Pembacaan Alkitab: Im. 25:10-12; Mzm. 16:5
Doa baca: “Ya TUHAN, Engkaulah bagian
warisanku dan piala-ku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan
kepadaku.” (Mzm. 16:5)
Yobel bagi
Umat Allah
Dalam Perjanjian Lama, Allah
menyelamatkan manusia dari akibat kejatuhannya. Ketika bangsa Israel berada di
Mesir, mereka berada dalam belenggu—tidak ada perhentian, kepuasan, dan
kenikmatan. Namun, Allah datang menyelamatkan mereka dari keadaan mereka yang
jatuh melalui Paskah. Hari raya Paskah adalah waktu yang penuh perhentian bagi
bangsa Israel, waktu umat Allah beristirahat dari pekerjaan mereka dan
menikmati Alah sebagai kepuasan mereka.
Setelah keluar dari Mesir
dan melalui Laut Merah, selanjutnya umat Allah masuk ke padang gurun. Selama
tahun-tahun di padang gurun, mereka tidak perlu giat bekerja—boleh dikata
mereka menempuh satu liburan yang sangat panjang. Mereka tidak membajak,
menabur, atau menuai; mereka hanya mengumpulkan manna pemberian Allah.
Setelah empat puluh tahun di
padang gurun, bangsa Israel dibawa masuk ke tanah permai. Allah memberikan satu
bagian dari tanah itu kepada setiap keluarga untuk mereka nikmati. Tanah permai
adalah lambang Allah sebagai bagian kita (Mzm. 16:5). Tanah ini penuh dengan
susu dan madu untuk kita nikmati. Namun, banyak dari orang Israel tidak hidup
di tanah itu dengan cara beristirahat dan menikmati sehingga mereka menjadi miskin—kehilangan
kenikmatan dan terbelenggu lagi.
Karena itu diperlukan yobel
sebagai pengulangan Paskah. Pada tahun yobel diumumkan kemerdekaan (Im. 25:10)
yang berarti kelepasan dari belenggu. Seseorang dapat kembali kepada tanah
miliknya sendiri dan kepada keluarganya. Ini menandakan kembali kepada
perhentian, kepuasan, dan kenikmatan, kembali kepada keadaan dan tingkatan yang
ke dalamnya umat itu dibawa melalui Paskah. Bagaimana keadaan umat Allah hari
ini? Apakah kita masih dalam keadaan terbelenggu banyak situasi kita? Betapa
kita memerlukan Kristus sebagai perhentian, kepuasan, dan kenikmatan kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 68
No comments:
Post a Comment