Hitstat

08 October 2019

Lukas - Minggu 35 Selasa


Pembacaan Alkitab: Im. 25:10-12; Mat. 11:28
Doa baca: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat. 11:28)


Keperluan Manusia yang Jatuh


Allah menciptakan manusia dengan selera, kedambaan terhadap perhentian dan kenikmatan. Jika seseorang tidak memiliki kepuasan, ia tidak dapat memiliki perhentian. Kepuasan tersebut berasal dari kenikmatan. Setiap orang lapar dan haus terhadap perhentian dan kenikmatan. Tanpa kedua hal tersebut, hidup yang manusia tempuh penuh penderitaan.

Seorang saudara ingin menikah karena ia sedang mencari perhentian dan kenikmatan. Ia mengira bahwa ia tidak dapat menemukan perhentian di dalam seorang pun kecuali dari seorang istri. Ia menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang akan memberikan perhentian dan kenikmatan, demikian pula seorang saudari.

Manusia mencari perhentian, kepuasan, dan kenikmatan dari banyak hal. Namun, berapa banyak perhentian, kepuasan, dan kenikmatan sejati yang kita alami dalam kehidupan kita? Misalnya, seorang yang punya sejumlah besar simpanan di bank, mungkin khawatir terhadap inflasi. Sekalipun ia punya sejumlah besar uang di bank, uangnya itu malah membuatnya khawatir.

Nasib orang yang tidak beroleh selamat, entah ia menikah atau tidak, kaya atau miskin, adalah neraka. Itulah sebabnya manusia perlu keselamatan Allah. Tanpa keselamatan Allah, tidak peduli baik buruk keadaan seseorang, ia akan masuk neraka. Karena berada di atas jalan ini mereka tidak dapat memiliki perhentian. Betapa perlunya mereka mendengar pemberitaan Injil, suara yobel!

Inilah manusia yang jatuh, kehilangan Allah dan terbelenggu. Kaya, miskin, terpelajar, tidak terpelajar, menikah atau tidak, semua berada di bawah belenggu. Akibatnya, manusia tidak memiliki perhentian. Hanya jika kita memiliki Allah, kita tidak lagi berada di bawah belenggu, karena Dialah kebebasan, kelepasan, bahkan kemerdekaan kita!


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 68

No comments: