Hitstat

22 June 2007

Matius Volume 3 - Minggu 1 Sabtu

Lapar dan Haus akan Kebenaran
Matius 5:6
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan (Tl.).

Ada dua kekurangan yang paling besar pada diri orang Kristen di hadapan Allah, yaitu tidak mengenal diri sendiri dan tidak mengenal kelimpahan Tuhan. Betapa baiknya jika seorang Kristen dapat mengenal dua hal tersebut. Semua kelemahan, kegagalan, dan segala sesuatu yang tidak memuliakan Allah di dalam kehidupan orang Kristen bersumber dari kedua hal tersebut. Kalau kita mengenal diri sendiri dan mengenal Dia, maka semua kesukaran rohani kita dengan sendirinya dapat dibereskan.
Apakah syarat utama untuk mengalami kelimpahan Tuhan? Apakah syarat utama supaya kita diberkati Allah? Apakah syarat utama pekerjaan Roh Kudus? Apakah syarat utama itu? Yaitu “lapar dan haus” di hadirat Allah. Orang yang benar-benar dari batinnya ada satu keperluan, dan benar-benar damba berjumpa dengan Allah, Allah pasti memberkati dia. Kita harus mengetahui bahwa semua kemajuan rohani tergantung pada kelaparan dan kehausan kita. Injil Matius 5:6 mengatakan, “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran Allah, karena mereka akan dipuaskan” (Tl.). Orang yang lapar dan haus adalah orang yang ingin dipuaskan. Berbahagialah orang yang demikian. Lukas 1:53 mengatakan, “Maka orang yang lapar dikenyangkan dengan kebajikan, dan orang yang kaya disuruh pergi dengan kosong” (Tl.). Ini memperlihatkan kepada kita bahwa karunia Allah hanya disediakan bagi satu macam orang, yaitu orang yang lapar dan haus.
Jika kita ingin mendapatkan kemajuan rohani, kita terlebih dulu harus merasa tidak puas terhadap keadaan rohani kita yang sekarang; dan kemudian kita ingin mendapatkan keadaan yang lebih baik. Inilah permulaan kemajuan rohani. Semua kegagalan dan kemunduran kita bukan disebabkan hal lain, tetapi disebabkan kita merasa sudah cukup puas dengan keadaan diri sendiri.

Mat. 5:6,10, 20, 22; Luk. 1:53; Yoh 14:6

Untuk masuk ke dalam manifestasi Kerajaan Surga dalam milenium, kita memerlukan kebenaran yang melebihi kebenaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Agar dapat memiliki kebenaran yang melampaui ini, kita perlu menjadi orang yang lapar dan haus akan kebenaran. Kita perlu menjadi orang yang mendambakan, mengasihi, menuntut, dan mengejar kebenaran, sehingga kita dapat masuk ke dalam manifestasi Kerajaan Surga (Mat. 5:6, 10, 20). Di hadapan Allah, kebenaran para ahli Taurat itu lebih rendah, karena kebenaran tersebut adalah kebenaran yang berdasarkan hukum Taurat. Kebenaran kita tidak seharusnya berdasarkan hukum Taurat yang lama, melainkan berdasarkan hukum Taurat yang baru.
Menurut pengalaman kita, hayat alamiah kita tidak mampu mencapai kebenaran yang unggul ini. Hanya Kristus yang dapat memenuhi tuntutan-tuntutan hukum Taurat yang baru. Semakin kita bertumbuh, kita semakin menyadari bahwa kita memiliki satu hayat di dalam kita yang dapat melakukan hal tersebut. Tetapi, Raja ini memerlukan kerja sama kita. Kita harus menjadi orang yang lapar dan haus akan Dia. Kita perlu berdoa, “Tuhan Yesus, aku lapar dan haus akan Engkau. Tuhan, aku mau dipenuhi oleh-Mu.” Inilah rahasia agar hidup kita dipuaskan. Kebenaran dalam Matius 5:6 sebenarnya adalah Kristus. Dialah kebenaran itu (Yoh. 14:6), kebenaran yang unggul, yang berada pada taraf yang paling tinggi. Apabila kebenaran ini kita perhidupkan, maka akan dihasilkan damai sejahtera dan sukacita, baik dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam kehidupan keluarga kita, maupun dalam kehidupan gereja kita. Karena Kristus adalah satu-satunya kebenaran, bahkan yang tertinggi, maka kita harus mengejar Dia. Inilah jalan untuk dipuaskan.
Allah sedang menunggu bejana kita kosong. Jika kekosongan bejana kita itu tidak terbatas, niscaya Roh Kudus akan memberikan kepada kita kelimpahan yang tidak terbatas juga. Bisa atau tidaknya kita beroleh berkat dari Roh Kudus, tergantung pada diri kita sendiri. Bila kita mempunyai wadah kosong, mau meluangkan tempat bagi Roh Kudus, mau memberi kedudukan agar Roh Kudus bekerja, kita pasti akan mendapat berkat dari Roh Kudus.

Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku rasa lapar dan haus akan diri-Mu. Terangilah aku agar aku nampak keadaanku yang sesungguhnya. Tuhan, singkirkanlah dari padaku setiap perasaan berpuas diri, sebaliknya berilah aku kedambaan yang besar terhadap kebenaran dan kerajaan-Mu. Penuhilah aku dengan kelimpahan-Mu secara tak terbatas.

No comments: