Hitstat

26 September 2005

Wahyu Volume 3 - Minggu 4 Senin

Pengirim Surat
Wahyu 3:1a
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu."

Terhadap gereja di Efesus, Kristus adalah yang memegang ketujuh bintang, dan berjalan di antara ketujuh kaki pelita. Ini menunjukkan bahwa gereja sebermula memerlukan perawatan Kristus, dan orang yang memimpin gereja juga memerlukan anugerah pemeliharaan-Nya. Terhadap gereja di Smirna, Kristus adalah yang telah mati dan hidup kembali. Gereja di Smirna yang menderita memerlukan hayat kebangkitan Kristus. Terhadap gereja di Pergamus, Kristus adalah yang mempunyai pedang bermata dua. Gereja di Pergamus telah merosot dan menjadi duniawi, karena itu memerlukan firman Kristus yang menghakimi dan membunuh. Terhadap gereja di Tiatira, Kristus adalah yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga mengkilap, karena gereja ini memerlukan penyelidikan dan penghakiman Kristus.
Untuk gereja di Sardis, dalam 3:1 Tuhan berkata, "Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu." Ketujuh Roh Allah membuat gereja lebih kuat, dan ketujuh bintang membuat gereja lebih terang. Gereja di Sardis memerlukan Roh Allah yang diperkuat tujuh kali, serta pemimpin yang bercahaya terang.
Sardis" dalam bahasa Yunani berarti "orang-orang yang tersisa", atau "pemugaran/pemulihan". Gereja di Sardis merupakan reaksi Allah terhadap Tiatira. Sejarah kebangunan gereja-gereja di seluruh dunia, semuanya merupakan reaksi Allah. Syukur kepada Tuhan, Ia adalah Anak Manusia yang berjalan di tengah-tengah kaki dian emas.

Dia, Yang Memiliki Ketujuh Roh Allah Dan Ketujuh Bintang Itu
Why. 3:1a

Tuhan mewahyukan diri-Nya sebagai Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu. Sebagai yang sedemikian, Dia memiliki kuat kuasa yang tidak terbatas dan otoritas yang tidak terbatas untuk menggenapkan hasrat hati Allah.
Meskipun gereja bisa gagal, sebagai Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah, Kristus sendiri tidak akan pernah gagal. Tidak peduli bagaimana keadaan gereja, Dia tetap memiliki kuat kuasa yang tidak terbatas. Segala sesuatu di sekitar kita mungkin rusak, sunyi, dan dingin, tetapi Dia tetap adalah sumber segala kuat kuasa. Dia senantiasa adalah pertolongan yang tepat pada waktunya bagi umat-Nya.
Tuhan juga mewahyukan diri-Nya sebagai Dia yang memiliki ketujuh bintang. Tidak seperti gereja di Efesus, di sana Tuhan memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya; namun di gereja di Sardis, Tuhan sebagai Dia yang "memiliki" ketujuh bintang itu. Dia tidak lagi memegang mereka dengan kuat kuasa-Nya, namun, mereka tetap milik-Nya. Ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin kita semua mengakui otoritas-Nya dan percaya kuat kuasa-Nya. Kita harus percaya bahwa Ia mampu menggenapkan pekerjaan-Nya. Segala sesuatu masih tetap di dalam tangan Tuhan Yesus. Dia belum menyerahkan apa pun. Jika gereja mengakui fakta ini, Tuhan akan memulai pekerjaan-Nya. Jika dengan iman gereja memandang Dia, tentu saja Dia akan menyuplai keperluan gereja-gereja. Jika tidak ada iman, itu berarti tidak mengakui posisi Tuhan. Dalam keadaan ini,kita akan sangat memerlukan berbagai peraturan untuk menggantikan pekerjaan Anak Allah, kita juga perlu metode-metode untuk mempertahankan berbagai peraturan itu.
Tujuh bintang adalah milik Allah. Adalah hal yang menyedihkan bahwa gereja telah mendirikan banyak organisasi dan ketetapan menurut pemikiran manusia. Kapankala terdapat aturan buatan manusia, maka karunia-karunia Allah mustahil berfungsi. Dalam mata Allah, apa yang manusia anggap sebagai aturan tidak lain adalah kekacauan. Aturan-aturan manusia membuktikan bahwa mereka tidak mengakui otoritas Tuhan yang tertinggi dan tidak mengakui pemberian karunia oleh Roh Kudus "kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya." (1 Kor. 12:11).

Penerapan:
Allah tahu persis keperluan setiap gereja. Ia mewahyukan diri-Nya sesuai dengan keperluan mereka. Ia pun selalu menyatakan diri-Nya kepada kita sesuai keperluan kita. Pernahkah kita mengalami salah satu aspek dari diri Kristus tersebut? Kristus macam apakah yang kita kenal?

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, Engkau begitu kaya dan limpah. Engkau juga selalu datang memenuhi kebutuhan kami. Tuhan, kami tidak mau menjadi orang yang hanya mau bantuan-Mu tetapi tidak peduli akan diri-Mu dan kepentingan-Mu.
Oh Tuhan Yesus, kami mau mengenal diri-Mu lebih dalam dan juga mengenal jalan-Mu.

No comments: