Hitstat

17 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 1 Senin

Mendustai Roh Kudus
Kisah Para Rasul 5:3-4
Tetapi Petrus berkata, “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?... Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.”

Ayat Bacaan: Kis. 4:32-37; 5:1-11

Ketika membaca Kisah Para Rasul pasal 4 kita dapat melihat betapa indahnya kehidupan gereja sebermula. Mereka sehati dan sejiwa, dan tidak ada seorang yang menganggap kepunyaannya adalah milik sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan bersama. Mereka hidup dalam kasih persaudaraan. Mereka juga hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah, sehingga tidak ada seorang pun yang berkekurangan (Kis. 4:32-37).
Namun keadaan yang demikian tidaklah berlangsung lama. Dalam pasal 5 kita melihat bagaimana gereja mengalami kemerosotan. Kegagalan gereja yang pertama adalah perkara kemunafikan. Hal ini dapat dilihat pada kasus Ananias dan Safira (Kis. 5:1-11). Apakah dosa yang mereka lakukan? Petrus menegur mereka karena mereka mendustai Roh Kudus (Kis. 5:3). Mereka tidak begitu mengasihi Tuhan, tetapi mereka ingin dipandang sebagai orang-orang yang sangat mengasihi Tuhan. Mereka tidak bersedia menyerahkan semuanya dengan senang hati kepada Tuhan, tetapi di hadapan manusia mereka bertindak seolah-olah mereka telah menyerahkan semuanya. Inilah kemunafikan rohani.
Mengapa kemunafikan yang demikian dapat terjadi pada diri Ananias dan Safira? Semuanya ini berhubungan dengan ambisi. Meskipun Ananias dan Safira telah beroleh selamat dan memiliki Roh Kudus berhuni di dalam mereka, namun mereka tidak membiarkan Roh Kudus itu memerintah dalam hati mereka. Sebaliknya mereka membiarkan Iblis memiliki kedudukan karena ambisi mereka.
Hari ini begitu banyak tingkah laku rohani yang dilakukan oleh anak-anak Allah dalam kepura-puraan dan ini dikenakan sebagai pelapis. Setiap persembahan diri yang palsu adalah dosa, dan dengan demikian setiap kerohanian yang palsu juga dosa. Penyembahan yang benar adalah dalam roh dan kebenaran. Kita semua perlu menyadari bahwa Iblis itu tidak jauh dari kita, dan kita perlu hati-hati kalau tidak mau tertipu olehnya. Jika kita ingin menghindar dari tipuan Iblis, kita harus menolak, menghukum, dan melepaskan ambisi untuk mencari nama dalam kehidupan gereja. Kapan saja kita memiliki pemikiran untuk mencari nama dalam kehidupan gereja, maka Iblis memiliki kedudukan untuk menipu kita dan, secara rohani, membawa kita ke dalam kematian.

No comments: