Pembacaan Alkitab: Im. 25:10-12; Mat. 11:28
Doa baca: “Marilah kepada-Ku, semua
yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat.
11:28)
Keperluan
Manusia yang Jatuh
Allah menciptakan manusia
dengan selera, kedambaan terhadap perhentian dan kenikmatan. Jika seseorang
tidak memiliki kepuasan, ia tidak dapat memiliki perhentian. Kepuasan tersebut
berasal dari kenikmatan. Setiap orang lapar dan haus terhadap perhentian dan
kenikmatan. Tanpa kedua hal tersebut, hidup yang manusia tempuh penuh
penderitaan.
Seorang saudara ingin
menikah karena ia sedang mencari perhentian dan kenikmatan. Ia mengira bahwa ia
tidak dapat menemukan perhentian di dalam seorang pun kecuali dari seorang
istri. Ia menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang akan memberikan perhentian
dan kenikmatan, demikian pula seorang saudari.
Manusia mencari perhentian,
kepuasan, dan kenikmatan dari banyak hal. Namun, berapa banyak perhentian,
kepuasan, dan kenikmatan sejati yang kita alami dalam kehidupan kita? Misalnya,
seorang yang punya sejumlah besar simpanan di bank, mungkin khawatir terhadap
inflasi. Sekalipun ia punya sejumlah besar uang di bank, uangnya itu malah
membuatnya khawatir.
Nasib orang yang tidak
beroleh selamat, entah ia menikah atau tidak, kaya atau miskin, adalah neraka.
Itulah sebabnya manusia perlu keselamatan Allah. Tanpa keselamatan Allah, tidak
peduli baik buruk keadaan seseorang, ia akan masuk neraka. Karena berada di
atas jalan ini mereka tidak dapat memiliki perhentian. Betapa perlunya mereka
mendengar pemberitaan Injil, suara yobel!
Inilah manusia yang jatuh,
kehilangan Allah dan terbelenggu. Kaya, miskin, terpelajar, tidak terpelajar,
menikah atau tidak, semua berada di bawah belenggu. Akibatnya, manusia tidak
memiliki perhentian. Hanya jika kita memiliki Allah, kita tidak lagi berada di
bawah belenggu, karena Dialah kebebasan, kelepasan, bahkan kemerdekaan kita!
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 68
No comments:
Post a Comment