Hitstat

16 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 2 Selasa

Membenci Perbuatan Pengikut Nikolaus
Wahyu 2:6
"Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci."

Gereja di Efesus membenci apa yang dibenci Tuhan yaitu perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus. Dalam sejarah, tidak tercatat adanya pengikut-pengikut Nikolaus. Karena kitab ini adalah kitab nubuat, maka kita harus menyelidiki makna dari kata Nikolaus itu. Dalam bahasa Yunani, "nikolaus" terdiri dari dua kata, yaitu "niko" artinya "mengalahkan" atau "berada di atas orang lain"; dan "laus" artinya "rakyat biasa" atau "umum" atau "kaum Kristen awam". Jadi "nikolaus" berarti "lebih tinggi dari rakyat umum" atau "lebih tinggi dari kaum Kristen awam". Jadi, pengikut-pengikut Nikolaus tidak lain ialah segolongan orang yang mengangkat dirinya sehingga lebih tinggi daripada orang Kristen biasa. Tuhan berada di atas, orang Kristen awam di bawah; sedangkan mereka memang berada di bawah Tuhan, namun di atas kaum awam itu. Tuhan membenci perbuatan pengikut Nikolaus. Perbuatan yang membuat diri sendiri berada di atas kaum beriman awam inilah yang tidak diperkenan Tuhan. Perbuatan yang menimbulkan kasta-kasta adalah perbuatan yang patut dibenci.
Pada mulanya, Allah menetapkan seluruh bangsa Israel untuk menjadi imam (Kel. 19:5-6). Habel bisa mempersembahkan kurban, begitu pula Nuh. Orang-orang Israel pada mulanya pun bisa. Inilah maksud Allah sebermula sebelum terjadi kasus penyembahan anak lembu emas. Sekarang, dalam Perjanjian Baru, Allah ingin memulihkan hal ini. Itulah sebabnya, Allah sangat membenci perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus.

Imam-Imam Allah
Kej. 19:5b-6a; Kel. 32:25-29; 1 Ptr. 2:9; Why. 1:5,6

Petrus mengatakan, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri" (1 Ptr. 2:9). Segenap gereja menjadi imam, itulah yang sesuai dengan keadaan yang semula. Melalui Wahyu 1:5 dan 6 kita melihat bahwa berapa banyak orang yang terbasuh oleh darah-Nya, sebanyak itu pula yang menjadi imam.
Imam adalah orang yang mengurusi urusan Allah. Setiap orang beriman seharusnya mengurusi urusan Allah. Gereja tidak sepatutnya ada kelas-kelas mediator (kasta-kasta). Gereja hanya mempunyai seorang Imam Besar, yakni Tuhan Yesus sendiri.
Dalam Perjanjian Baru, Allah telah memulihkan posisi imam ini. Pada gereja sebermula, seluruh orang beriman turut mengambil bagian dalam pelayanan urusan Allah. Akan tetapi setelah zaman para rasul berlalu, orang mulai tidak bergairah terhadap pelayanan tersebut. Pada saat itu, orang yang benar-benar percaya dan menerima Tuhan Yesus sangat sedikit, tetapi orang yang dibaptis cukup banyak. Oleh karena banyak orang tidak rohani, lalu apa yang harus mereka lakukan? Mereka mencari segolongan orang yang diberi tugas khusus untuk menangani urusan pelayanan kepada Allah, sedangkan orang-orang lainnya boleh mengerjakan pekerjaan duniawi saja. Demikian terbentuklah apa yang disebut "kaum paderi (clergy)", yang bertentangan dengan kehendak Allah yang semula.
Sebagian orang menganggap diri sendiri sebagai orang duniawi yang hanya layak mengerjakan urusan duniawi saja, dan bahkan merasa boleh menjadi duniawi sekehendak hati mereka. Mereka merasa cukup hanya dengan memberikan persembahan. Padahal Allah tidak saja menghendaki kita membawa benda-benda materiil, lebih-lebih harus membawa seluruh diri kita ke hadapan-Nya. Saudara saudari! Gereja tidak memiliki orang duniawi seorang pun, setiap orang haruslah rohani. Ini bukan berarti kita tidak melakukan urusan dunia, melainkan dunia sudah tidak dapat menjamah kita. Kita harus jelas, begitu dalam gereja hanya tinggal segelintir orang yang menangani urusan rohani, maka gereja itu sudahlah jatuh!

Penerapan:
Pernahkah kita merasa lebih tinggi atau lebih baik dari saudara saudari kita? Atau bahkan pernahkah kita merasa lebih rohani dari yang lain karena kita lebih mengerti Alkitab, lebih mampu mengutarakan firman? Ingatlah, bahwa kita semua adalah saudara yang sama berharganya di mata Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, kami mau membenci apa yang Kaubenci, kami tidak mau bertoleransi bila Engkau tidak bertoleransi. Oh Tuhan, bersihkan kami dari perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus.

No comments: