Hitstat

12 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 2 - Minggu 4 Rabu

Batu Penjuru Tempat Kediaman Allah
Kisah Para Rasul 4:11
Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan—yaitu kamu sendiri—namun ia telah menjadi batu penjuru

Ayat Bacaan: Kis. 4:11-12

Perkataan Petrus dalam Kisah Para Rasul 4:11-12 memperlihatkan bahwa keselamatan menyiratkan pembangunan. Kehendak Allah dalam menyelamatkan kita bukan untuk membawa kita ke surga, melainkan menyatukan kita dengan orang Yahudi, agar Ia beroleh bangunan-Nya. Banyak orang Yahudi yang tidak percaya menghina Tuhan Yesus disebabkan mereka tidak mau disatukan dengan kaum beriman bukan Yahudi. Asal seorang Yahudi tidak mau percaya Kristus, ia akan terpisah dengan kaum beriman bukan Yahudi. Tetapi bila ia percaya kepada-Nya, ia akan disatukan oleh Kristus, Sang batu penjuru, dengan kaum beriman bukan Yahudi. Entah kita orang Yahudi atau bukan, kita telah diselamatkan untuk disatukan di dalam Kristus, bersama-sama menjadi bangunan Allah.
Allah berinkarnasi untuk menjadi batu bagi pembangunan tempat kediaman universal-Nya, tetapi para pemimpin Yahudi, yang adalah tukang-tukang bangunan, telah membuang batu ini. Walaupun demikian, Allah membuat Dia menjadi batu penjuru. Semakin para pemimpin Yahudi itu menolak Dia, Allah semakin memakai Dia. Pertama, Dia adalah batu biasa. Tetapi setelah penolakan oleh para pemimpin Yahudi, Allah di dalam kebangkitan membuat Dia menjadi batu penjuru. Pada mulanya Dia adalah batu biasa. Kemudian para pemimpin Yahudi menolak Dia dengan membunuh Dia. Tetapi Allah menghormati Dia dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan membuat Dia menjadi batu khusus, batu penjuru, batu utama yang menggabungkan dinding-dinding dari suatu bangunan. Kristus adalah batu penjuru tempat kediaman Allah.
Meskipun pada hari ini ada jutaan orang Kristen di bumi, tetapi sangat sedikit sekali yang telah terbangun bersama orang lain. Alasan dari kurangnya pembangunan ini ialah begitu banyak orang beriman yang tetap berpegang pada ketentuan-ketentuan. Jika kita hanya memperhatikan dan berpegang kepada Kristus saja, bukan pada ketentuan atau peraturan yang kita miliki, Ia akan menjadi batu penjuru untuk merangkaikan kita bagi pembangunan tempat kediaman Allah. Kita baru dapat terbangun dengan seluruh kaum beriman.

No comments: