Hitstat

19 October 2019

Lukas - Minggu 36 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 24:26; Kis 3:15a
Doa baca: “Kamu telah membunuh Perintis Kehidupan, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati.” (Kis. 3:15a)


Manusia Allah – Allah Manusia


Kebangkitan membawa Manusia-Penyelamat kepada kemuliaan. Kemuliaan melalui kebangkitan ini bukan hanya ketika terbebaskannya Putra Allah dari kulit luar keinsanian Tuhan, tetapi juga ketika keinsanian manusia Yesus dibawa ke dalam keilahian. Haleluya! Sekarang ada seorang Manusia dalam kemuliaan.

Banyak orang menganggap bahwa pemuliaan manusia Yesus adalah ketika Dia berada di surga. Namun, Tuhan berkata mengenai pemuliaan ini kepada murid-muridnya dalam perjalanan ke Emaus yang tercatat di Lukas 24:26: “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Ini menunjukkan bahwa Dia masuk ke dalam kemuliaan adalah sebelum kenaikan-Nya, yaitu dalam kebangkitan-Nya. Artinya, pemuliaan bukan hanya Putra Allah telah dibebaskan dari keinsanian-Nya saja, tetapi juga berarti keinsanian-Nya telah dibawa masuk ke dalam keilahian.

Pemuliaan Manusia-Penyelamat tidak berhenti pada tahap dibawanya manusia Yesus ke dalam keilahian, tetapi melalui kebangkitan-Nya Ia juga menjadi Putra sulung Allah. Dahulu, Ia adalah Putra tunggal Allah dalam kekekalan (Yoh. 1:18; 3:16). Namun, setelah kebangkitan-Nya, Dia dilahirkan oleh Allah dalam keinsanian-Nya menjadi Putra sulung Allah.  Kata “sulung” disini menunjukkan bahwa akan ada putra-putra lainnya. Hari ini, kita, kaum beriman dalam Kristus adalah putra-putra Allah dan saudara-saudara sang Putra sulung melalui hayat ilahi yang kita dapatkan dari kelahiran kembali kita (2 Ptr. 1:4).

Setelah melihat semua butir penting yang berhubungan dengan aspek objektif dari kebangkitan Manusia-Penyelamat, sudahlah sepatutnya kita bersyukur kepada-Nya. Aspek-aspeknya adalah penegasan Allah, pengakuan Allah, bukti kemenangan dan keberhasilan Manusia-Penyelamat, dan pemuliaan-Nya. Terakhir, kebangkitan-Nya juga membuat kita dapat berbagian dalam hayat ilahi-Nya. Amin.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 71

No comments: