Hitstat

11 October 2019

Lukas - Minggu 35 Jumat


Pembacaan Alkitab: Im. 25:10-12, 19-22; Ef. 2:8-9
Doa baca: “Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri.” (Ef. 2:8-9)


Menikmati Yobel Tidak Tergantung Lingkungan


Alkitab mewahyukan tiga macam jerih lelah dalam hidup manusia. Yang pertama adalah jerih lelah untuk menjadi orang baik, punya tingkah laku yang baik, dan untuk meningkatkan karakter seseorang. Namun Efesus 2:8-9 menunjukkan bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan oleh usaha mereka untuk menjadi lebih baik, sabar, ramah, dan jujur. Jerih lelah macam kedua adalah merasa resah dan khawatir. Hari demi hari, setiap orang diliputi kekhawatiran, banyak hal dapat menjadi kekhawatiran kita. Jerih lelah macam ketiga adalah penderitaan. Paulus, misalnya, menderita karena ada “duri dalam daging” (2 Kor. 12:7). Mengenai duri ini, ia telah meminta tiga kali kepada Tuhan supaya duri itu dilepaskan darinya, namun bukannya mengambil duri itu, Tuhan malah berkata, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu.”

Dalam Kisah Para Rasul 16, Paulus dan Silas dijebloskan ke dalam penjara di Filipi. Bukannya menderita di dalam penjara, mereka menikmati yobel, menyanyi dan memuji Tuhan. Mereka memiliki kenikmatan, kepuasan, dan perhentian. Hal ini menunjukkan bahwa bila kita menikmati Tuhan bukan berarti lingkungan kita menjadi baik, namun kita memiliki kenikmatan, kepuasan, dan perhentian.

Jika dalam lingkungan tertentu kita masih merasa menderita, artinya kita masih mengasihi hal-hal tertentu selain Allah. Kita belum mengasihi Allah dengan tulus dan menyeluruh. Kita masih mengasihi hal-hal yang lain, termasuk berjerih lelah dalam hal bergumul untuk menjadi baik, bergumul terhadap kekhawatiran, mimpi, dan juga penderitaan. Kita perlu belajar berdoa, berkata, “Aku hanya mengasihi-Mu saja, Kaulah bagianku, tidak ada sesuatu pun atau seorang pun selain diri-Mu yang menjadi bagianku.” Melalui berdoa demikian, kita dapat menikmati yobel—kenikmatan, kepuasan, dan perhentian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 69

No comments: