Hitstat

18 May 2006

Kejadian Volume 2 - Minggu 1 Kamis

Menghembuskan Nafas Hidup
Kejadian 2:7
“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”

Istilah “nafas” dalam Kejadian 2:7 bahasa Ibraninya adalah neshamah. Istilah yang sama dalam Amsal 20:27 diterjemahkan sebagai “roh”. Ini menunjukkan bahwa nafas hidup yang dihembuskan ke dalam tubuh manusia menjadi roh; roh manusia (bd. Ayb. 32:8). Nafas hidup yang dihembuskan ke dalam lubang hidung manusia bukan hayat kekal Allah, juga bukan Roh Allah. Manusia belum menerima Roh Allah sampai Tuhan Yesus menghembuskan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya pada hari kebangkitan-Nya (Yoh. 20:22). Namun, karena roh manusia berasal dari nafas hidup Allah, maka ia sangat dekat dengan Roh Allah. Itulah sebabnya, bisa ada aliran antara Allah sang Roh dengan roh manusia dan roh manusia bisa berkontak dengan Allah dan menjadi satu dengan Allah (Rm. 8:16; 1 Kor. 6:17).
Untuk melakukan sesuatu, kita perlu organ yang tepat. Adalah hal yang tidak mungkin untuk mewujudkan suara tanpa organ pendengaran. Jika kita kehilangan fungsi telinga kita, maka suara-suara di sekitar kita tidak akan terdengar, karena kita tidak mempunyai organ yang tepat untuk mewujudkan suara-suara itu. Ini menjelaskan mengapa orang yang tidak percaya Tuhan mengatakan tidak ada Allah. Ini dikarenakan mereka kehilangan fungsi roh mereka. Orang yang kehilangan fungsi rohnya, tidak dapat berkontak dengan Allah, karena Allah adalah rohani adanya. Kita memerlukan organ yang tepat untuk berkontak dengan Allah dan organ itu adalah roh kita. Tuhan Yesus mengatakan dalam Yoh. 4:24 bahwa “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran”.

Manusia Adalah Wadah Untuk Diisi Allah
Kej. 1:26; Yoh. 4:24; Rm. 9:21, 23

Kejadian 1:26 memberi tahu kita bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Dengan kata lain, manusia adalah copy Allah. Sekarang kita perlu bertanya mengapa Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya, membuat manusia sebagai copy diri-Nya dan mengapa Allah menciptakan manusia dengan memiliki roh?
Yohanes 4:24 memberi tahu kita bahwa Allah adalah Roh dan kita harus menyembah-Nya dalam roh. Hanya roh yang dapat menyembah Roh. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya serta memiliki roh untuk menyembah dan mengontaki Dia.
Selain itu, Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya karena Dia bermaksud untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam manusia. Sebuah wadah selalu dibuat menurut bentuk isinya. Wadah yang bundar untuk diisi barang yang bundar. Sementara wadah persegi untuk diisi barang yang persegi. Alah menciptakan manusia menurut gambar-Nya dengan maksud agar manusia menjadi wadah-Nya untuk diisi diri-Nya. Dalam Roma 9:21, 23, Paulus juga menegaskan hal ini.
Di sekeliling kita ada banyak gelombang yang tidak kelihatan. Di dalam gelombang yang tidak kelihatan itu ada musik Jepang, musik Itali, dan lain-lain. Tetapi untuk menerima musik-musik itu, kita perlu alat penerima yang ada di dalam radio. Sama seperti gelombang yang tidak kelihatan, demikian pula Allah sang Roh. Dan sama seperti radio, manusia juga memiliki alat penerima untuk menerima Allah yang tidak terlihat. Kita dapat melatih roh kita, untuk menerima transmisi ilahi yang surgawi dari Allah Tritunggal yang ajaib. Ketika menyanyi bagi Allah, berdoa, dan menyeru nama Tuhan, dengan menggunakan roh kita, maka “gelombang surgawi” masuk ke dalam kita dan membuat kita “tergila-gila” dengan kenikmatan akan Kristus. Jadi, kita diciptakan adalah untuk berkontak dengan Allah dan menerima Dia menjadi isi dan segala kita.
Kita telah mempelajari banyak hal, misalnya belajar mengasihi sesama, istri belajar tunduk kepada suami, suami belajar mengasihi istri, anak belajar menghormati orang tua, orang tua belajar agar tidak membangkitkan amarah anak, hamba belajar setia, dan majikan belajar baik hati. Namun, seringkali kita menemui kegagalan. Apa yang kita benci justru yang kita perbuat. Maka sekarang kita perlu belajar untuk diisi Allah. Ini luar biasa! Kita semua perlu memproklamirkan, “Saya adalah wadah Allah”. Allah yang adalah kasih, terang, kudus, dan kebenaran, mau menjadi isi kita! Bila kita sepenuhnya terisi oleh Allah, maka dengan sendirinya semua atribut Allah itu akan tertampil melalui kita, sehingga perintah Tuhan bisa diwujudkan di atas diri kita dengan mudah.

Penerapan:
Pada saat berdoa, kita bukan hanya perlu menggunakan pikiran kita, lebih-lebih kita harus melatih bagian terdalam dari diri kita, yaitu roh kita untuk berkontak dengan Allah sang Roh. Demikian juga pada saat membaca Alkitab, jangan menggunakan pertimbangan-pertimbangan kita saja, karena semakin mempertimbangkan, semakin kita jauh dari Allah. Kita perlu melatih roh kita untuk berkontak dengan Dia dan menerima wahyu dari-Nya.

Pokok Doa:
Tuhan, aku bersyukur pada-Mu karena aku memiliki roh yang diciptakan oleh-Mu. Dengan rohku, aku menerima diri-Mu. Pimpin setiap langkahku sepanjang hari ini untuk selalu berkontak dengan-Mu di dalam roh, sehingga aku mendapatkan diri-Mu lebih banyak lagi.

No comments: