Hitstat

15 February 2007

Kejadian Volume 11 - Minggu 4 Jumat

Memberkati: Membawa Orang kepada Allah
Kejadian 48:15-16
“... Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang, dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya, Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, ....”

Contoh pemberkatan yang pertama dalam Alkitab ialah pemberkatan Melkisedek kepada Abraham (Kej. 14:18-20). Melkisedek adalah sebuah lambang Kristus. Jadi, kedatangan Melkisedek kepada Abraham adalah kedatangan Kristus kepada Abraham. Melkisedek mendatangi Abraham dengan roti dan anggur sama seperti Tuhan mendatangi kita dengan roti dan anggur juga. Selanjutnya Melkisedek datang sebagai imam yang kekal, dan Kristus pun menjadi imam menurut peraturan kekal Melkisedek (Ibr. 5:6). Seorang imam membawa orang-orang kepada Allah. Kalau kita mau memberkati orang-orang, maka kita haruslah sebagai imam Allah. Pemberkatan ini adalah keluapan Allah, dan keluapan ini disampaikan kepada orang-orang melalui imam-imam. Pemberkatan pertama kali diberikan melalui seorang imam. Kita semua perlu menjadi imam-imam, yang membawa orang-orang kepada Allah.
Jika kita ingin memberkati banyak orang, maka kita sendiri haruslah berdekatan dengan Allah. Kita haruslah sebagai imam-imam yang membawa orang-orang kepada Allah. Orang-orang memerlukan berkat Allah karena mereka jauh daripada-Nya. Imam justru menjembatani jarak antara Allah dan manusia; membawa mereka yang jauh itu ke hadirat Allah. Pemberkatan melenyapkan jarak yang terbentang di antara orang-orang dengan Allah. Sewaktu Melkisedek memberkati Abraham, pemberkatan tersebut membawanya ke hadapan Allah. Melkisedek berkata, “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi” (Kej. 14:19). Dengan cara seperti inilah Melkisedek membawa Abraham lebih dekat kepada Allah.

Memberkati: Menyalurkan Allah Tritunggal
Bil. 6:23-27; 2 Kor. 4:6; Yoh. 8:12; 1 Yoh. 1:5

Dalam Bilangan 6:23-27 terpapar sebuah contoh pemberkatan. Di sini Allah menyuruh imam-imam untuk memberkati orang dengan berkata kepada mereka, “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau anugerah; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” Pemberkatan di sini bukannya satu atau dua ganda; melainkan tiga ganda. Pemberkatan ini berlipat tiga ganda dikarenakan berkaitan dengan perkara penyaluran Allah ke dalam manusia. Dan ini meliputi Trinitas: Bapa, Putra dan Roh. Trinitas atau Tritunggal bukanlah suatu doktrin; melainkan perkara penyaluran diri Allah ke dalam umat-Nya.
Aspek pertama dari pemberkatan dalam Kitab Bilangan 6, dipautkan dengan pemberkatan dan kuasa pelindung Allah Sang Bapa. Aspek kedua dihubungkan dengan wajah yang bersinar dari Allah Sang Putra beserta anugerah-Nya. Kata “anugerah” dalam Bilangan 6:25, bahasa Ibraninya lebih bermakna daripada kata-kata bahasa Inggris yang dituliskan memberi anugerah. Arti dalam bahasa Ibrani ialah membungkuk dengan penuh sayang kepada mereka yang lebih rendah. Ini menerangkan bahwa melalui menjadi seorang manusia, maka Sang kedua dari Trinitas, telah membungkuk dengan penuh kasih sayang-Nya kepada kita, kaum yang rendah. Ketika Ia menjelma sebagai manusia, Ia telah benar-benar membungkuk ke bawah dari segala lapisan surga. Inilah anugerah.
Selanjutnya dikatakan, “Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya.” Dua Korintus 4:6 mencantumkan kemuliaan Allah menyinari wajah Yesus Kristus. Yesus itulah terang sejati, yaitu diri Allah (Yoh. 8:12; 1 Yoh. 1:5). Diri Allah sebagai terang yang menyinari kita dari wajah Yesus Kristus. Jadi, aspek kedua dari pemberkatan yang berlipat tiga ganda itu berkaitan dengan Allah Sang Putra yang merendahkan diri-Nya dengan penuh kasih sayang dan baik hati serta mengunjungi kita agar kita beroleh anugerah.
Aspek ketiga dari pemberkatan berkaitan dengan wajah Allah Sang Roh serta damai sejahtera-Nya. Ia memberi damai sejahtera bukan hanya pada lingkungan sekitar kita, bahkan pula di dalam diri kita, di dalam hati kita, roh kita, sampai-sampai di dalam pikiran kita. Orang lain boleh saja terganggu dalam hati, pikiran, roh dan lingkungan mereka, namun kita tidak seharusnya demikian. Jadi, pemberkatan yang sebenarnya ialah membawa orang-orang ke hadapan Allah, kepada terang wajah-Nya, dan kepada pancaran wajah-Nya sehingga mereka mempunyai bagian dalam anugerah-Nya serta mempunyai damai sejahtera. Sungguh mengagumkan! Sungguh menakjubkan!

Penerapan:
Pekerjaan terpenting dari imam-imam Perjanjian Baru adalah mempersembahkan orang dosa kepada Allah pada mezbah salib. Pemberitaan Injil kita adalah membawa orang-orang dosa dan mempersembahkan mereka kepada Allah. Marilah kita keluar untuk memberitakan Injil, memberkati mereka dengan Kristus, agar mereka dapat dibawa ke hadapan Allah dan menikmati Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, pakailah keluargaku, pekerjaanku, rumahku, dan hartaku sebagai sarana bagi Injil-Mu. Aku mau menjadi imam Injil Perjanjian Baru yang setiap tahun paling tidak membawa satu orang ke hadapan-Mu.

No comments: