Pembacaan
Alkitab: Yoh. 17:1-26
Doa
baca: “Dan sekarang, ya Bapa, muliakanlah Aku di hadirat-Mu
sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh.
17:5)
Hayat yang Kekal
Putra mutlak sama dengan Bapa dalam kemuliaan. Ia
memiliki kemuliaan ilahi bersama dengan Bapa sebelum dunia ada, yaitu dalam
kekekalan yang lampau. Karena itu, sekarang Ia harus dimuliakan bersama Bapa di
dalam kemuliaan itu karena Ia dan Bapa adalah satu (Yoh. 10:30). Bapa telah
menyerahkan segala sesuatu kepada Putra. Bapa dan Putra tidak bisa dipisahkan.
Karena itu, Bapa dimuliakan apabila Putra dimuliakan. Bapa adalah sumber,
esens, asal usul, dan segala sesuatu pohon anggur. Pohon anggur yang adalah
Putra tidak dapat dimuliakan dan diekspresikan tanpa adanya ranting-ranting,
maka orang yang percaya pada Putra menjadi ekspresi dan kemuliaan Bapa.
Yohanes 17:2 mengatakan, “Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala
yang hidup (hayat), demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada
semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.” Ayat ini menunjukkan pekerjaan
Tuhan. Pekerjaan Tuhan mencakup penciptaan, penguasaan, penebusan, dan
penyaluran hayat. Karena itu, penciptaan-Nya bukanlah sebuah kebetulan. Allah
Bapa mengasihi kita, memilih kita, bahkan memeteraikan kita. Kita adalah hadiah
dari Bapa kepada Putra. Pemilihan-Nya atas diri kita adalah untuk penyaluran
hayat yang kekal.
Apakah hayat yang kekal ini? Hayat yang kekal adalah
hayat yang ilahi dengan fungsi khusus—mengenal Allah dan Kristus. Untuk
mengenal persona ilahi, kita perlu memiliki hayat ilahi. Setiap orang beriman
Perjaniian Baru telah mengenal Allah karena telah ada hayat Allah di dalam diri
mereka. Oleh karena itu, Ibrani 8:11 mengatakan kita tidak perlu mengajar orang
percaya dalam Perjanjian Baru untuk mengenal Allah karena hayat ilahi ini sudah
ada di dalam diri kita. Marilah kita memuji Tuhan karena kita yang telah
dipilih oleh Bapa juga menerima hayat kekal untuk mengenal diri Allah!
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 38
No comments:
Post a Comment