Hitstat

20 December 2007

Matius Volume 8 - Minggu 2 Jumat

Pengangkatan Kaum Beriman yang Matang
Matius 24:40-41
Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

Mulai Matius 24:32 sampai 25:30, Tuhan menyampaikan nubuat kerajaan yang bertalian dengan gereja. Dalam bagian Firman ini, setiap perkara yang dikatakan oleh Tuhan bersangkutan dengan dua hal: berjaga-jaga dan bersiap sedia. Sebelum kedatangan Kristus, seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan (Mat. 24:40-41). Sebelum Tuhan turun ke bumi, Dia akan mengangkat kaum beriman pemenang ke angkasa. agar mereka terhindar dari kesusahan besar.
Yang ada di depan kita, dan yang kita harapkan, ialah keterangkatan. Namun, suatu kesusahan yang mengerikan juga ada di depan kita. Kesusahan ini boleh disebut pencobaan, juga boleh disebut tiga setengah tahun yang terakhir. “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi” (Mat. 24:21). Baik keterangkatan maupun kesusahan besar ada di depan kita. Jadi, jika kita tidak terangkat, kita pasti mengalami kesusahan besar; bila kita tidak mengalami kesusahan besar, kita pasti terangkat.
Lukas 21:34-35 berkata “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.” Apakah ada jalan keluar bagi kita agar terhindar dari kesusahan besar? Ada! Ayat 36 mengatakan, “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” Dapatkah kita mengatakan bahwa semua orang Kristen berjaga-jaga senantiasa dan berdoa? Kita mungkin telah berdoa untuk sandang dan pangan kita, untuk orang tua, anak-anak, untuk perkara-perkara jasmani dan rohani; tetapi pernahkah kita berdoa agar diselamatkan dari kesusahan besar melalui keterangkatan?

Mat. 24:40-41; Luk. 21:34-36

Apakah seseorang akan terangkat atau tidak adalah persoalan kelayakan. Jika kita adalah orang yang berjaga-jaga senantiasa dan berdoa, Allah akan menganggap kita layak ditempatkan di hadapan Anak Manusia; kita akan dianggap layak terangkat. Apa yang dimaksud layak? Allah tidak dapat membawa kita ke tempat yang tidak kita kehendaki. Banyak orang tidak ingin pergi ke surga karena surga akan merupakan tempat penderitaan bagi mereka. Di surga tidak ada tempat untuk melakukan kesenangan duniawi dan dosa. Bagi orang yang mencintai dunia dan dosa, surga adalah tempat yang membosankan. Banyak orang tidak cukup rohani dan sorgawi untuk diangkat ke sorga. Jika yang dipikirkan seorang Kristen hanyalah harta, kedudukan, dan nama, tentu dia tidak akan tertarik pada surga.
Jika hari ini kita tidak ada kecenderungan sedikitpun kepada Tuhan, tidak ada perasaan apapun terhadap hal-hal surgawi, maka kita tidak dapat mengatakan bahwa Allah tidak memberkati kita, melainkan karena kita tidak berminat dan tidak menginginkannya. Terangkat adalah persoalan kelayakan. Jika kita memegang barang-barang dan perkara-perkara di bumi, Allah tidak akan memaksa membawa kita pergi. Misalnya, sebuah balon gas tentunya bisa membubung ke atas, tetapi bila sebuah batu besar diikatkan padanya, balon itu tidak akan naik. Karena itu, keterangkatan tidak tergantung pada apakah seseorang mempunyai hayat atau tidak, melainkan tergantung pada apakah di dunia ini ada perkara-perkara yang mencengkeram dia. Tuhan berkata, “Supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi” (Luk. 21:34). Ini adalah persoalan apakah ada sesuatu yang mencengkeram hati kita.
Jika hari ini kita tidak mau membuang dunia dan hidup bagi Kristus, Kristus akan meninggalkan kita di bumi untuk melewati kesusahan besar. Pada saat itu, kita pasti akan membuang dunia dan menyadari bahwa cara hidup yang paling baik adalah hidup bagi Kristus. Jangan menunggu kesusahan besar datang baru bertobat. Bertobatlah sekarang! Cepat atau lambat, setiap kaum beriman yang sejati harus bertobat, membuang dunia dan hidup bagi Kristus.

Doa:
Ya Tuhan, aku tidak mau berada dalam kesusahan besar. Aku mau terangkat untuk berjumpa dengan Engkau. Tuhan, selamatkan aku dari kesusahan besar yang akan menimpa semua penduduk bumi ini. Tuhan, aku mengakui bahwa masih banyak hal-hal selain Diri-Mu yang masih berhuni di dalam hatiku.Bersihkanlah aku ya Tuhan.

No comments: