Hitstat

28 March 2020

Yohanes - Minggu 19 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 17:1-26
Doa baca: “Dan sekarang, ya Bapa, muliakanlah Aku di hadirat-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh. 17:5)


Hayat yang Kekal


Putra mutlak sama dengan Bapa dalam kemuliaan. Ia memiliki kemuliaan ilahi bersama dengan Bapa sebelum dunia ada, yaitu dalam kekekalan yang lampau. Karena itu, sekarang Ia harus dimuliakan bersama Bapa di dalam kemuliaan itu karena Ia dan Bapa adalah satu (Yoh. 10:30). Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada Putra. Bapa dan Putra tidak bisa dipisahkan. Karena itu, Bapa dimuliakan apabila Putra dimuliakan. Bapa adalah sumber, esens, asal usul, dan segala sesuatu pohon anggur. Pohon anggur yang adalah Putra tidak dapat dimuliakan dan diekspresikan tanpa adanya ranting-ranting, maka orang yang percaya pada Putra menjadi ekspresi dan kemuliaan Bapa.

Yohanes 17:2 mengatakan, “Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup (hayat), demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.” Ayat ini menunjukkan pekerjaan Tuhan. Pekerjaan Tuhan mencakup penciptaan, penguasaan, penebusan, dan penyaluran hayat. Karena itu, penciptaan-Nya bukanlah sebuah kebetulan. Allah Bapa mengasihi kita, memilih kita, bahkan memeteraikan kita. Kita adalah hadiah dari Bapa kepada Putra. Pemilihan-Nya atas diri kita adalah untuk penyaluran hayat yang kekal.

Apakah hayat yang kekal ini? Hayat yang kekal adalah hayat yang ilahi dengan fungsi khusus—mengenal Allah dan Kristus. Untuk mengenal persona ilahi, kita perlu memiliki hayat ilahi. Setiap orang beriman Perjaniian Baru telah mengenal Allah karena telah ada hayat Allah di dalam diri mereka. Oleh karena itu, Ibrani 8:11 mengatakan kita tidak perlu mengajar orang percaya dalam Perjanjian Baru untuk mengenal Allah karena hayat ilahi ini sudah ada di dalam diri kita. Marilah kita memuji Tuhan karena kita yang telah dipilih oleh Bapa juga menerima hayat kekal untuk mengenal diri Allah!


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 38

No comments: