Hitstat

19 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 2 Jumat

Pemenang
Wahyu 2:7b
"Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Ketujuh surat itu, semuanya diakhiri dengan panggilan kepada pemenang. Siapakah pemenang, dan apakah makna pemenang? Apakah mereka adalah orang-orang yang istimewa atau yang di atas normal? Menurut Alkitab, pemenang berarti orang-orang yang normal dan wajar. Mereka bukan orang-orang yang abnormal dalam masa-masa yang abnormal. Pada hari ini, kebanyakan orang berada di bawah garis normal. Para pemenang bukanlah yang melebihi garis normal, melainkan tepat berada pada garis normal.
Sama seperti orang berdosa tidak perlu menunggu seluruh dunia percaya kepada Tuhan sebelum dia dapat diselamatkan, demikian pula orang beriman tidak perlu menunggu seluruh gereja bertobat baru dia dapat menang. Seorang pemenang tidak perlu menunggu orang lain; setiap orang dapat menang.
Abram tidak ingin pergi ke Kanaan sendiri. Akibatnya, dia tertahan di Haran oleh ayahnya. Menunggu rekan itu membuang-buang waktu. Bagaimanapun juga, jalan yang kita tempuh bukannya tanpa jejak kaki pendahulu kita. Paling sedikit ada sepasang kaki dengan tanda paku yang telah melangkah sebelumnya dan meninggalkan jejak kaki yang jelas bagi kita.
Kita harus menaruh perhatian yang khusus pada satu hal di sini: kemenangan di sini bukan hanya atas Satan, dunia, dan daging. Kemenangan ini khususnya mengacu kepada perkara kemerosotan dalam gereja. Gereja telah meninggalkan kasih semulanya. Karena itu, para pemenang harus memelilhara kasih mereka tetap membara bagi Tuhan.

Barangsiapa Menang
Why. 2:7

Kita seharusnya membedakan dengan jelas antara keselamatan dengan pahala. Semua orang yang percaya kepada Tuhan akan diselamatkan dan semua orang yang menang akan diberi pahala. Tidak semua orang yang di dunia ini akan diselamatkan. Dengan jalan yang sama, tidak setiap kaum beriman akan menang dan menerima pahala. Orang Kristen duniawi puas dengan "berdiri di pintu gerbang surga". Tetapi mereka yang mengenal hati Allah dan mengasihi Allah akan menyenangkan Dia dalam kehidupan dan pekerjaan mereka. Mereka akan menerima senyuman Tuhan di jaman ini dan pujian-Nya di jaman yang akan datang.
Pahala yang diterima para pemenang ialah hadiah yang mereka dapatkan di samping keselamatan mereka. Ketekunan istimewa yang kita tampilkan selama ujian yang istimewa akan memenangkan pahala yang istimewa dari Tuhan.
Bila kita membaca Alkitab dengan hati-hati, kita dapat menyimpulkan bahwa perbedaan antara orang yang diselamatkan dengan para pemenang hanyalah di jaman yang akan datang, yaitu di dalam kerajaan seribu tahun. Dalam kekekalan, tidak akan ada perbedaan lagi. Namun, bukankah seribu tahun adalah waktu yang lama?
Hati kita yang jahat seringkali mengabaikan pahala Tuhan, tetapi jika Tuhan menganggap berharga untuk memberi kita pahala, bukankah kita juga harus menganggapnya berharga untuk memenangkannya? Ada banyak kesempatan bagi kita untuk menang dan mendapatkan pahala. Kaum beriman sejati namun mengasihi dunia dan bergelimang nafsu, tetap diselamatkan, tetapi mereka tidak dapat mencegah untuk dipermalukan dan menderita teguran. Fakta ini seharusnya membangunkan kita.
Meskipun situasi gereja pada umumnya cukup mengecewakan, panggilan Tuhan masih berlanjut. Kita semua suka mahkota Paulus, namun kita tidak menginginkan batu yang merajam Stefanus. Pahala Tuhan tidak diberikan kepada seluruh kaum beriman tetapi hanya kepada para pemenang. Tidak peduli betapa sulitnya jalan salib, kita tidak seharusnya mundur. Meskipun penderitaan bertambah, hal ini tidak seharusnya membuat kita menyerah tetapi mendorong kita kepada kemenangan.

Penerapan:
Menjadi pemenang tidak perlu menunggu sampai besok. Kita juga jangan mengikuti arus dunia ini. Jangan berpikir, karena semua orang begitu maka aku juga boleh. Kita harus jadi pemenang, tidak ikut arus jaman yang terus menerus merosot. Kita perlu kembali kepada kehendak Allah.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, Engkau terus memanggil pemenang. Belaskasihi aku agar bisa masuk dalam jajaran pemenang ini. Jangan biarkan aku terseret arus jaman ini. Jagalah terus hatiku agar murni mengasihi-Mu. Jagalah terus rohku agar terus menyala-nyala dan melayani Tuhan.

No comments: