Hitstat

06 September 2005

Wahyu Volume 3 Minggu 1 - Selasa

Pengirim Surat
Wahyu 2:12
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua."

Tuhan berkata bahwa Dia memakai pedang yang tajam dan bermata dua, artinya Dia akan melaksanakan penghakiman. Gereja yang menjadi duniawi, tidak lagi memiliki kemampuan untuk membedakan apa yang perlu dibedakan. Tuhan perlu menghakimi-Nya dengan pedang yang tajam dan bermata dua.
Manusia menentang Smirna dengan pedangnya, tetapi Tuhan menentang Pergamus dengan pedang-Nya! Awalnya Nero yang menghunus pedang. Sekarang, Kristus yang menghunus pedang-Nya! Tuhan Yesus ingin supaya kita tahu, seberapa menakutkannya pedang dunia ini, tetap tidak dapat dibandingkan dengan pedang-Nya yang jauh lebih menakutkan lagi.
Bagi mereka yang tidak mengasihi nyawa mereka, Dia menunjukkan kelembutan dan simpati-Nya yang penuh kasih, tetapi kepada mereka yang mengasihi nyawa dan bersatu dengan dunia, Dia menunjukkan pedang-Nya yang tajam.
Arti dari pedang bermata dua ini dapat dilihat dalam Ibrani 4:12-13: "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam …. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, ..., yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab."
Saudara saudari, mari cepat bertobat. "Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini" (Why. 2:16).

Di Tempat Takhta Iblis - Dunia
Why. 2:13a

Pergamus berada dalam situasi dan tempat yang bagaimana? Tuhan berkata, "Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis." Takhta Satan bukanlah di neraka karena neraka ialah penjara Satan, juga bukan di udara tempat dia melaksanakan otoritasnya. Dunialah takhtanya. Dunia ialah tempat Satan memerintah. Alkitab mengatakan, "Akan tetapi kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat" (1 Yoh. 5:19). Alkitab menyebut Satan sebagai "penguasa dunia" (Yoh. 14:30). Paulus juga menyebutnya sebagai "ilah jaman ini" (2 Kor. 4:4).
Gereja berdiam di dalam dunia, tempat Satan memerintah sebagai raja! Betapa anehnya hal ini! Dunia yang biasanya memusuhi Tuhan dan gereja, sekarang tidak lagi menyingkirkan gereja, malah membuat gereja merasa nyaman. Ini berarti gereja telah jatuh ke pangkuan dunia. Bagi dunia, gereja bukan lagi sampah (1 Kor. 4:13), atau penyakit sampar (Kis. 24:5)! Sekarang gereja telah memperoleh posisinya dan dihormati oleh manusia."Berdiam" ialah membuat rumah. Ia bukan lagi seorang musafir (pengembara) di dalam dunia tetapi telah menjadi anggota yang penting di dalam dunia! Betapa berbedanya dari Tuhannya! Tuhan menghabiskan malam pertama-Nya di bumi dengan tidur di palungan. Tuhan Yesus adalah seorang pengembara di bumi dari awal hingga akhir. Bahkan setelah Ia mati, Ia masih dikuburkan di kubur orang lain. Ia sepenuhnya adalah seorang musafir. Tuhan berharap gereja pun demikian. Itulah sebabnya, sebagai seorang Samaria yang baik hati, Tuhan membawa orang yang Dia selamatkan ke penginapan (Lukas 10:34). Ia berharap, pada saat Ia datang kembali, Ia dapat bertemu dengan orang-orang yang diselamatkan-Nya di penginapan.
Sungguh sayang, karena telah berpadu dengan dunia, dan telah menjadi duniawi, maka gereja ini pun berdiam di dunia, di tempat takhta Iblis. Dalam kondisi seperti ini, sudah pasti gereja sulit sekali untuk mempertahankan kesaksiannya.
Gereja seharusnya merupakan kaki pelita (dian) emas murni yang berada di luar dunia. Gereja tidak seharusnya berkompromi dengan dunia. Gereja seharusnya tidak memberi tempat sesentimeter pun untuk penyusupan Iblis yang jahat dan licik. Lihatlah penerimaan dunia lebih jahat dari pada penganiayaanya.

Penerapan:
Sungguh kasihan, ada banyak Simson yang berani melawan orang Filistin yang menakutkan dalam peperangan, namun kuasa dan kekuatan mereka terkunci dalam pangkuan Delila dan menjadi tidak ada bedanya dengan orang biasa. Kita perlu terus berwaspada karena senyuman dan penyambutan Satan jauh lebih berbahaya daripada penganiayaannya.

Pokok Doa:
Tuhan, firman-Mu hidup dan kuat, lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun. Kami mohon Tuhan, agar firman-Mu terus menyingkapkan diri kami, membersihkannya, agar tidak ada unsur dunia di dalam kami. Kami mau dihakimi hari ini, agar kelak di depan tahta penghakiman-Mu, kami bisa terhindar dari pedang-Mu.

No comments: