Hitstat

24 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 2 Senin

Terkenal Baik dan Penuh Roh dan Hikmat
Kisah Para Rasul 6:3
Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik dan penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu

Ayat Bacaan: Kis. 6:3-6; 7:2-53; 8:5-7; 1 Tim. 3:8; Gal. 3:5; Flp. 1:1

Permulaan hidup gereja saat hari Pentakosta, semua orang hidup bersama, sehingga diperlukan orang yang mengurusi pembagian makanan. Lalu para rasul menyuruh kumpulan itu untuk memilih tujuh orang yang penuh dengan Roh Kudus dan hikmat. Bahasa Yunani untuk “penuh” dalam ayat 3 adalah pleres, bentuk kata sifat dari pleroo, artinya adalah dipenuhi dengan Roh itu di dalam dan secara esensial. Dipenuhi oleh Roh Kudus dengan diluapi oleh Roh Kudus tidaklah sama. Diluapi oleh Roh Kudus di luar tidaklah seunggul dipenuhi oleh Roh Kudus di batin. Ayat 5-6 mengatakan, “Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus.” Karena tujuh orang ini dipilih untuk melayani meja, mereka dapat dianggap sebagai diaken (Flp. 1:1; 1 Tim. 3:8).
Pelayanan diaken memiliki ciri-ciri pelayanan orang Lewi, yaitu menangani urusan-urusan praktis, yang berkaitan dengan gereja. Meskipun tampaknya pekerjaan Lewi bukan urusan rohani, tetapi menunjang pekerjaan rohani. Karena itu, pekerjaan ini juga perlu dikerjakan oleh orang-orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Dari tujuh orang yang dipilih sebagai diaken-diaken itu, ada Stefanus dan Filipus. Stefanus adalah seorang guru besar. Filipus pun memiliki satu karunia khusus, dan dinyatakan menjadi seorang penginjil besar (Kis 8:5-7). Namun, meskipun Stefanus dan Filipus memiliki karunia-karunia khusus, ketika mereka dipilih untuk melayani meja, mereka dengan rela mau melayani, tidak bersungut-sungut. Ini adalah hasil dari pemenuhan Roh Kudus di batin mereka.
Tidak peduli apa jenis karunia khusus yang kita miliki, jika kita dipilih untuk melayani urusan-urusan praktis apapun, kita harus rela melayani. Bahkan jika itu adalah membersihkan kamar kecil, kita harus melayani dengan sukarela. Karena itu, kita perlu senantiasa dipenuhi oleh Roh itu, terbuka kepada Roh itu dan menerima Dia secara terus-menerus melalui menyeru nama-Nya dan berdoa. Bila kita selalu terbuka kepada Roh itu secara konstan, Roh itu akan menyuplaikan sukacita dan kerelaan untuk melayani.

No comments: