Pembacaan Alkitab: Yoh. 17:1-26
Doa baca: “Dan sekarang, ya Bapa, muliakanlah Aku
di hadirat-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum
dunia ada.” (Yoh. 17:5)
Sang Sumber
Hayat
Bagian kedua dari doa Tuhan Yesus pada Yohanes 17:6-24
berbicara mengenai kesatuan. Tujuan kesatuan ialah untuk kemuliaan Putra,
supaya Putra dapat memuliakan Bapa. Umat dalam kesatuan ini meliputi semua
murid, semua orang Allah pilih dan berikan kepada Tuhan Yesus, yaitu semua
orang yang diberi hayat yang kekal oleh Tuhan. Karena itu, agar ada kesatuan,
perlu ada pembangunan. Tidak akan ada kesatuan tanpa adanya pembangunan.
Kesatuan bukan hanya sekedar menumpuk bahan melainkan menyusunnya dengan tepat.
Dalam Wahyu 22:20, Tuhan Yesus berkata, “Aku datang segera!” Namun, sampai saat
ini Ia masih belum datang kembali. Hal ini disebabkan Dia masih menunggu adanya
sebuah pembangunan yang sejati. Harus ada sekelompok orang yang mau menanggapi
hati Tuhan dan rela melepaskan ciri khas mereka untuk dibangunkan bersama
sebagai suatu kesatuan. Iblis begitu membenci pembangunan. Karena itu, Tuhan
berdoa untuk hal ini di dalam Yohanes 17. Kesatuan yang sejati adalah pembangunan
kaum beriman di dalam nama Bapa melalui hayat kekal. Hayat kekal adalah
realitas nama Bapa. Yohanes 5:26 mengatakan, “Bapa mempunyai hidup (hayat) dalam diri-Nya sendiri.” Hal ini
menunjukkan bahwa Bapa adalah Sang sumber hayat.
Sumber hayat adalah untuk perkembangan dan
perlipatgandaan hayat. Dari Bapa, Sang sumber hayat, akan ada perkembangan dan
perlipatgandaan, banyak putra dilahirkan untuk mengekspresikan Dia. Doa penutup
yang dibicarakan oleh Tuhan Yesus adalah mengenai Bapa berkembang, melahirkan banyak
putra untuk mengekspresikan Allah Tritunggal. Memahami bahwa Bapa memiliki
hayat ilahi ini membawa kita untuk dapat lebih memahami Injil Yohanes. Ketika
kita memanggil nama-Nya, kita bersatu dengan nama-Nya, juga bersatu dengan
hayat ilahi-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 39
No comments:
Post a Comment