Hitstat

06 February 2008

Matius Volume 9 - Minggu 4 Kamis

Dan Baptislah Mereka...
Matius 28:19
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Matius 28:19 juga menyinggung tentang membaptiskan bangsa-bangsa ke dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Baptisan berarti membawa orang yang bertobat keluar dari keadaan usang mereka dengan mengakhiri hayat lama mereka dan mengokulasikan mereka pada hayat baru Kristus agar mereka menjadi umat kerajaan. Yohanes pembaptis memulai ministri perkenalan dengan baptisan pendahuluan dengan air. Kini setelah Raja Surgawi menggenapkan ministri-Nya di bumi, melalui proses kematian dan kebangkitan, kemudian menjadi Roh pemberi-hayat, Ia menyuruh murid-murid-Nya membaptis umat yang telah menjadi murid-Nya ke dalam Allah Tritunggal.
Baptisan ini mempunyai dua aspek: aspek yang kelihatan dinyatakan oleh air dan aspek yang tidak kelihatan dinyatakan oleh Roh Kudus (Kis. 2:38,41; 10:44-48). Aspek yang kelihatan merupakan ekspresi, kesaksian dari aspek yang tidak kelihatan; sedangkan aspek yang tak kelihatan merupakan realitas dari aspek yang kelihatan. Tanpa aspek yang tak kelihatan yang dinyatakan oleh Roh, maka aspek yang kelihatan yang dinyatakan oleh air itu akan sia-sia; dan tanpa aspek yang kelihatan yang dinyatakan oleh air; maka aspek yang tak nampak dinyatakan oleh Roh itu abstrak dan tidak praktis. Kedua-duanya perlu. Tak lama sesudah Tuhan menyuruh murid-murid dengan baptisan ini, Ia membaptis mereka dan seluruh gereja dalam Roh Kudus (1 Kor. 12:13) pada hari Pentakosta (Kis. 1:5; 2:4) dan di dalam rumah Kornelius (Kis. 11:15-17). Kemudian, berdasarkan ini, murid-murid membaptis orang yang bertobat (Kis. 2:38), tidak saja yang kelihatan, yaitu ke dalam kematian Kristus (Rm. 6:3-4), ke dalam Diri Kristus sendiri (Gal. 3:27), ke dalam Allah Tritunggal (Mat. 28:19), dan ke dalam Tubuh Kristus (1 Kor. 12:13).

Mat. 28:19; Kis. 2:38, 41; 1 Kor. 12:13; Rm. 6:3

Air melambangkan kematian Kristus beserta terkubur-Nya, dapat dianggap sebagai kuburan untuk mengakhiri sejarah usang orang-orang yang dibaptiskan. Karena kematian Kristus tercakup dalam Kristus, dan karena Kristus ialah perwujudan sejati Allah Tritunggal, juga oleh sebab Allah Tritunggal adalah satu dengan Tubuh Kristus, maka membaptiskan kaum beriman baru ke dalam kematian Kristus, ke dalam Tubuh Kristus adalah semata-mata melakukan satu hal, yaitu: pada segi negatif mengakhiri hayat usang mereka, dan pada segi positif meliputkan mereka ke dalam hayat baru, hayat kekal Allah Tritunggal, untuk Tubuh Kristus. Sebab itu, baptisan yang ditakdirkan oleh Tuhan di sini ialah membaptis orang keluar dari hayat mereka ke dalam hayat tubuh bagi Kerajaan Surga.
Kata “dalam” dalam Matius 28:19 menunjukkan keesaan, sebagaimana dalam Roma 6:3, Galatia 3:27, dan 1 Korintus 12:13. Kata Yunani yang sama digunakan dalam Kisah Para Rasul 8:16; 19:3, 5 dan 1 Kor. 1:13, 15. Membaptis orang ke dalam nama Allah Tritunggal berarti membawa mereka ke dalam kesatuan yang rohani dan ajaib dengan Dia. Nama Allah Tritunggal itu sama dengan persona-Nya. Membaptis seseorang ke dalam nama Trinitas berarti mencelupkannya ke dalam seluruh adanya Allah Tritunggal.
Dalam Kisah Para Rasul dan dalam surat-surat Rasul, diterangkan bahwa membaptis orang ke dalam nama Bapa, Putra, dan Roh ialah membaptis mereka ke dalam nama Kristus (Kis. 8:16, 19:5), dan membaptis mereka ke dalam Persona Kristus (Gal. 3:27; Rm. 6:3), sebab Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal, dan Ia sebagai Roh pemberi-hayat, tersedia setiap saat dan di segala tempat bagi orang untuk dibaptiskan ke dalam-Nya. Pembaptisan demikian ke dalam realitas Bapa, Putra, dan Roh itu, menurut Matius adalah untuk konstitusi Kerajaan Surga. Kerajaan surga tak dapat tersusun dengan daging dan darah manusia (1 Kor. 15:50) yang merupakan kemasyarakatan, tetapi hanya tersusun dengan orang-orang yang telah dicelup ke dalam keesaan Allah Tritunggal, yang didirikan dan yang dibangun bersama dengan Allah Tritunggal yang telah tertempa ke dalam mereka.

Doa:
Ya Tuhan, terima kasih untuk perkara baptisan ini. Buatlah aku menjadi jelas bahwa perkara baptisan ini bukanlah suatu tata cara untuk masuk ke dalam agama kristen, melainkan melalui baptisan, aku bersatu dengan kematian dan kebangkitan-Mu, bahkan bersatu dengan Allah Tritunggal itu sendiri.

No comments: