Hitstat

17 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 2 Rabu


Telinga yang Bisa Mendengar

Wahyu 2:7a
"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Untuk urusan rohani, melihat tergantung pada mendengar. Penulis kitab ini pada mulanya mendengar suara (1:10), kemudian baru melihat visi (1:12). Orang Yahudi tidak mau mendengar firman Tuhan, sebab itu mereka tidak melihat perkara yang diperbuat Tuhan menurut Perjanjian Baru (Mat. 13:15; Kis. 28:27).
Telinga yang berat untuk mendengar perlu disunat (Yer. 6:10; Kis. 7:51). Untuk melayani Tuhan sebagai imam, telinga kita perlu dibersihkan dengan darah penebusan (Kel. 29:20; Im. 8:23-24). Menurut kitab ini, ketika Roh itu berbicara kepada gereja-gereja, kita memerlukan telinga yang terbuka, disunat, dibersihkan, dan diurapi untuk mendengar pembicaraan Roh itu.
Setelah Tuhan ditolak oleh orang Israel dalam Matius 12, Ia berbicara di pasal 13, perkataan-perkataan yang tidak dapat dimengerti oleh mereka (ay. 13-15), tetapi murid-murid dapat (ay. 9). Demikian juga hari ini, Tuhan telah menghakimi gereja dan membicarakan perkataan yang "mereka dengar tetapi tidak dapat dipahami" (ay. 14), sehingga mereka yang bertelinga dapat mengikutinya secara pribadi. Betapa khidmatnya hal ini! Perkataan Tuhan ialah bagi kaum saleh yang rohani; mereka bukanlah untuk orang Kristen yang bersifat daging. Inilah sebabnya mereka tidak mampu mendengar (1 Kor. 2: 10-11). Meskipun Roh Kudus terus menerus berbicara, hanya sedikit yang mendengar perkataan-Nya. Untuk alasan inilah, mereka yang mampu mendengar harus mendengar. Bila kita tak dapat mendengar, kita harus sadar, betapa dalamnya kita jatuh. Marilah cepat bertobat!

Mendengarkan Apa Yang Dikatakan Roh
Why. 2:1, 5, 8, 12, 18; 3:1, 7, 14

Pada permulaan setiap surat kiriman, dikatakan bahwa Tuhan "berkata" (2:1, 8, 12, 18; 3:1, 7 dan 14). Ini menunjukkan bahwa ketujuh surat kiriman tersebut adalah perkataan yang dikatakan Tuhan Yesus. Tetapi di akhir semua surat kiriman itu, dikatakan, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." Apakah maksudnya?
Kita perlu memperhatikan hal ini. Tuhan Yesus memerintahkan Yohanes untuk menuliskan perkataan-Nya lalu mengirimkan ke tiap gereja. Karena itu, perkataan yang Tuhan bicarakan kepada gereja-gereja adalah perkataan yang ditulis oleh Yohanes. Tuhan Yesus telah berbicara, firman-Nya telah dicatat dan ditulis dalam Alkitab. Tetapi sekarang, Roh Kudus masih harus berbicara kepada gereja-gereja melalui perkataan ini. Roh Kudus tidak berbicara dari diri-Nya sendiri. Sebaliknya, Ia mengulangi perkataan tertulis tersebut dalam hati manusia. Ketika kita membaca Alkitab, kita harus menaruh perhatian kepada perkara ini.
Memang benar bahwa dalam Alkitab, kita memiliki perkataan Tuhan dan perkataan Allah. Namun, Roh Kudus masih mengatakan perkataan-perkataan tersebut di dalam kita. Pembacaan Alkitab juga bertujuan untuk menerima pembicaraan Roh Kudus. Jika kita hanya membaca Alkitab tetapi tidak memiliki pembicaraan Roh Kudus, pembacaan kita akan sia-sia.
Firman Allah, Alkitab, adalah umum. Kita harus memiliki pembicaraan Roh Kudus hingga bisa menerapkan firman Allah dalam hidup sehari-hari kita juga bisa mendapatkan firman sesuai kebutuhan kita. Ketika membaca Alkitab, kita menyadari kebaikannya secara umum. Tetapi ketika Roh Kudus berbicara kepada kita dari dalam, kita menerima pengajaran, teguran, hiburan, dan dorongan yang tak terkatakan. Ketika Roh Kudus berbicara kepada kita, kita menerima wahyu yang istimewa. Apa yang sebelumnya kita pikir sudah tahu, sekarang terlihat sangat dangkal.
Karenanya, ini bukanlah perkara membaca Alkitab seberapa banyak atau mendapat pengetahuan seberapa banyak. Pembacaan Alkitab adalah untuk tujuan menerima pembicaraan Roh Kudus. Marilah kita memberi kesempatan lebih banyak kepada Roh Kudus untuk berbicara kepada kita.

Penerapan:
Setiap kali kita mendengarkan firman dalam persekutuan gereja, atau saat membaca firman Tuhan, marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan. Mintalah agar Tuhan mengaruniakan kepada kita telinga yang bisa mendengar.

Pokok Doa:
Tuhan, aku memerlukan penglihatan dan pendengaran. Belas kasihanilah aku ya Tuhan, dan anugerahilah aku telinga yang bisa mendengar pembicaraan-Mu hingga aku dapat melihat kehendak-Mu.

No comments: