Hitstat

17 October 2019

Lukas - Minggu 36 Kamis


Pembacaan Alkitab: Luk. 24:26; 12:16-21
Doa baca: “Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dirimu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?” (Luk. 12:20)


Kebangkitan—Tak Dibatasi oleh Kematian


Akhir kesuksesan seseorang dalam hidupnya   adalah kematian; karena tidak ada seorang pun yang bisa membawa sesuatu atau melanjutkan suatu pekerjaan ketika ia sudah mati. Setelah kematiannya, semua orang pasti tidak dapat melakukan apa-apa. Pekerjaan yang ia lakukan berhenti, dan apa yang ia miliki pun tidak dapat ia bawa dan nikmati.

Namun, kematian bagi Manusia-Penyelamat bukanlah sebuah masalah. Kematian bukan menjadi akhir dari kesuksesan-Nya karena Manusia-Penyelamat tidak hanya telah mati, namun Ia juga telah bangkit! Kebangkitan ini adalah bukti keberhasilan Manusia-Penyelamat di dalam semua pencapaian-Nya. Kebangkitan Tuhan ini adalah suatu fakta yang besar! Kita melihat di satu pihak Alkitab mengatakan bahwa “…Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati…” (Kis. 3:15), namun di pihak lain Alkitab pun menyatakan bahwa “…Ia bangkit dari antara orang-orang mati” (Kis. 10:41) Fakta ini menegaskan hal yang besar! Ia adalah manusia, dan Ia juga adalah Allah! Sebagai insan Allah membangkitkan Dia (Rm. 8:11), sebagai Allah Ia bangkit sendiri (Rm. 14:9).

Ketika kita belum sadar akan hal ini, maka kita akan menjadi seperti murid-murid Tuhan ketika mereka belum nampak bahwa Tuhan telah bangkit. Kita akan merasa bahwa keberhasilan Manusia-Penyelamat dalam semua pencapaian-Nya hanya ada di dalam Alkitab dan diterima oleh kaum saleh di awal Perjanjian Baru saja. Semua pencapaian itu telah berakhir. Karenanya, kita perlu sadar dan percaya bahwa Ia telah bangkit! Apa yang dahulu Ia lakukan, masih bisa kita alami dan rasakan di hari ini. Ia pun masih melakukan juga hal-hal yang dulu Ia pernah kerjakan, dalam prinsip yang rohani. Karena itu, kita perlu nampak bahwa Ia telah bangkit!


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 71

No comments: