Hitstat

27 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 3 Sabtu

Jangan Takut
Wahyu 2:10a
"Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!"

Jangan takut.” Adakah alasan yang membuat kita tidak takut? Tentu saja, bukan karena kesusahannya sedikit. Sebenarnya, kesusahan hari itu lebih besar dari apa yang dapat ditanggung oleh daging. Juga bukan janji perlindungan dari kesusahan. Sebaliknya, kita harus melalui kesusahan secara sepenuhnya. Bukan berarti bahwa kita memiliki kuasa untuk menghadapi sehingga dapat setia dalam kesusahan. Jika ini adalah alasannya, maka berarti semua itu sebenarnya tidak dapat dipercaya.
Tuhan memberitahu kita: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33). Kemenangan-Nya adalah dasar dari kemenangan kita. Ini bukan berarti karena Dia penuh kemenangan maka kita juga dapat menang dengan diri kita sendiri. Sebaliknya, Dialah yang menang dan kita menang di dalam Dia.
Meskipun Dia adalah teladan terbaik dalam dunia, di luar Dia kita tidak berkuasa. Kita akan menderita kesusahan. Namun, kita tidak perlu takut karena kesusahan ini, karena kuasa Kristus lebih besar dari pada Satan. Kita seharusnya menyatakan kepada para rasul: “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Rm. 8:37). Karena kita memiliki Dia, dan karena alasan inilah, kita tidak takut. Betapa mustikanya “Dia” ini!

Apa Yang Harus Engkau Derita
Why. 2:10a

Apa yang harus engkau derita.”Di sini, Tuhan Yesus memperingatkan umat-Nya akan penderitaan yang akan datang. Dia mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi. Tidak ada satu hal pun yang tidak dia ketahui. Dia adalah penjaga kita. Sebelum malapetaka tiba, Dia telah memperingatkan kita dan membuat kita menyadari posisi kita.
Jika ingin melayani Tuhan dengan setia, kita tentunya akan menghadapi penderitaan dan penganiayaan. Hasil dari mengambil jalan salib ialah pengakhiran salib. Salib yang kita percayai pada akhirnya akan menyalibkan kita. Untuk menjadi murid-murid Tuhan, kita harus menyerahkan segala sesuatu. Siapa yang tidak mengasihi Tuhan lebih dari dia mengasihi orang tuanya, istri, anak-anak, saudara, dan nyawanya sendiri, dia tidak layak menjadi murid-murid Tuhan.
Mereka yang ingin mengikuti Tuhan dan hidup dalam kesalehan tidak dapat menghindari penganiayaan. Tuhan tidak menipu kita. Dia tidak menyimpan perkataan-Nya sebelum kita menjadi murid-murid-Nya dan kemudian membiarkan kita mengalami penderitaan yang tidak kita harapkan. Dia terlebih dahulu memberitahu kita “apa yang harus engkau derita”, Ia juga memberitahu “di dalam dunia engkau mengalami penderitaan” (Yoh. 16:33). Dengan jalan ini, mereka yang ingin membangun menara dan terlibat dalam peperangan akan tahu bagaimana harus “duduk dan menghitung biayanya” atau “duduk dan mempertimbangkan” (Lukas 14:28, 31).
Tuhan memperingatkan kita terlebih dahulu bukan untuk membuat kita takut, justru untuk menyelamatkan kita dari rasa takut. Melalui diselamatkan dari rasa takut akan penderitaan dan penganiayaan, hal ini membuat kita tidak menjadi sembrono, kendor, dan tidak berjaga-jaga.
Sebelum ujian tiba, banyak orang yang percaya diri akan membanggakan keberanian mereka. Tetapi ketika penganiayaan tiba, mereka gagal. Namun, mereka yang berhati-hati dan berpikiran jernih, yang memperkirakan kemungkinan akan gagal, sering kali justru mengalami kemenangan penuh dan memuliakan nama Tuhan.

Penerapan:
Kita bisa lebih dari pada orang-orang yang menang adalah tak lain oleh Dia, yang mengasihi kita. Saudara saudari, ingatlah kemenangan kita adalah di dalam Dia, bukan di dalam diri sendiri. Jadi, berhentilah berusaha sendiri, bawalah semuanya kepada Tuhan.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, kesusahan sering kali membuat kami takut dan putus asa. Oh, Tuhan, ampuni kami karena kurang mengalami kuasa-Mu yang lebih besar dari pada Satan. Tuhan, Engkau telah menang, segala sesuatu ada di bawah kaki-Mu. Buatlah aku terus tinggal di dalam-Mu.

No comments: