Hitstat

30 May 2005

1 Yohanes Volume 2 - Minggu 3 Senin

Tinggal Di Dalam Dia (1)
1 Yohanes 2:28
"Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya."

Panggilan “anak-anakku” di sini ditujukan kepada semua orang beriman (2:1). Dalam 2:28 – 3:24 ini, rasul Yohanes melanjutkan menguraikan kehidupan tinggal di dalam Tuhan yang telah ia sebut di ayat sebelumnya.
Dalam 2:27 Yohanes mengatakan bahwa tujuan pengajaran pengurapan di dalam kita adalah agar kita tetap tinggal di dalam Dia. Selanjutnya, di ayat 28 ia menekankan lagi agar kita tetap tinggal di dalam Dia, sehingga ketika Tuhan datang kembali kelak, kita memiliki keberanian dan tidak usah malu terhadap Dia, bahkan dilepaskan dari hukuman (Mat. 7:23; 22:13; 24:51).
Dalam 3:6 rasul Yohanes melanjutkan bahwa setiap orang yang berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi. Haleluya! Jika kita tinggal di dalam Dia, ada dalam persekutuan dengan Dia, kita dilepaskan dari berbuat dosa. Selanjutnya, dalam 3:24 Yohanes mengakhiri bahwa siapa yang menuruti segala perintah-Nya, diam di dalam Allah, dan Allah diam di dalam dirinya. Puji Tuhan!
Kita bukanlah orang sembarangan, Allah Tritunggal telah ada di dalam kita dan kita ada di dalam Allah Tritunggal, bisakah kita berbicara sembarangan kepada orang lain? Bisakah kita mencuri, merendahkan diri kita? Kita lebih tinggi daripada para malaikat. Bagaimana kita bisa menjadi hina dengan terus berbuat dosa? Apakah yang ditawarkan dunia bagi kita? Fakta rohani yang kita miliki sebenarnya memperlihatkan keberadaan kita yang tinggi.

Tinggal Di Dalam Dia (2)
Yoh. 14:10-11, 20

Jika kita tidak mengenal Alkitab sama sekali, dan seseorang datang kepada kita dan berkata, “Aku di dalam Allah, dan Allah ada di dalam aku,” kita mungkin mengira dia adalah orang gila. Tetapi, sekarang kita telah tahu ungkapan “tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” (Yoh. 15:4). Perkataan ini merupakan fakta yang ajaib yang kita percayai dan yang bisa bisa alami.
Sebelum Injil Yohanes 14, Alkitab tidak pernah menyebutkan manusia tinggal di dalam Allah dan Allah tinggal di dalam manusia. Dalam Yohanes 14:10-11 Tuhan berkata, “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku.” Kemudian Tuhan menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka belum bisa tinggal di dalam Bapa, bahwa Tuhan harus terlebih dulu membuka jalan agar murid-murid bisa tinggal di dalam Bapa. Kristus harus menyingkirkan semua hambatan, dosa-dosa, sifat dosa, manusia lama, Satan, dan dunia. Melalui mati di kayu salib, Ia telah membuka jalan yang baru agar para murid bisa tinggal dalam Persona ilahi. Dalam ayat 20 Tuhan mengatakan, “Pada hari itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” Dia bermaksud memberitahu murid-murid-Nya bahwa pada hari kebangkitan-Nya setelah Tuhan merampungkan kematian di atas salib, mereka akan bersama Dia tinggal di dalam Bapa. Di mana Dia berada, kita juga berada.
Alkitab tidak memberitahu kita bagaimana caranya kita bisa tinggal di dalam Kristus. Tetapi, Alkitab memberitahu kita sebuah fakta bahwa kita sekarang telah tinggal di dalam Dia, “Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, karena Ia telah mengaruniakan kita Roh-Nya” (TL, 1 Yoh. 4:13). Dalam kebangkitan-Nya Dia menjadi Roh (Yoh. 14:16 -- bandingkan dengan ayat 18, 1 Kor. 15:45b, 2 Kor. 3:17). Karena Dia adalah Roh, maka mudah bagi Dia untuk masuk ke dalam kita dan mudah bagi kita untuk berada di dalam Dia.
Ketika kita memanggil nama-Nya, “O, Tuhan Yesus!” dengan sungguh-sungguh, Dia sebagai Roh itu datang, masuk ke dalam kita, dan serta merta kita akan berada di dalam Dia. Haleluya! Di manakah Dia? Dia di dalam Anda, Di manakah kita? Kita di dalam Dia. Sungguh luar biasa! Haleluya!

Penerapan:
Dalam pergaulan masyarakat kadang-kadang kita mengeluarkan perkataan-perkataan lelucon agar suasana menjadi cair, tetapi kita sering kebablasan. Pada saat itu bagaimana perasaan kita? Menyesalkah kita atau bahkan membuatnya menjadi-jadi? Ingatlah bahwa kita lebih tinggi daripada para malaikat.

Pokok Doa:
Mari kita berdoa "O, Tuhanku, terima kasih karena Engkau telah melakukan begitu banyak hal agar Engkau bisa di dalam aku dan aku tinggal di dalam-Mu. Bukalah mataku untuk bisa melihat fakta yang ajaib ini. Ubahlah aku, ya Tuhan, agar aku bisa menghargai keberadaanku. Amin!"

No comments: