Hitstat

28 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 2 Jumat

Penentangan Kaum Agamawan Yahudi
Kisah Para Rasul 6:9-10
Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara

Ayat Bacaan: Kis. 4:1-31, 5:17-42, 6:8-8:3; Mat. 26:59; Yoh. 2:19

Sewaktu kita membaca kitab Kisah Para Rasul, kita melihat bahwa seiring dengan makin bertumbuhnya firman dan bertambah banyaknya murid maka perlawanan, penentangan, dan serangan dari kaum agamawan Yahudi juga semakin meningkat (Kis. 4:1-31, 5:17-42, 6:8-8:3). Kisah Para Rasul 6:11-12 mengatakan, “Lalu mereka mempengaruhi beberapa orang untuk mengatakan: Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah. Dengan jalan demikian mereka menghasut orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama”. Orang-orang Yahudi penentang menghasut orang banyak dan memutarbalikkan perkataan orang-orang beriman, sama seperti ketika mereka menyalibkan Tuhan, mereka memutarbalikkan perkataan yang Tuhan katakan dalam Yohanes 2:19.
Dalam Matius 5:11, Tuhan berkata, “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.” Ketika kita hidup untuk Kerajaan Surga berdasarkan sifat surgawinya, kita akan dicela, dianiaya, dan difitnah dengan segala yang jahat, terutama oleh kaum agamawan yang berpegang pada konsep agamawi tradisional mereka. Kaum agamawan Yahudi melakukan hal-hal itu terhadap para rasul pada masa awal Kerajaan Surga (Kis. 5:41; 13:45, 50; 2 Kor. 6:8; Rm. 3:8). Dalam 2 Timotius 3:11, Paulus pun berbicara tentang penganiayaan dan sengsara yang ditanggungnya di Antiokhia, Ikonium, dan Listra. Ayat 12 mengatakan, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Kata “mau” di sini dalam bahasa aslinya juga berarti bertekad. Setiap orang yang mau, bertekad, menempuh hidup beribadah dalam Kristus Yesus akan mengalami penentangan dan penganiayaan.
Untuk tetap berdiri menghadapi penentangan dan penganiayaan kita juga perlu dipenuhi oleh Roh itu. Stefanus tetap mempertahankan keadaannya yang penuh dengan Roh Kudus. Meskipun orang yang menganiaya marah kepadanya, menggertakkan gigi kepadanya, tetapi ia tetap penuh dengan Roh Kudus. Sebab itu, ia bisa setia sampai mati, menjadi martir bagi Tuhan.

No comments: