Hitstat

23 February 2007

Kejadian Volume 12 - Minggu 1 Sabtu

Berkat bagi Lewi
Kejadian 49:7
“Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.”

Dalam 49:7 Yakub mengatakan bahwa Lewi harus diserakkan di antara umat Israel. Menurut Yosua 21, nubuat ini terkabul melalui pengundian. Oleh kesetiaan dan kemutlakan Lewi, ia terserak di antara umat Israel. Tuhan berfirman kepada Musa, “Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya dari milik pusaka kepunyaannya diberikan mereka kota-kota kepada orang Lewi untuk didiami, juga haruslah kamu memberikan kepada orang Lewi tanah-tanah penggembalaan yang di sekeliling kota-kota itu” (Bil.35:2). Keduabelas bani semua diharuskan memberi beberapa kota kepada orang Lewi. Bani Lewi akhirnya memiliki 48 kota (Bil. 35:6). Dari 48 kota ini, enam yang disediakan sebagai kota perlindungan (Bil. 35:6, Yos. 20:7-9). Kota-kota ini dilokasikan dengan tepatnya di seluruh negeri Israel. Yang tiga di sebelah timur Yordan, dan yang tiga di sebelah barat. Seseorang yang salah membunuh dapat melarikan diri dengan mudah ke salah satu kota perlindungan ini. Jadi, terseraknya Lewi menurut kutukan malahan sesungguhnya menjadi suatu berkat (Hak. 17:7-13).
Kota-kota perlindungan itu adalah lambang Kristus. Kristus itulah kota perlindungan kita. Kita harus setia, mutlak membunuh kehendak daging kita sampai kita dapat menjadi orang-orang Lewi Allah, imam Allah. Kalau demikian halnya, di manapun kita berada niscayalah akan memberikan Kristus sebagai kota pelindung bagi orang lain. Tempat kediaman kita merupakan kota pelindung di mana orang berdosa lari agar mendapatkan keselamatan. Dengan cara demikian, kita akan membawa perlindungan Allah kepada orang-orang berdosa.

Berkat bagi Lewi (2)
Kej. 49:7; Kel. 32:26, 29; Ul. 33:8

Dalam Kejadian 49:7 Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi, “Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerahkan mereka di antara anak-anak Israel.” Yakub tidak mengucapkan, “Terkutuklah Simeon dan Lewi”, tetapi berkata, “Terkutuklah kemarahan mereka.” Simeon dan Lewi memang patut menerima kutukan, tetapi Yakub tidak mengutuki mereka. Yakub mengutuki amarah mereka.
Walau Simeon dan Lewi adalah memiliki tabiat alamiah yang serupa, namun akhirnya Lewi mengambil kesempatan untuk membiarkan tabiat alamiahnya itu diubah. Pada saat umat Israel menyembah lembu emas, sifat pembunuh pada Lewi digunakan oleh Allah (Kel. 32:29). Waktu itu Musa berkata, “Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!” (Kel. 32:26). Hanya satu suku, yakni suku Lewi yang berkumpul semua seraya datang kepada Musa. Mengapa Simeon tak menggabungkan diri bersama Lewi? Tatkala Allah datang memanggil, yang satu menyahut sedang yang lain menolak. Ini menunjukkan, meski kita mempunyai tabiat yang sangat buruk, itupun masih bisa dipakai oleh Allah. Tetapi ada syarat-syaratnya tertentu. Pertama, kita harus mempersembahkan diri. Kedua, kita harus menggunakan sifat kita untuk menentang kegemaran dan kebencian alamiah kita. Ketiga, kita harus menggunakan tabiat kita dalam keadaan diperbaharui dan diubah.
Membunuh penduduk kota Sikhem itu mudah. Namun membunuh orang tua, saudara, anak-anak laki-laki serta famili yang sujud menyembah patung lembu emas, tidak begitu mudah. Simeon tidak menggabungkan diri dengan Lewi dalam melaksanakan perintah Musa karena ia tidak mau membayar harga, tidak mau berkorban. Pada saat itulah kedua bani yang bertabiat sama itu terpisah. Yang satu menggunakan sifat alamiahnya bagi Allah, bersama Allah, serta dengan cara yang baru, sedang yang lainnya tidak. Jangan mengira bahwa tabiat kita tak mungkin digunakan oleh Allah. Asal kita menggunakannya dalam cara yang baru, niscayalah dapat dipakai oleh Allah. Oleh karena sifat Lewi telah berubah, maka menjadilah suatu berkat yang besar. Tumim dan Urim Allah berada padanya (Ul. 33:8), dan ia berhak datang melayani Allah di hadirat-Nya. Sekalipun Yusuf mewarisi dua bagian atas tanah, tetapi hak memasuki hadirat Allah di dalam kemah-Nya hanya dimiliki oleh bani Lewi. Jabatan imam dapat dipandang sebagai bagian termanis daripada hak sulung, dan Lewi telah menerima bagian ini.

Penerapan:
Walaupun kita merasa tabiat kita begitu buruk, tetapi Allah masih mau memakai diri kita. Karena itu marilah kita belajar membayar harga dan mutlak bagi Tuhan dengan cara kembali mempersembahkan diri kita kepada Tuhan. Kita harus belajar menyangkal kegemaran dan kecenderungan alamiah kita, serta membiarkan diri kita diubah dan dipakai dipakai oleh Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, kuatkanlah tekadku untuk terus membiarkan Engkau berkerja mengubah tabiatku yang membencikan ini. Janganlah Kau biarkan aku menyerah terhadap diriku sendiri. Tuhan aku ingin agar Engkau dapat memakai aku.

No comments: