Hitstat

20 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 2 Sabtu

Taman Firdaus Allah
Wahyu 2:7b
"Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Dunia telah kehilangan taman Eden-nya (Kej. 3:23). Tetapi sungguh kasihan, manusia melupakan bahwa dunia telah dihakimi oleh Allah! Mereka berusaha untuk mendirikan taman Eden lain bagi kenikmatan mereka! Kasih akan dunialah yang memalingkan orang-orang di Efesus sehingga menjadi dingin terhadap kasih Kristus. Dunia ini bukanlah tempat tinggal tetap mereka. Mereka seharusnya tidak kehilangan sifat pengembara (musafir) mereka.
Tuhan Yesus menyuruh kita menang atas perkara meninggalkan kasih yang semula dan mempertahankan makan Kristus sebagai pohon hayat. Makan Kristus sebagai pohon hayat menuntut kita mengasihi Dia dengan kasih semula.
Makan pohon hayat, ialah menikmati Kristus sebagai suplai hayat kita, ini seharusnya merupakan hal utama dalam hidup gereja. Jika kita mengutamakan Kristus dalam segala hal dan menikmati Dia sebagai pohon hayat setiap hari, kita akan menjadi orang Kristen yang hebat dan menang. Hidup gereja akan menjadi Taman Eden dan kelak, di dalam kerajaan seribu tahun, kita pun akan menikmati pahala ini.
Jika kita tidak mengutamakan Tuhan atau tidak menikmati Tuhan selama satu bulan saja, maka hidup gereja akan menjadi tempat yang tidak menyenangkan bagi kita. Mungkin kita tidak berkata apa-apa tetapi di dalam batin akan menganggap hidup gereja tidak begitu baik. Isi hidup gereja tergantung pada kenikmatan kita atas Kristus. Semakin banyak kita menikmati Kristus, semakin kaya isi hidup gereja.

Makan dari Pohon Kehidupan (Hayat)
Why. 2:7; 22:2, 14, 19

Perihal makan pohon hayat ini membawa kita kembali kepada yang semula (Kej. 2:9, 16), karena pada mulanya sudah ada pohon hayat itu. Pohon hayat selalu membawa kita kembali kepada yang semula, tempat tidak ada yang lain selain Allah sendiri. Tidak ada pekerjaan, jerih payah, kesabaran, atau apa pun, kecuali diri Allah. Dalam hidup gereja, kita perlu terus-menerus kembali kepada yang semula, dengan melupakan hal-hal lain, dan menikmati diri Allah sebagai pohon hayat. Sebab itu, kita harus mengasihi Tuhan melebihi segalanya, melebihi pekerjaan kita bagi-Nya, dan apa saja yang kita miliki bagi-Nya. Inilah jalan yang tepat untuk memelihara hidup gereja yang terbaik, dan terlindung dalam hidup gereja.
Agama selalu mengajar orang, tetapi Tuhan merawat orang (Yoh. 6:35). Rasul Paulus juga melakukan perkara yang sama, yaitu merawat kaum beriman (1 Kor. 3:2). Untuk hidup gereja yang wajar dan pemulihan hidup gereja, yaitu untuk pertumbuhan yang tepat bagi hayat orang Kristen, yang kita perlukan bukan hanya memahami ajaran di dalam otak, terlebih adalah makan Tuhan sebagai roti hayat kita di dalam roh (Yoh. 6:57). Sekalipun itu adalah perkataan Alkitab, tidak seharusnya hanya dianggap sebagai teori yang mengajar pikiran kita, melainkan dianggap sebagai makanan yang memberi rawatan kepada roh kita (Mat. 4:4; Ibr. 5:12-14).
Selain itu, pohon hayat di taman Eden memiliki makna lainnya, yaitu hayat yang bersandar. Adam seharusnya menerima hal ini. Meskipun dia tidak berdosa, tanpa menerima rawatan dari pohon hayat dia tidak dapat berumur panjang. Allah menginginkan ciptaan-Nya mengingat bahwa hayat mereka adalah hayat yang bersandar pada Allah dan tidak dapat merdeka. Bahkan hayat mereka yang telah ditebus oleh darah dan telah menerima hayat kekal itupun adalah hayat yang bersandar pada Allah.
Makan pohon hayat bukan hanya maksud semula Allah terhadap manusia, juga adalah kesudahan kekal penebusan Allah. Seluruh umat tebusan Allah akan menikmati pohon hayat, yaitu Kristus beserta segala kelimpahan ilahi, menjadi bagian kekal mereka (Why. 22:2, 14, 19).

Penerapan:
Pakailah beberapa ayat dari pembacaan firman Anda setiap hari untuk dinikmati lebih dalam. Renungkan ayat-ayat itu, bacalah ayat-ayat itu berulang-ulang, pakailah ayat-ayat itu menjadi doa Anda. Bila mungkin, hafalkan ayat-ayat tersebut. Anda bisa juga menggunakan ayat-ayat dalam buku ini.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk semua yang telah Kauberikan. Engkau bahkan telah menyediakan Taman Firdaus Allah bagi kami, tetapi kami begitu mengabaikannya dan sibuk membangun firdaus kami sendiri. Tuhan Yesus, ampunilah kami, bantulah kami terus menikmati diri-Mu sebagai pohon hayat setiap hari.

No comments: