Pembacaan Alkitab: Yoh. 14:10-20
Doa baca: “Pada waktu itulah kamu akan
tahu bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.”
(Yoh. 14:20)
Roh
Pemberi-Hayat di dalam Manusia Tripartit
Sebagai kaum beriman, kita memiliki Roh
pemberi-hayat yang almuhit di dalam kita. Roh pemberi-hayat ini datang sebagai
perampungan dari Allah Tritunggal. Yohanes 14:10-20 mewahyukan bahwa ketika
Putra datang, Bapa ada di dalamnya. Ketika Roh itu datang, Putra datang
bersama-Nya. Ini berarti Roh itu datang sebagai Allah Tritunggal. Ketika Roh
itu datang, Allah Tritunggal juga datang.
Dalam Alkitab, kata Ibrani untuk Roh
adalah ruach; sedangkan kata Yunaninya adalah pneuma. Keduanya menyatakan roh,
hembusan, udara—selalu tersedia untuk kita hirup. Roma 10:8 mengatakan bahwa
firman itu tidak jauh dari kita, tetapi sangat dekat, bahkan di dalam mulut
kita dan di dalam hati kita. Firman yang hidup, yakni Roh itu, ada di dalam
mulut kita dan di dalam hati kita, sama seperti udara, nafas, yang dapat kita
terima ke dalam diri kita. Kita perlu mengenal hal ini dan menanggapinya dengan
berseru kepada Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus akan masuk ke dalam kita.
Ketika Tuhan ada di dalam kita, Roh
itu, Putra, dan Bapa, semuanya ada di dalam kita. Udara rohani yang kita hirup
ini sebenarnya adalah Allah Tritunggal. Allah Tritunggal menyalurkan diri-Nya
sendiri ke dalam manusia tripartit.
Mengenai hal ini, Yohanes 14:20
mengatakan, “Pada waktu itulah kamu akan
tahu bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.”
Dalam ayat ini “kamu” adalah manusia tripartit, dan “Aku” adalah Allah
Tritunggal. Agar Allah Tritunggal tinggal di dalam manusia tripartit, Dia perlu
melalui proses-proses tertentu: inkarnasi, kehidupan insani, kematian, dan
kebangkitan. Setelah melalui proses ini, Allah Tritunggal sekarang bukan hanya
di atas takhta, tetapi juga ada di dalam kita. Puji Tuhan! Kebangkitan
Manusia-Penyelamat adalah transfigurasi-Nya menjadi Roh pemberi-hayat, dan
sebagai Roh ini sekarang Dia berhuni di dalam kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 73
No comments:
Post a Comment