Hitstat

19 May 2006

Kejadian Volume 2 - Minggu 1 Jumat

Roh Manusia —Haus Akan Allah
Kejadian 2:7
“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk (jiwa—TL.) yang hidup.”

Pada saat Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung manusia, Kitab Kejadian 2:7 mengatakan, “... manusia itu menjadi makhluk (jiwa—TL.) yang hidup”. Dengan kata lain, begitu nafas hidup itu berkontak dengan tubuh manusia, dihasilkanlah jiwa. Jiwa merupakan hasil berpadunya roh dengan tubuh, karenanya Alkitab menyebut manusia “jiwa yang hidup”.
Jadi, manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu roh, jiwa, dan tubuh (dari debu tanah). Itulah sebabnya manusia mempunyai tiga jenis keperluan — keperluan jasmani, keperluan jiwa (psikologi), dan keperluan rohani. Semua orang berusaha mencari uang, pertama-tama tentu untuk memenuhi keperluan jasmani. Begitu keperluan jasmani terpenuhi, kita mulai menginginkan musik, olahraga, dan hiburan-hiburan. Semua itu adalah untuk memuaskan keperluan jiwa. Namun, walaupun kita bisa memperoleh berbagai macam hiburan, batin kita tetap masih merasakan kehampaan, masih merasa kekurangan sesuatu. Ada sesuatu di batin kita yang terdalam yang terus meminta, bahkan mendesak. Apakah itu? Itulah roh kita. Roh kita memerlukan Allah. Hanya Allah yang bisa memuaskan roh kita!
Dunia, masyarakat pada umumnya, hanya memperhatikan bagaimana caranya memenuhi keperluan jasmani dan keperluan jiwa (mereka menyebutnya keperluan rohani). Mereka benar-benar mengabaikan keperluan rohani yang sebenarnya, yaitu keperluan akan diri Allah sendiri. Inilah sebabnya gereja ada di sini, karena hanya gereja yang bisa menolong orang-orang untuk memenuhi kebutuhan rohaninya.

Bertindak Menurut Roh - Tiga Bagian Roh
Kej. 2:7; Zak. 12:1; Yoh. 4:24; Yoh. 3:6; 1 Kor. 6:17; 2 Tim. 4:22; Rm. 8:4b

Telah kita lihat berkali-kali bahwa roh manusia adalah bagian terdalam manusia yang memiliki fungsi untuk berkontak dengan Allah, menerima Allah, menampung Allah, dan mengasimilasi Allah ke dalam seluruh dirinya sebagai hayatnya dan segala sesuatunya. Roh manusia ini secara khusus dibentuk oleh Allah dan kedudukannya tidak kalah pentingnya dengan langit dan bumi. Hal ini dinyatakan dalam Zakharia 12:1 yang berbunyi, “Demikianlah firman Tuhan yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia”. Roh manusia adalah untuk manusia menyembah Allah (Yoh. 4:24), dilahirkan kembali oleh Allah (Yoh. 3:6b), disatukan dengan Allah (1 Kor. 6:17; 2 Tim. 4:22), sehingga manusia boleh berjalan dan hidup dalam kesatuan dengan Allah (Rm. 8:4b) untuk menggenapkan tujuan Allah.
Mengetahui bahwa diri kita mempunyai roh adalah perkara yang paling penting bagi seorang Kristen. Sebab segala persekutuan antara Allah dan manusia terjadi di dalam roh. Jika seorang Kristen tidak tahu apa yang dimaksud dengan rohnya sendiri, ia pun tidak tahu bagaimana bersekutu dengan Allah di dalam roh, bahkan akan keliru, yakni menggantikan pekerjaan roh dengan pikiran atau emosi yang berasal dari jiwa, sehingga ia selalu menjadi orang yang jiwani, tak dapat mencapai lingkungan dunia rohani.
Dalam roh manusia, ada tiga fungsi: hati nurani, memampukan manusia untuk membedakan apa yang dibenarkan Allah dan apa yang dihakimi Allah (Rm. 9:1); persekutuan, membuat manusia dapat berkontak dengan Allah, menyembah Allah (Yoh. 4:24; Ef. 6:18a; Rm. 1:9); dan intuisi, memberi manusia perasaan langsung dan pengetahuan langsung dari Allah (Mrk. 2:8; 1 Kor. 2:11).
Fungsi hati nurani bukan bersandar pada pengaruh pengetahuan pikiran, melainkan suatu keputusan yang timbul secara alami dan spontan. Sering kali sekali pun perkara-perkara tertentu telah diterima oleh akal, namun hati nurani tetap menyatakan keputusannya sendiri. Fungsi hati nurani ini beroperasi secara berdiri sendiri, langsung, tanpa terpengaruh oleh opini-opini dari pihak luar. Bila seseorang berbuat salah, hati nuraninya akan segera menuduhnya.
Intuisi pun adalah perasaan-perasaan dalam batin kita yang muncul di luar bantuan pikiran, emosi, dan tekad. Pengetahuan orang Kristen terhadap segala wahyu Allah dan pekerjaan Roh Kudus berasal dari intuisi ini.
Bisikan-bisikan hati nurani dan petunjuk-petunjuk intuisi itulah yang seharusnya ditaati oleh setiap orang Kristen. Selain itu kita juga perlu membina persekutuan dengan Allah. Itulah yang dimaksud bertindak menurut roh.

Penerapan:
Ketika mengejar sesuatu, entah itu benda, perkara, atau lainnya, renungkanlah apakah yang kita kejar benar-benar keperluan kita. Berserulah kepada Tuhan dengan hati yang tulus supaya Dia mewahyukan keperluan kita yang sesungguhnya. Rasakanlah bagaimana pimpinan-Nya.

Pokok Doa:
Tuhan, selama ini aku hanya mengejar keinginanku. Aku merasa hampa, karena aku kurang diisi oleh Engkau sebagai keperluanku yang sesungguhnya. Ya, aku perlu diri-Mu.

No comments: