Hitstat

06 February 2007

Kejadian Volume 11 - Minggu 3 Rabu

Diubah dan Dimatangkan
Kejadian 43:1-2
“Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu.
Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: ‘Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita.’”


Kisah Yakub juga mewakili biografi kita. Kita harus yakin bahwa segala sesuatu dalam hidup kita sehari-hari ada di bawah tangan kuasa Allah. Segala apa yang terjadi pada diri Yakub ialah untuk mengubah dan mematangkan dia. Supaya bisa berubah, Yakub harus ditekan ke dalam situasi-situasi yang menyebabkan dia tidak punya pilihan lain kecuali menerima pengubahan. Sama seperti Yakub, setelah kita diubah, Allah kemudian mengatur orang-orang, perkara-perkara maupun peristiwa-peristiwa untuk mengosongkan segala yang kita miliki, yang telah memenuhi kita dan membuat kita terbuai dalam kenyamanan, sehingga akhirnya kita mengalami perluasan kapasitas bagi penambahan diri Allah di dalam kita.
Kalau kita membaca Kitab Kejadian berulang-ulang, niscaya akan nampak dua aspek utama atas pengalaman Yakub: pengubahan dan pematangan. Pengalaman rohani kita tidak hanya berhenti pada perkara dipilih, dipanggil, diselamatkan, dan dilahirkan kembali. Setelah itu kita memerlukan proses pengubahan dan proses pematangan. Sayang, tidak banyak orang Kristen yang menaruh perhatian terhadap perkara ini. Kebanyakan orang memperhatikan bagaimana menang atas dosa, mengalahkan dosa, tetapi kurang mengenal bahwa ada suatu tahapan rohani yang lebih tinggi dan mulia, yaitu diubah dan dimatangkan dalam hayat ilahi. Hari ini, Tuhan ingin bekerja di antara kita dan di dalam diri kita, untuk mengubah kita dan mematangkan kita. Pengubahan dan kematangan dalam hayat ilahi membuat kita menampilkan gambar Allah dan berkuasa bagi Allah sehingga dosa dan maut tidak ada kedudukan lagi di atas diri kita.

Tujuan Kekal Allah dan Kematangan Kita
Rm. 8:29-30

Bersamaan dengan kematangan hayat, dihasilkanlah aspek pemerintahan. Hayat yang matang menjadi hayat pemerintahan. Kita telah diberitahukan bahwa Yakub dan Yusuf bukanlah dipandang sebagai dua orang yang terpisah, melainkan sebagai dua aspek atas satu orang yang utuh yang mempunyai pengalaman yang limpah. Kita semua mempunyai aspek kematangan dan aspek pemerintahan. Hanya hayat yang matang yang dapat dipakai Allah bagi Kerajaan-Nya, bagi pemerintahan-Nya. Dari pengalaman Yakub, kita menemukan bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita adalah di bawah pengaturan Allah agar kita diubah dan dimatangkan. Tidak ada suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Rencana kekal Allah hanya dapat tercapai melalui pengubahan dan kematangan kita (Rm. 8:29-30).
Ketika kita mendengar bahwa kita semua dapat mengambil bagian dalam Yerusalem Baru, mungkin kita akan berkata, “Haleluya, sekarang aku boleh lega, sebab aku pasti bisa masuk ke dalam Yerusalem Baru.” Akan tetapi ketahuilah, sebelum memasuki Yerusalem Baru, kita harus lebih dulu melalui gereja dan Kerajaan Seribu Tahun. Bapa kita yang berhikmat akan menggunakan zaman gereja dan zaman Kerajaan Seribu Tahun yang akan datang itu untuk mematangkan kita. Walaupun hayat Allah telah ditaburkan ke dalam kita, tetapi bagaimana dengan kematangan kita? Allah menghendaki setiap kita semua bertumbuh dan matang, dan Ia akan merampungkan tujuan-Nya itu.
Ketika memilih kita, Ia bukan memilih dengan sembarangan. Allah tidak pernah menyesali pilihan-Nya, dan pilihan-Nya tidak akan ditarik kembali, melainkan tetap selama-lamanya. Ia telah menyelamatkan kita, dan kita pasti akan berada dalam Yerusalem Baru. Semuanya ini adalah pekerjaan anugerah. Allah telah membawa kita ke dalam keselamatan-Nya, menaruh diri-Nya ke dalam kita, dan kini Ia menghendaki kita bertumbuh. Namun, mau tidaknya kita bertumbuh tergantung sikap, kita sendiri. Jika kita taat, kita akan menghemat waktu bagi-Nya. Jika tidak taat, kita akan lebih banyak merepotkan Dia. Tetapi Ia tetap, mempunyai cara untuk mempertumbuhkan kita. Jika kita tidak mau bekerja sama dengan-Nya, kita akan kehilangan kenikmatan atas hidup gereja dalam zaman ini dan akan kehilangan pahala pula dalam zaman yang akan datang. Bapa kita yang berhikmat akan menanggulangi kita supaya kita bisa matang. Jangan mengira kita bisa meloloskan diri dari penanggulangan-Nya. Allah mempunyai cara untuk menanggulangi semua orang Kristen yang beroleh selamat namun masih mengembara. Mungkin hal itu tidak terlihat pada hari ini, tetapi pada satu hari kita akan melihat penanggulangan Allah itu.

Penerapan:
Jika kita hanya mengalami penderitaan dan kesengsaraan namun diri kita tetap sama, karakter dan sifat kita tidak ada perubahan, maka semua yang kita alami sia-sia, tidak bisa menggenapkan maksud Allah di atas diri kita. Semua peristiwa, persoalan, penderitaan, haruslah mendatangkan faedah bagi kita - yakni kita diubah dan diserupakan dengan Kristus.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, kenyangkanlah aku hari ini dengan firman kudus-Mu, agar rohku dibangkitkan, jiwaku diperbarui, dan tubuhku dikuduskan bagi-Mu. Jauhkanlah kiranya aku dari mencari kepuasan atas hal-hal selain diri-Mu. Amin.

No comments: