Hitstat

04 February 2008

Matius Volume 9 - Minggu 4 Selasa

Dusta Imam- imam Kepala
1 Korintus 15:17, 20
Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Matius 28:11-15 menunjukkan bahwa pemimpin kaum Yahudi beserta serdadu Roma menyebarkan kabar palsu tentang kebangkitan Kristus. Mereka memberi serdadu-serdadu itu banyak uang, supaya mereka berkata bahwa murid-murid Tuhan malam-malam datang dan mencuri Dia pergi ketika para penjaga tidur. Perkataan yang keluar dari mulut mahkamah agama ini bohong, yang menunjukkan standar terendah dan kepalsuan agama mereka. Matius 28:14 mereka berkata kepada para prajurit, “Apabila hal ini kedengaran oleh gubernur, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Kaum agama yang jahat selalu membujuk politikus yang jahat untuk melaksanakan kepalsuan. Matius 28:15 menunjukkan bahwa kepalsuan ini menyebabkan “Cerita ini tersebar di antara orang Yahudi sampai sekarang.” Sebagaimana berita bohong tentang kebangkitan Tuhan tersebar luas, demikian pula kabar angin tentang para pengikut-Nya dan gereja-Nya setelah kebangkitan-Nya (Kis. 24:5-9; 25:7).
Dalam 1 Korintus 15:16 Paulus berkata, “Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.” Kemudian dalam ayat selanjutnya Paulus mengatakan, “Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” Kata “sia-sia” di sini berarti tidak ada buahnya, tidak berharga. Jika Kristus tidak bangkit dan hidup di dalam kita sebagai hayat dan segala kita, iman kita terhadap-Nya tidak akan menghasilkan buah, tidak berharga, tidak ada hasil apa pun, seperti penyaluran hayat, pelepasan dari dosa, kemenangan atas Iblis, dan pertumbuhan dalam hayat. Jika tidak ada kebangkitan, kita mungkin tetap percaya, tetapi pada akhirnya tidak ada hasil dari kepercayaan kita itu. Maka, iman kita menjadi sia-sia.

Mat. 28:11-15; 1 Kor. 15:17, 20; Kis. 24:5-9; 25:7

Seandainya Kristus tidak dibangkitkan, maka kita akan tetap berada dalam dosa kita. Kematian Kristus menyelamatkan kita dari penghukuman dosa, bukan dari kuasa dosa. Hayat kebangkitan Kristus yang membebaskan kita dari kuasa dosa (Rm. 8:2). Jika Kristus tidak dibangkitkan, kita masih tetap di dalam dosa-dosa dan berada di bawah kuasa dosa. Dosa-dosa adalah satu hal dan kuasa dosa adalah hal lainnya lagi. Karena dosa-dosa membawa masuk penghukuman, maka kita menjadi orang-orang dosa yang penuh dengan dosa-dosa, dan penghukuman akan menimpa kita. Tetapi melalui kematian Kristus, penghukuman itu telah disingkirkan.
Walau kematian Kristus telah menyelamatkan kita dari penghukuman dosa, tetapi kematian-Nya tidak dapat menyelamatkan kita dari kuasa dosa. Penghukuman dosa bersifat obyektif, sedangkan kuasa dosa bersifat subyektif. Diselamatkan dari penghukuman dosa dapat digenapkan satu kali untuk selamanya. Tetapi diselamatkan dari kuasa dosa adalah satu perkara seumur hidup dan perkara sehari-hari, bahkan perkara setiap saat. Kita perlu menyadari bahwa kita telah diselamatkan dari dosa-dosa, tetapi kita masih perlu diselamatkan dari kuasa dosa. Untuk diselamatkan dengan cara ini kita memerlukan kuasa kebangkitan. Menurut Roma 8:2, hukum Roh hayat telah memerdekakan kita dari hukum dosa. Hukum dosa ini sebenarnya mengacu kepada kuasa dosa, seperti halnya hukum gravitasi yang sebenarnya mengacu kepada kekuatan gravitasi. Hanya hayat kebangkitan yang dapat membebaskan kita dari kuasa dosa dan dari hukum dosa. Hayat kebangkitan ini mengandung satu hukum yang lebih berkuasa daripada hukum dosa.
Satu Korintus 15:19 mengatakan, “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.” Jika tidak ada kebangkitan, kita tidak ada masa depan, juga tidak memiliki pengharapan untuk masa depan, seperti Kristus adalah harapan mulia kita (Kol. 1:27), bagian berkat kekal kita (Dan. 12:13), memerintah bersama dengan Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun (Why. 20:4, 6), dan pahala kebangkitan orang-orang benar (Luk. 14:14). Semua pengharapan ini berhubungan dengan kebangkitan kita.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas begitu banyak perkara yang dikerjakan melalui kebangkitan-Mu. Kebangkitan-Mu ini membuat aku bisa menang terhadap kuasa dosa dan hukum dosa. Bersandarkan kebangkitan-Mu inilah aku menjadi orang yang dibenarkan, bahkan memiliki satu pengharapan yang mulia.

No comments: