Hitstat

19 March 2020

Yohanes - Minggu 18 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 16:1-15; 20:17; 1 Kor. 15:45
Doa baca: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penolong itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (Yoh. 16:7)


Kedatangan-Nya sebagai Penolong


Dalam memasuki Yohanes pasal 16, kita harus mengingat kembali prinsip-prinsip utama yang telah Tuhan singgung dalam pasal-pasal sebelumnya (pasal14 dan 15). Prinsip utama yang pertama ialah Tuhan harus pergi, berarti Ia harus mati dan bangkit. Kepergian-Nya adalah kedatangan-Nya, di mana Ia bertransfigurasi dari daging menjadi Roh itu. Alhasil, Tuhan tidak hanya tinggal di antara kita, namun dapat masuk ke dalam kita dan berbaur dengan kita. Prinsip utama yang kedua ialah Tuhan pergi melalui kematian sehingga Ia dapat kembali dalam kebangkitan sebagai Roh realitas. Prinsip utama yang ketiga ialah saling tinggal. Melalui datangnya Kristus sebagai Roh realitas, Dia akan tinggal di dalam kita dan kita akan tinggal di dalam Dia. Kita dan Allah Tritunggal akan saling tinggal. Dengan demikian, Allah Tritunggal membaurkan diri-Nya dengan kita. Ini adalah pemikiran utama, prinsip dasar maksud ilahi. Kita dapat menyimpulkan ketiga prinsip ini demikian: Bapa dalam Putra sebagai Roh telah masuk ke dalam kita, membaurkan diri-Nya dengan kita dan menjadikan kita tempat tinggal bagi-Nya dan Dia bagi kita. Inilah ekonomi Allah.

Dalam Yohanes 16:7, Tuhan berkata bahwa kepergian Putra adalah untuk kedatangan Roh. Ia berkata jika Ia tidak pergi, Roh tidak akan datang. Ketika Putra mengucapkan perkataan ini, Ia masih dalam daging. Kemudian Ia memasuki maut dalam daging, dan kembali dalam kebangkitan sebagai Roh (1 Kor. 15:45). Ia datang dalam kebangkitan sebagai Roh untuk menyalurkan diri-Nya sebagai hayat kepada kita. Dalam Yohanes 16:7 ini, kita melihat bahwa Putra mengutus Penolong sesungguhnya adalah Ia datang sebagai Penolong. Utusan-Nya ialah kedatangan-Nya. Dengan kata lain, Ia mengutus diri-Nya sendiri dalam bentuk lain datang sebagai Penolong lain. Dialah Pengutus juga Yang diutus (Za. 2:8-11). Ini sangat indah, ajaib, dan misterius.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 36

No comments: