Hitstat

18 July 2016

2 Petrus - Minggu 3 Senin



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:1-2
Doa baca: 2 Ptr. 1:2
Anugerah dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.


Dalam 2 Petrus 1:1 kita semua memerlukan satu pemahaman yang pasti dan jelas tentang dua butir yang sangat penting. Yang pertama berhubungan dengan pemberian iman Perjanjian Baru. Iman ini, yang adalah "iman yang sama berharganya", sama dengan warisan Perjanjian Baru. Warisan Perjanjian Baru tidak lain Allah Tritunggal sendiri, yang telah melalui proses dan telah menjadi Roh pemberi-hayat yang almuhit. Iman sebenarnya adalah pemantulan dari warisan Perjanjian Baru ini. Karena itu, iman adalah satu dengan warisan Perjanjian Baru. Jika kita mempunyai iman, kita juga mempunyai warisan ini.

Iman tidak datang dari kita, dan bukan sesuatu yang berasal dari kita. Sebaliknya, iman berasal dari Allah, datang dari Allah, dan diberikan kepada kita oleh Allah. Iman datang kepada kita melalui firman dalam wahyu Allah. Ketika diberitakan kepada kita, firman ini menyampaikan realitas warisan Perjanjian Baru. Selanjutnya, ketika firman ini diberitakan kepada kita, saat itu juga Roh bekerja dengannya. Firman dan Roh adalah satu (Yoh. 6:63). Firman adalah Roh, dan Roh adalah firman (Ef. 6:17). Karena itu, melalui perkataan firman dan oleh pekerjaan, ilham dari Roh, iman timbul di dalam kita. Melalui pembicaraan firman dan oleh ilham Roh, Allah menginfuskan iman ke dalam diri kita. Begitu iman ini telah disalurkan ke dalam kita, kita mendapatkan bagian warisan Perjanjian Baru.

Butir kedua yang sangat penting dalam ayat 1 berhubungan dengan kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Iman yang berharga telah diberikan kepada kita karena kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Iman yang ajaib ini diberikan kepada kita di dalam ruang lingkup kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kebenaran ini menyiratkan perbuatan benar, tindakan yang benar dari Tuhan Yesus (Rm. 5:18). Perbuatan benar Tuhan adalah kematian-Nya di atas salib. Kematian Tuhan di atas salib adalah dalam ketaatan yang mutlak kepada Allah dan memenuhi semua syarat kebenaran Allah. Perbuatan benar Kristus dengan mati di atas salib dalam ketaatan kepada Allah memenuhi kebenaran Allah dan memberi Dia, Allah yang benar, kedudukan yang sah untuk membenarkan semua orang yang percaya kepada perbuatan benar Kristus. Kebenaran ini, kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, adalah ruang lingkup yang di dalamnya dan juga sarana yang dengannya Allah mempunyai kebebasan dan kedudukan untuk memberikan diri-Nya sendiri kepada kita sebagai bagian kita.

Dalam 1 Petrus 1:2 juga ada dua butir yang sangat penting. Yang pertama berhubungan dengan anugerah dan damai sejahtera. Karena satu bagian yang ajaib -- Allah Tritunggal sendiri -- telah diberikan kepada kita, maka anugerah dan damai sejahtera telah datang kepada kita. Anugerah adalah kenikmatan kita atas bagian warisan Perjanjian Baru kita, yang sebenarnya adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Damai sejahtera adalah keadaan yang diakibatkan oleh, berasal dari anugerah. Memiliki anugerah dan damai sejahtera adalah memiliki kenikmatan terhadap Allah Tritunggal dan hasil dari kenikmatan ini.

Butir kedua yang penting dalam ayat 2 mengenai kata-kata "Oleh pengenalan yang penuh akan Allah dan akan Yesus Tuhan kita." Pengenalan yang penuh akan Allah Tritunggal adalah untuk partisipasi dan kenikmatan kita atas hayat ilahi dan sifat ilahi-Nya. Ini bukanlah satu pengenalan doktrinal semata, ini adalah satu pengenalan yang bersifat pengalaman, satu pengenalan yang penuh. Pengenalan yang penuh akan Allah dan akan Kristus adalah satu pengenalan yang dalam, riil, tuntas, dan bersifat pengalaman akan Allah dan Tuhan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Petrus, Berita 4

No comments: