Hitstat

03 May 2005

1 Yohanes Volume 1 - Minggu 3 Selasa

Mengaku Dosa
1 Yohanes 1:9a
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,…."

Mengaku dosa yang dimaksud di ayat 9, bukanlah mengakui dosa-dosa yang kita lakukan sebelum dilahirkan kembali, tetapi adalah mengakui dosa-dosa, kegagalan kita setelah dilahirkan kembali.
Bila kita berbuat dosa, kita pasti mengetahuinya. Walaupun kita berusaha menentramkan perasaan kita dan mengatakan, “Toh, banyak orang yang lebih parah” atau “Itu kan cuma hal kecil”, kita tetap tidak bisa membuang perasaan dosa itu. Tetapi jika kita mengakui bahwa kita mempunyai dosa ini, maka Allah akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita.
Persekutuan kita dengan Tuhan bukannya mengharuskan kita untuk hidup tanpa dosa, tetapi kita perlu membawa dosa kita ke hadapan-Nya, mengakui, dan menolaknya. Ini berarti kita perlu jujur terhadap keadaan kita, tidak perlu berpura-pura atau menyembunyikan diri kita yang sebenarnya.
Mengaku dosa berarti memihak kepada Allah, menghakimi dosa sebagai dosa. Dalam hal ini ada tiga aspek: Allah, kita, dan dosa. Allah dan dosa ada di dua ujung yang berseberangan, kita ada di tengah-tengah. Apa artinya berbuat dosa? Berbuat dosa berarti kita memihak kepada dosa dan meninggalkan Allah. Begitu kita berbuat dosa, kita segera meninggalkan Allah. Kapan kita memihak kepada dosa, kita tidak mungkin memihak kepada Allah. Apa artinya mengaku dosa? Mengaku dosa berarti kembali ke pihak Allah dan mengaku bahwa apa yang telah kita lakukan adalah dosa.

Allah Adalah Setia Dan Adil
1 Yoh. 1:7-10; Ef. 1:13; Kis. 10:43; Mat. 26:28

Allah setia dalam firman-Nya (ay. 10) dan adil dalam darah Yesus, Anak-Nya (ay. 7). Firman-Nya adalah firman kebenaran Injil-Nya (Ef. 1:13), memberitahu kita bahwa Ia akan mengampuni dosa-dosa kita karena Kristus (Kis. 10:43); dan darah Kristus telah memuaskan tuntutan keadilan Allah, agar Dia dapat mengampuni dosa-dosa kita (Mat. 26:28).
Jika kita mengaku dosa kita, Dia akan mengampuni kita berdasarkan firman-Nya dan penebusan darah Yesus, karena Dia harus setia kepada firman-Nya dan adil terhadap darah Yesus; kalau tidak, Dia akan menjadi tidak setia dan tidak adil.
Allah telah menghakimi Tuhan Yesus di atas salib sebagai pengganti kita, meletakkan segala dosa-dosa kita diatas-Nya. Karena Kristus telah menerima penghakiman sebagai ganti kita, maka darah-Nya berkhasiat untuk membersihkan kita. Oleh karena itu, bila kita mengakui dosa-dosa kita, Allah tidak mempunyai pilihan, Ia harus mengampuni kita. Dia harus setia terhadap firman-Nya (ay. 10) dan adil terhadap darah Yesus Putra-Nya (ay. 7).
Saudara saudari, sebagai orang berdosa, kita semua harus mengenal ayat di 1 Yohanes 1:9 ini. Ayat ini memberi kita janji yang besar berkaitan dengan penyelesaian masalah dosa kita. Dalam kelemahan kita, maka kita berkali-kali jatuh dalam dosa. Dosa ini mendatangkan penghukuman atas diri kita. Penyelesaiannya hanya dengan mengaku dosa.
Allah sang Adil, bukanlah sembarangan mengampuni dosa kita. Tetapi Dia terikat dengan janji firman-Nya. Seperti yang bisa kita lihat dalam Perjanjian Lama, yaitu saat Dia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Saat tulah kesepuluh menimpa Mesir, rumah orang-orang Israel selamat. Hal ini dikarenakan setiap rumah mereka memiliki tanda darah domba sehingga Allah melewati-Nya, dan di dalam rumah itu tidak ada kematian anak sulung. Dia melewati rumah itu bukan berdasarkan kondisi penghuni rumah, tetapi berdasarkan janji-Nya, “Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir“ (Kel. 12:13). Haleluya untuk kesetiaan dan keadilan-Nya.

No comments: