala anugerah dalam ayat 10. Jika kita memiliki ayat 9 tanpa ayat 10, kita akan kehilangan pengharapan dan dorongan. Akan tetapi, dalam 5:10 Petrus seolah-olah berkata kepada kaum beriman yang menderita, "Kamu dan para saudaramu sedang menderita karena ancaman lawanmu, yaitu Iblis yang seperti singa yang mengaum-aum, itu hanya sementara; tetapi Allah dari segala anugerah, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kamu dengan suplai hayat yang berlimpah ruah, yang melampaui semua keperluanmu.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 34

No comments: