Hitstat

13 October 2005

Wahyu Volume 4 - Minggu 2 Kamis

Allah Menggarapkan Diri-Nya Ke Dalam Kita
Wahyu 3:12b
“Dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.”

Kita telah nampak bahwa berkat terbesar adalah Ia berjanji akan membuat kita menjadi pilar dalam bait-Nya. Cara Allah menggenapkan hal ini adalah dengan menggarapkan diri-Nya ke dalam kita. Menuliskan nama Allah, nama Yerusalem Baru, dan nama baru Tuhan, pada diri kita, sesungguhnya mengacu kepada hal menggarapkan diri Allah ke dalam kita, menggarapkan Yerusalem Baru ke dalam kita, dan menggarapkan semua pekerti Kristus ke dalam kita sebagai ekspresi-Nya yang baru.
Perhatikan kayu yang membatu. Mula-mula, kita memiliki sepotong kayu biasa. Sewaktu air mengalir melewatinya, aliran air ini mengangkut unsur alamiah kayu itu dan menggantikannya dengan unsur mineral yang padat. Inilah yang dimaksud menggarapkan mineral yang padat ke dalam kayu. Ketika proses ini berlangsung, kayu ini berangsur-angsur membatu. Setelah proses ini rampung, kita bisa menuliskan di atas potongan kayu itu kata-kata “kayu yang membatu”. Nama ini melukiskan apa yang telah tergarap ke dalam serat-serat kayu tersebut.
Jadi, penulisan ketiga nama ini menggambarkan penggarapan unsur ilahi ke dalam diri kita. Karena itu, berkat terbesar dalam hidup gereja bukanlah Tuhan memberi kita sesuatu, melainkan sekarang ini Ia sedang menggarapkan diri-Nya ke dalam kita, menjadikan kita satu bagian dari Yerusalem Baru, yaitu tempat kediaman kekal-Nya. Haleluya.

Nama Kota Allahku
Why. 3:12

Pertama, Tuhan berjanji: “padanya Kutuliskan nama Allahku.” Bagaimana mungkin seseorang bisa layak menyandang nama Allah? Ini berarti Allah telah tergarap ke dalamnya dan ia telah dijenuhi oleh Allah. Bila kita melihat dia, kita melihat Allah. Ini tidak berarti kita menjadi Allah, melainkan ini menunjukkan, bahwa pemenang dimiliki oleh dan bersatu dengan Allah, Yerusalem Baru, dan Kristus, esa dengan-Nya. Bila Allah belum tergarap ke dalam kita, kita tidak layak menyandang nama-Nya dan kita bukan pemenang.
Kedua, Tuhan berjanji menulis pada pemenang itu nama kota Allah, Yerusalem Baru. Karena pemenang menyandang nama Yerusalem Baru, berarti ia adalah bagian dari Yerusalem Baru. Ini menyatakan bahwa Yerusalem Baru yang akan datang telah digarapkan ke dalamnya. Jadi, pemenang juga menyandang tanda Yerusalem Baru. Apa yang ditulis oleh Tuhan selalu sesuai dengan faktanya. Sungguh lucu kalau pada seekor monyet kita tuliskan kata “singa”, atau pada seekor kucing kita tulis kata “domba”. Bila Tuhan menuliskan nama Allah dan Yerusalem Baru pada diri kita, hal itu menyatakan bahwa kita esa dengan Allah dan berbagian dalam Yerusalem Baru.
Terakhir, Tuhan berjanji menuliskan nama-Nya yang baru pada pemenang itu. Nama baru itu mengacu kepada pengalaman-pengalaman pribadi kita. Tidak ada yang dapat memberi tahu kita apakah nama baru Tuhan itu. Hanya orang yang bersangkutan yang tahu apakah nama baru itu, karena hanya dialah yang memiliki pengalaman-pengalaman yang menghasilkan nama itu. Nama baru itu sesuai dengan pengalaman pribadinya terhadap Tuhan. Dengan kata lain, apa yang kita alami dari Tuhan, itulah yang akan menjadi milik kita.
Saudara saudari, Tuhan akan dengan tepat menandai kita, menuliskan pada kita nama Allah, nama Yerusalem Baru, dan nama-Nya yang baru. Hal itu menunjukkan bahwa kita telah menjadi orang yang esa dengan Allah, salah satu bagian dari Yerusalem Baru, dan yang memiliki banyak pengalaman pribadi akan Tuhan.

Penerapan:
Ketika baru diselamatkan, kita mengalami kesegaran Kristus. Tetapi lambat laun kita kehilangan kesegaran itu. Jika kita ingin menjadi pemenang, kita harus senantiasa mengalami kesegaran Kristus. Marilah menikmati Dia sebagai rahmat Allah yang baru dan yang menyegarkan kita setiap pagi (Rat.3:22-23). Jangan lewatkan pagi hari kita tanpa menikmati Dia, sang Segar dan Baru itu.

Pokok Doa:
Oh Tuhan Yesus, garapkan diri-Mu lebih banyak ke dalam diriku. Biarlah unsur, kadar, sifat, dan segala ada-Mu tergarap dan tersusun hingga ke seluruh bagian diriku, menyingkirkan semua unsur egoku, alamiahku, juga dagingku. Biarlah nama Allah-Mu, kota Allah-Mu, yaitu Yerusalem baru, dan nama-Mu yang baru, tertulis dalam diriku.

No comments: