Hitstat

18 March 2020

Yohanes - Minggu 18 Rabu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 15:18-27
Doa baca: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”(Yoh. 15:18-19)


Roh Realitas Bersaksi di Depan Agama


Agama menganiaya, tetapi Roh realitas bersaksi.Yohanes 15:26 berkata, “Jikalau Penolong yang akanKuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran (Realitas) yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” Dalam ayat ini, Tuhan mengatakan bahwa Dia akan mengutus Roh realitas, Roh Kudus, kepada murid-murid. Tetapi dalam Yohanes 14:26,Tuhan mengatakan bahwa Bapa yang akan mengirim Penolong, Roh Kudus, dalam nama Putra. Lalu siapa sebenarnya yang mengutus Roh Kudus, Bapa atau Putra? Sesungguhnya, Roh Kudus diutus oleh Bapa dan Putra karena Bapa dan Putra adalah satu. Ketika Roh Kudus datang, Ia datang dengan Bapa dalam nama Putra. Selain itu, Roh realitas datang bukan hanya dari Bapa, tetapi juga dengan Bapa (Yoh. 15:26).

Selanjutnya kita melihat bahwa Roh realitas ini bersaksi tentang Putra sebagai pohon anggur, serta bersaksi melalui kita sebagai ranting-ranting kepada dunia. Yohanes 16:1-4 memberi tahu mengenai penganiayaan agama terhadap pohon anggur dan ranting-rantingnya. Agama beranggapan memotong ranting-ranting organisme Allah itu berarti melayani Allah (Yoh. 16:2). Ini karena agama tidak mengenal Bapa, Sang sumber, maupun Putra, Sang ekspresi (Yoh.16:3). Sepanjang sejarah, dunia agama telah menganiaya Tubuh Kristus dalam tiga tahap besar: tahap agama Yahudi, tahap Kekaisaran Romawi, dan tahap filsafat Yunani. Tuhan memberi tahu murid-murid-Nya terlebih dahulu agar ketika penganiayaan itu menimpa, mereka jangan terpukul, tersandung, bingung, atau tertipu. Hari ini pun, kalau penganiayaan ini menimpa atas diri kita, jangan mengira kita itu salah. Sebaliknya, penganiayaan malah membuktikan bahwa kita itu benar. Jika kita benar-benar setia mengikut Kristus di atas jalan hayat, niscaya dunia agama akan menganiaya kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 35

No comments: